Scroll untuk baca artikel
BeritaInternasional

Catatan dari Kuala Lumpur: Membuka Forum Persaudaraan Lintas Iman

130
×

Catatan dari Kuala Lumpur: Membuka Forum Persaudaraan Lintas Iman

Share this article

Penulis: m habib chirzin| Editor: asyary

Momen M Habib Chirzin bersama dengan hangat oleh Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Seri Dr. Anwar Ibrahim (mhabib doc)

ppmindonesia.com.Kuala Lumpur – Pembukaan The Second International Summit of Religious Leaders berlangsung dengan khidmat dan penuh nuansa persaudaraan. Forum yang digelar atas kerja sama Rabithah al-‘Alam al-Islami (World Muslim League), Makkah, Arab Saudi, bersama Kantor Perdana Menteri Malaysia dan Kementerian Hal Ehwal Urusan Agama Malaysia ini mengangkat tema besar: “The Role of Religious Leaders in Resolving Conflicts.”(30/08/2025)

Acara dibuka dengan rangkaian pidato dari para tokoh lintas agama yang datang dari berbagai penjuru dunia—mulai dari Nepal, Australia, Jerman, hingga Tanzania. Suasana pertemuan menggambarkan betapa keragaman keyakinan bisa disatukan dalam semangat dialog untuk perdamaian.

Di sela forum tersebut, saya berkesempatan bertemu dengan Prof. Dr. Dato’ Osman Bakar, Rektor International Islamic University of Malaysia (IIUM), salah seorang pembicara yang juga dikenal luas atas pemikiran dan karyanya dalam bidang filsafat Islam. 

Pertemuan itu menjadi ruang diskusi intelektual yang memperkaya, menegaskan kembali pentingnya kehadiran akademisi sekaligus agamawan dalam merawat kehidupan damai.

Saya pun berbagi pengalaman tentang praktik baik kehidupan antarumat beragama di Indonesia—peaceful interfaith life and cooperation—yang ternyata mendapat sambutan hangat. 

Usai sesi tersebut, saya langsung didatangi Dr. Chungpampree Moo dan KV Soon, masing-masing Sekretaris Jenderal dan Deputi Sekjen International Network of Engaged Buddhism (INEB) dari Thailand dan Malaysia. 

Mereka tertarik menggali lebih jauh praktik-praktik kerukunan di Indonesia yang bisa dijadikan inspirasi lintas kawasan.

Momen yang paling berkesan adalah ketika saya disalami dengan hangat oleh Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Seri Dr. Anwar Ibrahim. Dalam pertemuan singkat itu, saya sempat menyampaikan amanat dari Prof. Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, untuk mengundang beliau menyampaikan Pidato Milad Muhammadiyah di Sportorium UMY, Yogyakarta, pada November 2025. 

Sang Perdana Menteri menyambutnya dengan penuh perhatian, menandakan keterikatan batin yang kuat antara Malaysia dan Indonesia dalam ikhtiar membangun peradaban bersama.

Forum ini, bagi saya, tidak hanya menjadi wadah pertukaran gagasan, tetapi juga ruang perjumpaan batin. Dari Makkah hingga Kuala Lumpur, dari para pemimpin agama dunia hingga para akademisi dan aktivis lintas iman, tersampaikan satu pesan yang sama: bahwa perdamaian adalah tugas kemanusiaan yang hanya dapat terwujud bila kita bersama-sama mengusahakannya.(m habib chirzin)

Example 120x600