ppmindonesia.com, Jakarta–Hari Guru di Indonesia, yang diperingati setiap tanggal 25 November, adalah momen istimewa untuk mengenang jasa para guru dalam membimbing generasi muda. Peringatan ini bukan hanya seremonial, tetapi juga menjadi ajang refleksi tentang bagaimana peran guru telah berkembang seiring dengan perubahan zaman.
Dahulu, guru dikenal sebagai sosok yang tegas, dihormati, bahkan ditakuti. Metode pengajaran sering kali melibatkan disiplin keras, termasuk hukuman fisik atau tugas berat sebagai konsekuensi dari pelanggaran aturan. Hukuman seperti berdiri di sudut kelas, berlari keliling lapangan, atau menerima pukulan ringan, menjadi hal yang umum. Pendekatan ini dianggap efektif pada masanya untuk menanamkan rasa disiplin dan tanggung jawab.
Namun, seiring berjalannya waktu, paradigma pendidikan berubah. Guru masa kini tidak hanya berfungsi sebagai pengajar dan pendidik, tetapi juga sebagai teman dan mentor bagi siswa.
Pendekatan disiplin yang keras digantikan dengan metode yang lebih humanis dan mendidik. Hukuman fisik tak lagi diterima; sebagai gantinya, siswa diberi tugas yang bersifat edukatif, seperti membuat resensi buku atau menjadi asisten guru.
Penghargaan untuk siswa pun mengalami perubahan. Jika di masa lalu penghargaan cenderung bersifat formal, kini lebih banyak diapresiasi melalui pujian, pemberian poin, atau penunjukan sebagai pemimpin kelas. Hubungan antara guru dan siswa juga lebih kolaboratif dan suportif, menciptakan suasana belajar yang lebih nyaman dan menyenangkan.
Peran guru tidak hanya terbatas pada menyampaikan ilmu, tetapi juga menjadi teladan. Ungkapan “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari” menegaskan bahwa perilaku guru sangat berpengaruh terhadap karakter siswa. Guru tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga membentuk nilai-nilai moral dan etika yang melekat pada diri siswa.
Pergeseran peran guru ini mencerminkan perkembangan dunia pendidikan yang lebih inklusif dan berpusat pada siswa. Dengan memahami perjalanan panjang transformasi peran guru, kita dapat lebih menghargai dedikasi mereka dalam mencetak generasi masa depan yang cerdas, bermoral, dan bertanggung jawab. Hari Guru adalah pengingat bahwa di balik kesuksesan generasi penerus, ada sosok guru yang tanpa lelah memberikan inspirasi dan teladan terbaik.(asyary)