ppmindonesia.com.Jakarta– Bagi banyak orang, secangkir teh hangat bukan sekadar pelepas dahaga—ia adalah teman setia di kala pagi menyambut, rekan refleksi sore hari, atau penghangat suasana dalam percakapan hangat. Aroma khasnya yang menenangkan dan rasa lembut yang menggoda menjadikan teh sebagai salah satu minuman paling dicintai di seluruh dunia.
Namun, di balik kenyamanan yang ditawarkan, muncul keresahan di tengah masyarakat: benarkah teh celup mengandung bahaya tersembunyi? Sorotan tertuju pada kantong pembungkus teh yang diduga dapat melepaskan zat berbahaya ketika diseduh dengan air panas. Isu ini kian ramai diperbincangkan, terutama seiring dengan meningkatnya kesadaran publik terhadap bahan plastik dan dampaknya bagi kesehatan.
Meluruskan Mitos: Fakta Ilmiah di Balik Isu Teh Celup
Tidak dapat dimungkiri, sebagian kantong teh celup memang mengandung plastik, terutama jenis polipropilen, yang digunakan untuk memperkuat dan menyegel kantong agar tidak mudah sobek. Ketika diseduh dalam suhu tinggi, kantong teh berbahan plastik ini dapat melepaskan partikel mikroplastik ke dalam air.
Penelitian yang dilakukan oleh Universitat Autònoma de Barcelona dan sejumlah studi lainnya mengungkapkan bahwa dalam satu kali penyeduhan, sekantung teh celup bisa melepaskan miliaran partikel mikro dan nanoplastik ke dalam seduhan.
Meski demikian, para peneliti juga menekankan bahwa hubungan langsung antara konsumsi mikroplastik dalam teh dengan gangguan kesehatan manusia masih memerlukan kajian lebih lanjut secara menyeluruh.
Yang pasti, produk teh celup yang beredar di pasaran telah melewati uji kelayakan dan mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Artinya, selama dikonsumsi dalam batas wajar dan dengan metode penyeduhan yang benar, teh celup masih tergolong aman.
Mengenal Manfaat Sehat dari Minum Teh
Di luar isu mikroplastik, penting untuk kembali menilik sisi positif dari teh—yang tidak sedikit jumlahnya. Ketika dikonsumsi dengan bijak, teh justru menyimpan berbagai manfaat kesehatan yang mengagumkan:
- Sumber Antioksidan Alami
Teh, terutama jenis hijau dan putih, kaya akan polifenol dan flavonoid yang berperan sebagai antioksidan kuat. Senyawa ini membantu tubuh melawan radikal bebas, penyebab utama kerusakan sel, penuaan dini, dan berbagai penyakit kronis. - Menyehatkan Jantung
Konsumsi teh secara rutin terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL). Teh juga membantu menjaga elastisitas pembuluh darah, sehingga mendukung kesehatan jantung secara keseluruhan. - Meningkatkan Fungsi Otak
Kombinasi kafein dan L-theanine dalam teh memiliki efek sinergis: meningkatkan fokus dan kewaspadaan tanpa menimbulkan kecemasan, menjadikannya alternatif kafein yang lebih lembut dibanding kopi. - Membantu Menurunkan Berat Badan
Senyawa katekin dalam teh hijau terbukti dapat mempercepat metabolisme dan mendukung pembakaran lemak, terutama ketika dikombinasikan dengan olahraga rutin. - Merawat Kesehatan Gigi dan Gusi
Sifat antimikroba teh membantu mengurangi bakteri penyebab plak dan bau mulut, serta menjaga kesehatan gusi secara alami. - Menstabilkan Gula Darah
Beberapa studi menunjukkan bahwa teh hijau mampu meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2. - Menguatkan Sistem Imun
Kandungan vitamin, polifenol, dan flavonoid dalam teh berperan penting dalam memperkuat daya tahan tubuh dan membantu tubuh melawan infeksi.
Langkah Bijak: Menikmati Teh Celup dengan Aman
Agar manfaat teh tidak tergelincir menjadi risiko kesehatan, berikut beberapa kiat sederhana namun penting yang bisa diterapkan:
- Jangan Terlalu Lama Menyeduh
Idealnya, teh diseduh selama 2–5 menit. Penyeduhan terlalu lama bukan hanya meningkatkan kadar kafein, tetapi juga berpotensi melepas lebih banyak partikel mikroplastik. - Perhatikan Suhu Air
Gunakan air panas bersuhu sekitar 70–85°C, bukan air mendidih 100°C, untuk meminimalisasi kerusakan kantong teh dan pelepasan partikel berbahaya. - Pilih Produk Teh yang Lebih Ramah Lingkungan
Pilih teh celup dengan kantong berbahan kertas tanpa klorin, serat alami seperti katun atau muslin, atau kantong biodegradable berbasis tanaman. - Pertimbangkan Teh Tubruk
Jika masih merasa ragu, beralihlah ke teh daun (loose leaf) yang diseduh langsung menggunakan infuser stainless steel atau kaca. - Cukupi Asupan Air Putih
Meski teh menyegarkan, jangan jadikan satu-satunya sumber cairan. Imbangi dengan konsumsi air putih yang cukup untuk menjaga fungsi ginjal dan metabolisme tubuh.
Kesimpulan: Rasakan Nikmatnya Teh Tanpa Rasa Waswas
Teh celup bukanlah musuh, melainkan sahabat yang perlu dipahami. Kekhawatiran tentang kantong teh dan mikroplastik memang memiliki dasar ilmiah, tetapi tidak berarti kita harus meninggalkannya sepenuhnya.
Dengan sikap bijak, kita tetap bisa menikmati setiap teguk teh yang menenangkan sekaligus menyehatkan.
Kuncinya ada pada pilihan sadar dan langkah preventif: mengenali produk yang digunakan, menyeduh dengan cara yang tepat, dan menjaga keseimbangan gaya hidup. Dengan begitu, segelas teh tidak hanya menjadi pelepas dahaga, tapi juga secercah ketenangan dan kekuatan bagi tubuh kita.(emha)
Sumber;