ppmindonesia.com, Jakarta- Ki Suratno Hayunigrat adalah sosok yang telah memberikan dedikasi dan komitmen luar biasa dalam mengawal visi dan misi Pusat Peranserta Masyarakat (PPM). Seorang tokoh yang tidak hanya dikenal sebagai Pemuda Pelopor tahun 90 an masa orde baru, tetapi juga sebagai sosok inspiratif yang menginspirasi banyak orang dengan semangat dan keteguhan hatinya, Ki Surat Hayuningrat dalam keseharian sesama aktifis dan pengurus biasa memanggil ‘Ki Ratno”, dalam organiasi PPM nama panggilan yang sering di gunakan dengan “Mas” atau “Mbak”,
Meskipun mengalami keterbatasan fisik dengan kelumpuhan pada kedua kakinya, Ki Suratno Hayuningrat tidak pernah menyerah. Ia tetap gigih berjuang untuk keberlangsungan Pusat Peranserta Masyarakat, organisasi yang mengusung pengembangan masyarakat dan pemberdayaan prakarsa serta swadaya masyarakat.
Dengan menggunakan tongkat sebagai penopang, Ki Suratno Hayuningrat melangkah dengan kokoh, bukan hanya secara fisik tetapi juga dalam memimpin dan mengelola Organisasi Nasional Pusat Peranserta Masyarakat (PPM)
Sebagai Presidium Nasional periode 1989-1993 di dampingi tiga anggota presidium lainnya, Hadimulyo, I Parito, Mursalin Dahlan dan Suharyadi, pernah sebagai Sekretaris Jenderal PPM selama dua periode tahun 1994- 1989, 1999-2004,
Ki Suratno Hayuningrat telah menorehkan jejak yang dalam dalam sejarah organisasi tersebut. Kepemimpinannya penuh dengan integritas, kebijaksanaan, dan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap para anggota PPM dan masyarakat yang dilayani.
Dengan wafatnya Ki Suratno Hayuningrat, dunia kehilangan sosok yang penuh inspirasi dan dedikasi dalam mengabdi untuk kemanusiaan. Namun, warisan dan semangatnya dalam menjaga visi dan misi PPM tetap hidup dalam setiap langkah dan keputusan yang diambil oleh organisasi tersebut.
Kisah perjuangan dan komitmen Ki Suratno Hayuningrat akan terus dikenang dan menjadi pendorong bagi kita semua untuk tetap berjuang demi terwujudnya kemajuan masyarakat yang lebih baik.
Ki Suratno Hayuningrat dikenal sebagai tokoh yang memiliki peran penting dalam meskipun dia menghadapi keterbatasan fisik. Ki Suratno Hayuningrat membawa kontribusi yang berharga dengan menyumbangkan ide-ide kreatif untuk organisasi dan pemberdayaan manusia. Salah satu kegiatan yang sering dilakukannya adalah menulis cerita pewayangan dan cerita anak-anak yang diilhami oleh tokoh-tokoh wayang.
Dengan keterbatasannya secara fisik, Ki Suratno Hayuningrat berhasil menjalankan roda organisasi PPM dengan sepenuh hati dan dedikasi. Dari tulisan-tulisannya, ia mampu memberikan pesan-pesan moral dan inspiratif kepada para pembaca, khususnya anak-anak.
Melalui cerita wayang dan cerita anak-anak yang ditulisnya, Ki Suratno Hayuningrat dapat menggambarkan nilai-nilai kehidupan dan kearifan lokal yang diwarisi dari budaya nenek moyang.
Peran Ki Suratno Hayuningrat dalam PPM tidak hanya terbatas pada administrasi atau manajemen, tetapi juga pada penyampaian pesan-pesan positif melalui karya-karyanya. Ia menjadi teladan bagi banyak orang dengan menunjukkan bahwa keterbatasan fisik tidak menghalangi seseorang untuk memberikan kontribusi berharga bagi masyarakat dan organisasi.(ppm)