Scroll untuk baca artikel
BeritaHikmah

Mukjizat Lebah dalam Cahaya Al-Qur’an: Pelajaran dari Makhluk Kecil yang Luar Biasa

78
×

Mukjizat Lebah dalam Cahaya Al-Qur’an: Pelajaran dari Makhluk Kecil yang Luar Biasa

Share this article

Penulis : emha | Editor : asyary

Ilustrasi lebah menghisap nektar bunga (foto freepik.com)

ppmindonrsia.com.Jakarta – Dalam hamparan luas ciptaan Allah, seringkali kita terpesona oleh gunung yang menjulang, samudera yang luas, atau bintang-bintang di langit malam.

Namun, siapa sangka bahwa salah satu mukjizat terbesar justru datang dari makhluk kecil yang sering terbang di sekitar bunga—lebah. 

Di antara 114 surah dalam Al-Qur’an, Surah ke-16 secara khusus diberi nama “An-Nahl”, yang berarti “Lebah”. Ini bukan sekadar penamaan; ini adalah undangan bagi kita untuk merenung.

Allah berfirman dalam Surah An-Nahl:

وَاَوْحٰى رَبُّكَ اِلَى النَّحْلِ اَنِ اتَّخِذِيْ مِنَ الْجِبَالِ بُيُوْتًا وَّمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُوْنَۙ ۝٦٨ثُمَّ كُلِيْ مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِ فَاسْلُكِيْ سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًاۗ يَخْرُجُ مِنْ بُطُوْنِهَا شَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ اَلْوَانُهٗۖ فِيْهِ شِفَاۤءٌ لِّلنَّاسِۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ ۝٦٩

 “Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: ‘Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon, dan di tempat-tempat yang dibangun manusia. Kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).’ Dari perutnya keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir.” (QS An-Nahl: 68–69)

Ayat ini bukan hanya menampilkan kebesaran ciptaan Allah, tetapi juga mengisyaratkan sistem kerja lebah yang menakjubkan—mereka membangun sarang, mencari nektar, menghasilkan madu, dan bahkan menjadi agen penting dalam ekosistem lewat penyerbukan. 

Semua ini dilakukan tanpa membaca buku atau belajar di sekolah. Siapa yang mengajari mereka? Tidak lain adalah Allah, yang “mewahyukan kepada lebah”.

Lebah: Pekerja Tanpa Lelah

Lebah bekerja dalam sistem sosial yang sangat teratur. Seekor lebah dapat menyerbuki hingga 30 bunga per menit. 

Satu koloni lebah bisa mengandung 40.000 hingga 60.000 lebah, dan untuk menghasilkan satu pon madu, mereka harus menyadap sekitar dua juta bunga dan menempuh perjalanan sejauh 55.000 mil.

Namun, mukjizat tidak berhenti pada jumlah atau kerja keras mereka. Madu yang mereka hasilkan terbukti memiliki khasiat penyembuh. Tidak mengherankan jika madu direkomendasikan oleh Nabi Muhammad sebagai obat, bahkan sebelum ilmu kedokteran modern menyadari manfaat antibakterinya.

“Kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).” (QS An-Nahl: 69)

Kata “tempuhlah jalan Tuhanmu” menunjukkan bahwa bahkan lebah berjalan di atas sistem dan takdir yang telah ditetapkan oleh Allah. 

Mereka tidak menolak peran, tidak berkeluh kesah, dan tidak berhenti mengabdi. Betapa agungnya pelajaran ini bagi manusia yang sering kali lalai dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah di bumi.

Simbol Ketundukan dan Kepatuhan

Menurut banyak ilmuwan modern, lebah betina adalah yang bertanggung jawab membangun sarang dan mengatur koloni. 

Menariknya, Al-Qur’an telah mengisyaratkan hal ini dengan menggunakan bentuk kata kerja khusus dalam bahasa Arab yang merujuk pada jenis kelamin perempuan dalam ayat di atas, padahal sains baru mengetahui fakta ini beberapa abad kemudian.

Ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an bukan sekadar kitab petunjuk spiritual, tetapi juga penuh dengan isyarat ilmiah dan kebijaksanaan ekologis.

Renungan Bagi Manusia

Jika lebah tunduk sepenuhnya kepada kehendak Allah dan bekerja tanpa pamrih untuk keberlangsungan kehidupan, bagaimana dengan kita, manusia yang diberikan akal dan wahyu? Sudahkah kita tunduk kepada aturan-Nya sebagaimana lebah yang kecil itu?

اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ ۝١٩٠

 “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.”(QS Ali Imran: 190)

Lebah adalah bukti bahwa tidak ada makhluk yang sia-sia dalam ciptaan Allah. Dari serbuk sari yang mereka angkut, bunga tumbuh subur.

Dari madu yang mereka hasilkan, manusia mendapatkan gizi dan penyembuh. Dari keajaiban perilaku mereka, kita belajar tunduk, taat, dan bersyukur.

Subhanallah,

betapa besar pelajaran dari makhluk sekecil ini.(emha)

Example 120x600