Scroll untuk baca artikel
BeritaNasional

Peran PPM NTB dalam Pemberdayaan Masyarakat: Menuju Kesejahteraan dan Kemandirian

203
×

Peran PPM NTB dalam Pemberdayaan Masyarakat: Menuju Kesejahteraan dan Kemandirian

Share this article
Presidium PPM Nasional dalam memberikan pembekalan kepada para peserta Pelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat di Lombok Timur (ppm.doc)

ppmindonesia.com. Mataram-Pemberdayaan masyarakat merupakan kunci dalam menciptakan kesejahteraan dan kemandirian suatu komunitas. Pusat Peranserta Masyarakat (PPM) Nusa Tenggara Barat (NTB) hadir sebagai gerakan yang berfokus pada pembangunan berbasis komunitas dengan tujuan menciptakan masyarakat yang mandiri dan berdaya.

Dengan mengacu pada konsep khalifah fil ard dalam Al-Qur’an, PPM NTB mengembangkan berbagai program yang menitikberatkan pada penguatan kapasitas masyarakat melalui pendekatan yang sistematis dan berkelanjutan.

Sejarah dan Model Pengembangan PPM NTB

PPM NTB memiliki akar sejarah yang panjang, dimulai dari pendirian Yayasan Selapang Institut di Jawa Timur pada tahun 1986, yang kemudian kembali mengakar di NTB pada tahun 2001. Sejak saat itu, PPM NTB aktif mengembangkan model pemberdayaan yang berbasis komunitas dengan menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam setiap program yang dijalankan.

Model pengembangan yang diterapkan oleh PPM NTB melibatkan tiga aspek utama:

  1. Pemberdayaan Ekonomi – Mendorong masyarakat untuk membangun usaha berbasis lokal dengan pendekatan ekonomi syariah.
  2. Penguatan Sosial dan Budaya – Menjaga nilai-nilai kearifan lokal di tengah arus modernisasi.
  3. Pendidikan dan Pelatihan – Meningkatkan kapasitas individu dan komunitas dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan formal hingga pelatihan kewirausahaan.

Tantangan dan Pengalaman Pemberdayaan Masyarakat

Dalam perjalanan pemberdayaan, PPM NTB menghadapi berbagai tantangan yang menguji ketahanan serta efektivitas programnya. Beberapa pengalaman penting dalam proses pemberdayaan masyarakat antara lain:

  • Gagalnya Program Jagung Teras Iring Basuki Raharjo, seorang pakar agrobisnis dengan pengalaman 27 tahun, mengungkapkan bahwa kegagalan program ini menjadi bukti kurangnya pendekatan yang berbasis pada partisipasi aktif masyarakat. Oleh karena itu, PPM NTB berusaha mengembangkan metode yang lebih inklusif dan berbasis kebutuhan lokal.
  • Perjuangan Pengembalian Tanah Adat Salah satu keberhasilan besar PPM NTB adalah mendukung masyarakat Sembalun dalam memperjuangkan pengembalian tanah adat seluas 500 hektar dari PT Sembalun Kusuma Emas. Melalui kerja sama dengan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), perjuangan ini akhirnya membuahkan hasil melalui proses kasasi Mahkamah Agung.
  • Isu Infiltrasi Asing Abdurahman Sembulun mengungkapkan adanya pengaruh lembaga asing dalam pengembangan komunitas di NTB. PPM NTB melihat ini sebagai tantangan dalam menjaga kemandirian masyarakat agar tidak bergantung pada intervensi luar yang berpotensi menggeser nilai dan budaya lokal.
Abdurahman Sembalun tokoh PPM dengan perjalanan panjangya dalam menanggulangi pengembangan misionaris Freemasonry diNTB dan mengembalikan hak tanah ulayat masyarakat sembalun (ppm.doc)

Peran Kader dalam Pemberdayaan Masyarakat

Kaderisasi menjadi elemen penting dalam program PPM NTB. Para kader dilatih untuk menjadi agen perubahan yang mampu menggerakkan masyarakat dalam berbagai bidang, seperti:

  • Pemberdayaan Petani dan Nelayan Elfin, seorang kader yang aktif dalam sektor pertanian, telah berhasil mengoordinasikan petani di Gili dan nelayan di Lombok Timur agar lebih mandiri dalam mengelola hasil pertanian dan perikanan mereka.
  • Pengembangan UMKM Isnadi, seorang kader dari komunitas UMKM, berperan dalam mengembangkan usaha kecil dan menengah di Lombok, memperkuat jaringan ekonomi berbasis komunitas.
  • Pendidikan dan Perlindungan Buruh Migran Suryadi, yang bergerak di sektor agribisnis, turut terlibat dalam menangani permasalahan buruh migran, menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat harus mencakup berbagai aspek kehidupan.
  • Peningkatan Akses Pendidikan Abdurrahman memfokuskan perannya dalam dunia pendidikan, menyadari bahwa pendidikan adalah fondasi utama dalam membangun masyarakat yang berdaya.

Model Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat PPM

Untuk memastikan efektivitas program pemberdayaan, PPM NTB menerapkan model pelatihan yang terstruktur, meliputi:

  1. Pelatihan Teori – Memberikan pemahaman konseptual kepada kader mengenai strategi pemberdayaan masyarakat.
  2. Implementasi di Komunitas – Kader menerapkan ilmu yang telah diperoleh dalam kehidupan nyata di masyarakat.
  3. Monitoring dan Evaluasi – Setiap program dievaluasi secara berkala setiap 3 dan 12 bulan untuk memastikan dampak yang berkelanjutan.

Peran PPM NTB

PPM NTB berperan sebagai katalisator dalam menciptakan masyarakat yang mandiri, sejahtera, dan berbasis pada nilai-nilai luhur Islam dan kearifan lokal.

Dengan pendekatan yang terstruktur, berbasis komunitas, dan bertumpu pada kaderisasi yang kuat, PPM NTB terus berupaya menghadapi berbagai tantangan dalam pemberdayaan masyarakat. Keberhasilan program-program yang telah dijalankan menunjukkan bahwa kemandirian dan kesejahteraan dapat dicapai jika masyarakat terlibat aktif dalam membangun komunitasnya sendiri.

Dengan terus mengembangkan strategi yang adaptif dan inovatif, PPM NTB diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan masyarakat yang dapat diterapkan di berbagai daerah lainnya di Indonesia.(acank)

 

Example 120x600