ppmindonesia.com, Jakarta-Dalam surah Al-Baqarah ayat 21-29, Allah menyeru kepada seluruh manusia untuk menyadari keagungan-Nya dan memenuhi kewajiban utama mereka sebagai makhluk, yaitu beribadah kepada-Nya. Seruan ini menjadi pengingat akan hakikat penciptaan manusia dan tujuan akhir kehidupan. Melalui ayat-ayat ini, Allah tidak hanya menampilkan bukti-bukti kekuasaan-Nya, tetapi juga memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman dan peringatan bagi mereka yang ingkar.
1. Ajakan Beribadah sebagai Jalan Menuju Takwa
Allah membuka ayat ini dengan menyeru kepada manusia untuk menyembah-Nya, Tuhan yang menciptakan mereka dan generasi-generasi sebelum mereka. Seruan ini bersifat universal, ditujukan kepada semua manusia tanpa terkecuali. Tujuan dari ibadah ini adalah agar manusia mencapai takwa, yaitu kesadaran mendalam akan kehadiran Allah yang membimbing mereka untuk hidup sesuai dengan perintah-Nya. Takwa menjadi fondasi utama bagi keselamatan dunia dan akhirat.
2. Bukti Keagungan Allah dalam Penciptaan
Allah mengingatkan manusia akan tanda-tanda kebesaran-Nya yang terhampar di alam semesta. Bumi dijadikan sebagai hamparan yang nyaman untuk dihuni, sementara langit menjadi atap pelindung. Allah juga menurunkan air hujan dari langit yang menghasilkan berbagai buah-buahan sebagai sumber rezeki bagi manusia. Keagungan penciptaan ini seharusnya menjadi alasan kuat bagi manusia untuk menyembah dan mensyukuri nikmat-nikmat-Nya.
3. Tantangan terhadap Keraguan atas Al-Qur’an
Bagi mereka yang meragukan kebenaran Al-Qur’an sebagai wahyu dari Allah, Dia memberikan tantangan yang unik: membuat satu surah saja yang serupa dengan Al-Qur’an. Tantangan ini menjadi bukti kemukjizatan Al-Qur’an, yang tidak mungkin ditiru oleh manusia, bahkan jika seluruh manusia dan jin bersatu untuk mencobanya. Ketidakmampuan ini menegaskan bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah yang sempurna.
4. Janji Surga bagi Orang Beriman
Allah memberikan kabar gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik. Sebagai balasan atas keimanan dan amal saleh mereka, Allah menyediakan surga-surga yang penuh kenikmatan, di mana sungai-sungai mengalir di bawahnya. Janji ini menjadi motivasi bagi manusia untuk terus mendekatkan diri kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya dengan penuh keikhlasan.
5. Kebijaksanaan Allah dalam Perumpamaan
Allah menjelaskan bahwa Dia tidak segan-segan membuat perumpamaan dengan sesuatu yang kecil, seperti nyamuk, atau bahkan yang lebih rendah darinya. Perumpamaan ini bertujuan untuk memberikan pelajaran dan hikmah. Bagi orang-orang yang beriman, perumpamaan ini memperkuat keimanan mereka. Namun, bagi orang-orang fasik yang melanggar perjanjian dengan Allah, perumpamaan ini justru menjadi sebab kesesatan mereka.
6. Peringatan terhadap Kekufuran
Allah mengecam mereka yang kufur kepada-Nya, padahal sebelumnya mereka adalah “mati” (tidak bernyawa), kemudian Allah menghidupkan mereka, mematikan mereka kembali, dan akan membangkitkan mereka pada hari kiamat. Siklus ini menegaskan kekuasaan Allah atas kehidupan dan kematian, sehingga tidak ada alasan bagi manusia untuk mengingkari keberadaan-Nya.
7. Kekuasaan Allah atas Segala Sesuatu
Allah menutup rangkaian ayat ini dengan pengingat bahwa Dialah yang menciptakan segala sesuatu di bumi untuk manusia. Semua yang ada di dunia ini adalah anugerah dan fasilitas yang diberikan Allah agar manusia dapat hidup dengan nyaman dan memenuhi kewajiban mereka untuk beribadah kepada-Nya.
Ayat-ayat dalam Al-Baqarah (21-29) menegaskan keagungan Allah sebagai pencipta dan pemberi rezeki. Melalui perintah beribadah, tantangan terhadap keraguan, dan janji surga, Allah menunjukkan kasih sayang-Nya kepada manusia, sekaligus memperingatkan mereka agar tidak terjerumus dalam kekufuran. Dengan memahami dan mengamalkan pesan-pesan ini, manusia diharapkan dapat menjalani hidup yang penuh berkah dan mencapai kebahagiaan abadi di akhirat. (salman al farisi)