ppmindonesia.com. Kota Bekasi– Di tengah tantangan ekonomi yang kian kompleks, Pusat Peranserta Masyarakat (PPM) Kota Bekasi mengambil inisiatif baru untuk memperkuat kemandirian umat melalui jalur ekonomi. Dalam rapat koordinasi yang digelar baru-baru ini, PPM Kota Bekasi resmi membentuk Aliansi Wirausaha Umat, sebuah lembaga strategis untuk mendorong pengembangan UMKM, wirausaha, dan ketahanan pangan berbasis komunitas.
Langkah ini tidak hanya menjadi respons terhadap kebutuhan ekonomi masyarakat, tetapi juga menegaskan komitmen PPM untuk menghadirkan solusi nyata yang berkelanjutan. Aliansi Wirausaha Umat akan dibina secara teknis oleh Yayasan Badan Wakaf Ummatan Washatan PPM, yang selama ini dikenal aktif mendampingi berbagai program pemberdayaan masyarakat.
Ketua PPM Kota Bekasi menegaskan, aliansi ini akan menjadi sarana untuk mengonsolidasikan potensi UMKM lokal, membantu akses permodalan, memperluas pasar, serta memperkuat ketahanan pangan komunitas. “Ekonomi umat perlu dikelola secara serius dan terorganisasi. Kami ingin membangun ekosistem yang mendukung wirausaha kecil agar mampu bertahan dan berkembang,” ujarnya.
Untuk mematangkan konsep dan strategi, PPM telah menunjuk tiga tokoh, yaitu Imam, Agus, dan Tri Warti, sebagai tim perumus. Mereka diberi tugas untuk menyusun rencana kerja yang realistis, adaptif, dan berdampak langsung bagi masyarakat.
Langkah ini juga sejalan dengan agenda lain PPM Bekasi yang menyinergikan pembinaan spiritual dengan pemberdayaan ekonomi. Selain aliansi ini, PPM juga sedang menyiapkan Pendidikan Kader Dakwah Bil Hal, Lokakarya UMKM, serta Training of Trainers (TOT) Participatory Academy tingkat nasional.
Keberadaan Aliansi Wirausaha Umat sekaligus menjadi jawaban atas kegelisahan banyak pelaku usaha kecil yang selama ini berjalan sendiri-sendiri tanpa bimbingan dan jejaring yang kuat. Dengan pembinaan dari Yayasan Badan Wakaf PPM, aliansi ini diharapkan menjadi wadah yang efektif untuk mengoptimalkan potensi ekonomi umat di Kota Bekasi.
Pesan yang disampaikan langkah ini jelas: dakwah tidak hanya berbicara soal moral, tetapi juga tentang memberi keberdayaan ekonomi bagi masyarakat. Sebagaimana diingatkan cendekiawan Muslim, Muhammad Syafii Antonio: “Pemberdayaan ekonomi umat adalah bagian dari dakwah yang tidak bisa dipisahkan. Tanpa itu, umat akan mudah rapuh dan terpinggirkan.”
Bekasi kini menunjukkan bahwa dengan kerja sama, visi yang jelas, dan keberanian untuk memulai, pembangunan ekonomi berbasis komunitas bukanlah mimpi yang mustahil. (depri cane nasution)
Defri Cane Nasution adalah tokoh sentral pemberdayaan UMKM Kota Bekasi dan tokoh senior Pusat Peranserta Masyarakat Nasional, aktif menggerakkan program UMKM di tingkat lokal dan nasional.