Mas Adi Sasono (16 Februari 1943 – 13 Agustus 2016) adalah mantan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia pada era Kabinet Reformasi Pembangunan. Ia dikenal sebagai tokoh lembaga swadaya masyarakat dan berbagai aktivitas kemasyarakatan lainnya.
Selain itu, ia juga merupakan tokoh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI), Pelajar Islam Indonesia (PII) dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dengan pernah menjabat sebagai Sekretaris Umum pada tahun 1990-an.
Selain itu, ia juga mendirikan Partai Merdeka yang menjadi peserta Pemilu 2004 di Indonesia. Sebelumnya, ia juga dikenal sebagai tokoh Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN).
Adi Sasono dijuluki salah satu media di luar negeri sebagai “Indonesia’s most dangerous man” (Terjemahan: “Orang Indonesia paling berbahaya”) pada saat menjadi Menteri Koperasi dan Usaha Kecil, tetapi pada article Los Angeles Times – Washington (dicukil dari The Tufts Daily, March 3, 1999), ia menyangkal “I’ve tried to convince them that I’m not dangerous at all” (Terjemahan: “Saya sudah mencoba meyakinkan mereka bahwa saya tidak berbahaya sama sekali”).
Pada masa awal kepemimpinan Pusat Peranserta Masyarakat menjabat sebagai Dewan Direktur pada Periode 1985 -1989 bersama dengan Mas Habib Chirzin, Ali Mustofa Trajustina dan Hery Yosy Yuswanto.
Mas Adi Sasono adalah sosok panutan di bidang kepemimpinan dan gerakan ekonomi kerakyatan yag gigih, konsisten, idealis dan prakatisi. Di PPM Mas Adi Sasono merupakan inpirator gerakan pemberdayaan masyarakat sebagai platform organisasi.
Dalam tradisi dan telah menjadi kesepakatan bersama dalam organisasi PPM dengan panggilan “Mas” Adi atau AS kami sering menyebutnya, ini menjadi simbol kesejajaran yang pemdekan adalah karya dalam pemberdayaan masyarakt.
Dimata PPM, Mas Adi Sasono merupakan sosok panutan gerakan Pusat Peranserta Masyarakat yang telah bersama sama merintis, membangun, mendorong dan mengawal organisasi menjalan visi dan misi organisasi. Di mata aktifis Mas Adi Sasono adalah sahabat, guru, mentor pembimbing inspirasi dalam gerakan ekonomi kerakyatan.
“Mas Adi sangat santun dalam berucap, bersih dalam mengemban amanah, namun tegas dalam prinsip. Beliau adalah Hatta dalam praktek, pejuang ekonomi kerakyatan sejati. Bagaimana beliau membela petani kita yang dihadapkan pada kemungkinan pidana karena Kredit Usaha Tani (KUT) sepanjang krisis ekonomi 1998-1999.
Selamat jalan pejuang ekonomi rakyat, kami aktifis PPM teruskan landasan –ladasan perjuangan dan cita-cita muliamu Mas Adi Sasono kapanpun, dimanapun dan apapun resikonya.