ppmindeonesia.com, Jakarta–Kayu manis adalah salah satu rempah-rempah yang sudah lama dikenal masyarakat sebagai bahan tambahan masakan. Selain memperkaya cita rasa, kayu manis juga memiliki beragam manfaat kesehatan. Rempah ini kaya akan senyawa aktif yang dipercaya bermanfaat bagi tubuh manusia, seperti meningkatkan sirkulasi darah, mengontrol gula darah, hingga mencegah penyakit jantung.
Kandungan dan Khasiat Kayu Manis
Sebagian besar kandungan gizi kayu manis terdiri dari senyawa sinamaldehid (65-75%) dan eugenol (5-10%), yang tersebar di kulit batang dan daunnya. Senyawa ini dikenal memiliki manfaat sebagai berikut:
1.Mengobati infeksi saluran pernapasan.
2.Meningkatkan fungsi otak.
3.Mengontrol kadar gula darah.
4.Menjaga kesehatan jantung.
Dengan berbagai manfaat tersebut, permintaan kayu manis terus meningkat, terutama seiring dengan pertumbuhan populasi dan kesadaran masyarakat akan khasiatnya.
Karakteristik Pohon Kayu Manis
Pohon kayu manis memiliki batang dengan diameter hingga 125 cm, bertekstur halus, dan bercabang. Tinggi pohon bervariasi tergantung jenisnya:
1.Cinnamomum zeylanicum: Berasal dari Sri Lanka, tingginya mencapai 5-6 meter.
2.Cinnamomum burmannii: Banyak tumbuh di Indonesia, bisa mencapai tinggi hingga 15 meter.
Bagian kulit batang menjadi komponen utama yang sering dimanfaatkan. Kulit ini berwarna cokelat hingga cokelat kekuningan. Selain itu, pohon kayu manis memiliki daun berbentuk bulat telur dengan panjang 4-14 cm dan lebar 1,5-6 cm. Bunga kayu manis berwarna kuning pucat, berukuran kecil, dan memiliki 6 helai kelopak.
Habitat Pohon Kayu Manis
Kayu manis tumbuh optimal pada daerah beriklim lembap dengan curah hujan 2.000-2.540 mm per tahun. Tanah yang ideal adalah tanah yang kaya bahan organik dan mampu menyerap air dengan baik.
Dataran tinggi (500-1.500 m dpl): Tanaman lebih lambat tumbuh tetapi menghasilkan kulit batang yang tebal dan beraroma kuat.
Dataran rendah: Pertumbuhan lebih cepat, tetapi kualitas kulit batang cenderung lebih rendah.
Di Indonesia, kayu manis jenis Cinnamomum burmannii menjadi yang paling dominan. Tanaman ini tersebar di Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Jawa, dan Maluku.
Cara Budidaya Kayu Manis
Budidaya kayu manis melibatkan beberapa langkah penting agar menghasilkan produk berkualitas. Berikut tahapannya:
1. Pemilihan Bibit
Pilih bibit dari pohon induk yang berusia lebih dari 10 tahun dan memiliki kualitas kulit batang yang baik.
2. Persiapan Lahan
Bersihkan lahan dari semak dan gulma.
Gemburkan tanah dengan mencangkul sedalam 20 cm.
3. Penanaman
Lakukan penanaman pada musim hujan agar tanaman mendapatkan cukup air.
Pastikan jarak tanam cukup untuk menghindari persaingan nutrisi.
4. Pemupukan
Berikan pupuk dua kali setahun, terutama saat usia tanaman mencapai 4 bulan.
5. Penyiangan
Bersihkan gulma secara berkala, terutama satu bulan setelah penanaman.
6. Penjarangan
Lakukan penjarangan dengan menebang tanaman berusia 6-10 tahun untuk menjaga ruang tumbuh dan kualitas kayu.
Waktu Panen dan Pengolahan Kayu Manis
Seluruh bagian pohon kayu manis sebenarnya dapat dipanen, tetapi kulit batang adalah produk utama yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Tanda-tanda tanaman siap panen:
1.Daun berwarna hijau tua.
2.Tidak ada bunga baru yang muncul.
Pada kondisi ini, aliran getah antara kayu dan kulit cukup banyak, sehingga kulit batang mudah dikupas. Setelah dipanen, kayu manis dapat diolah menjadi beberapa bentuk:
1.Batangan.
2.Bubuk: Memiliki aroma dan rasa lebih tajam dibandingkan batangan.
3.Minyak atsiri atau oleoresin.
Kayu Manis: Rempah Tertua di Dunia
Kayu manis termasuk salah satu rempah tertua yang digunakan manusia. Bangsa Mesir diketahui telah menggunakannya sebagai bumbu masakan sekitar 5.000 tahun yang lalu. Kini, kayu manis menjadi salah satu komoditas rempah yang penting di Indonesia dan dunia.
Dengan budidaya yang baik, kayu manis dapat menjadi salah satu peluang ekonomi yang menjanjikan sekaligus memberikan manfaat kesehatan bagi masyarakat.(asyary)