Scroll untuk baca artikel
BeritaHikmah

Istiqamah dalam Iman: Kunci Kemenangan dalam Berjuang di Jalan Allah

249
×

Istiqamah dalam Iman: Kunci Kemenangan dalam Berjuang di Jalan Allah

Share this article
Ilustrasi kegigihan dalam mencapai puncak (depositphotos.com)

ppmindonesia.com. Jakarta Istiqamah merupakan salah satu konsep penting dalam Islam yang mencerminkan konsistensi dan keteguhan seseorang dalam menjalankan keimanan dan ketaatan kepada Allah. Dalam Surah Fussilat (41:30), Allah menjelaskan bahwa mereka yang menyatakan keimanan kepada-Nya (“Rabb kami adalah Allah”) dan kemudian istiqamah, akan mendapatkan ketenangan yang diberikan oleh para malaikat. Mereka tidak akan merasa takut atau bersedih hati (“laa takhofu wala tahzanu”). Ayat ini menggambarkan betapa besarnya keutamaan istiqamah dalam kehidupan seorang Muslim.

Namun, makna istiqamah tidaklah terbatas pada pengertian sederhana seperti “teguh pendirian” dalam bahasa Indonesia. Secara bahasa, istiqamah berasal dari kata dasar “qama” yang berarti berdiri. Dalam konteks keimanan, istiqamah mencakup usaha yang terus-menerus dan tindakan nyata untuk menegakkan kebenaran yang telah dinyatakan melalui pernyataan iman. Hal ini menuntut seseorang untuk aktif berjuang di jalan Allah dengan segala kemampuan yang dimilikinya.

Perjuangan istiqamah sering kali menghadapi berbagai rintangan, baik dari dalam diri maupun dari luar. Dalam Surah Al-Baqarah (2:208), Allah memerintahkan umat Islam untuk memasuki Islam secara kaffah (“utuh”) dan melarang mengikuti langkah-langkah setan (“walaa tattabi‘uu khuthuwaatis syaithan”).

Memasuki Islam secara kaffah berarti mengamalkan ajaran Islam secara keseluruhan tanpa setengah-setengah, tidak hanya sebatas ritual atau aspek tertentu saja, tetapi juga mencakup akhlak, muamalah, dan seluruh aspek kehidupan.

Dalam perjuangan hidup, terdapat pula ancaman kehilangan kestabilan iman, seperti yang digambarkan dalam Surah Al-Hajj (22:11). Ayat ini menyebutkan orang-orang yang hanya menyembah Allah secara harfiah (‘alaa harfin), yaitu orang-orang yang imannya tidak mendalam dan cenderung goyah ketika menghadapi ujian.

Mereka merugi di dunia dan akhirat karena tidak memiliki keteguhan dalam menjalankan ajaran Islam. Oleh sebab itu, istiqamah menjadi kunci untuk menghadapi ujian dan tantangan dalam menjalankan misi hidup sebagai seorang Muslim.

Istiqamah juga erat kaitannya dengan perjuangan di jalan Allah, sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Hajj (22:78): “Berjuanglah di jalan Allah dengan sebenar-benarnya perjuangan (haqqa jihadihi).” Perjuangan ini tidak hanya sebatas fisik, tetapi juga mencakup aspek spiritual, intelektual, dan sosial. Dengan istiqamah, seorang Muslim dapat tetap teguh dalam menjalankan misi kerasulan yang diembankan kepada umat manusia, yaitu menegakkan agama Allah di muka bumi (“liyuzhirahu ‘alad-dini kullihi”).

Misi kerasulan yang diemban oleh umat Islam sering kali menghadapi tantangan dari berbagai pihak, termasuk penolakan dari kaum musyrik, sebagaimana ditegaskan dalam Surah At-Taubah (9:33). Namun, tantangan tersebut tidak boleh menjadi alasan untuk berhenti berjuang.

Sebaliknya, umat Islam harus tetap konsisten dalam menjalankan tugas ini meskipun menghadapi berbagai rintangan (“walau karihal musyrikun”). Dengan istiqamah, perjuangan ini menjadi lebih terarah dan kokoh.

Lebih jauh lagi, istiqamah tidak hanya membangun hubungan dengan Allah, tetapi juga memperkuat hubungan antarsesama manusia. Dalam Surah Ar-Rum (30:30), Allah menjelaskan bahwa ad-dien atau agama fitrah yang diciptakan-Nya adalah dasar dari penciptaan manusia.

Semua nabi dan rasul membawa risalah yang sama, yaitu ad-dien fithratallah, meskipun dengan bahasa dan istilah yang berbeda sesuai dengan kaumnya. Oleh karena itu, umat manusia sejatinya memiliki dasar yang sama untuk bersatu dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Dalam konteks modern, istiqamah menjadi semakin relevan sebagai kunci untuk menghadapi berbagai tantangan global, seperti materialisme, individualisme, dan krisis moral. Dengan berpegang teguh pada prinsip-prinsip keimanan dan berjuang di jalan Allah, umat Islam dapat menjadi pelopor dalam menciptakan kehidupan yang lebih adil, harmonis, dan penuh berkah. Istiqamah bukan hanya soal bertahan, tetapi juga soal bergerak maju untuk membawa perubahan positif yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Akhirnya, kemenangan dalam perjuangan di jalan Allah hanya dapat diraih melalui istiqamah yang kokoh. Dengan konsistensi dalam iman, tindakan nyata, dan kesungguhan berjuang, umat Islam dapat mencapai keberhasilan di dunia dan akhirat. Istiqamah adalah kunci untuk membuka pintu rahmat Allah dan meraih ridha-Nya dalam setiap langkah kehidupan.(husni fahro)

Example 120x600