Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Umkm

Pertanian Organik (1) : Bisakah menjadi Kaya Raya?

11
×

Pertanian Organik (1) : Bisakah menjadi Kaya Raya?

Share this article
Hanya dengan mengembangkan Integrated Farming yag berbasis organic petani bisa menjadi kaya raya
Example 468x60

Anak Muda Menjauh dari Pertanian Karena Petani Identik dengan Kemiskinan

Oleh : Guntoro Soewarno *)

Example 300x600

SEMARANG ppmindonesia.com – Profesi bertani, atau menjadi petani di Indonesia mayoritas identik dengan kemiskinan. Lihatlah petani di desa-desa, pasti kondisinya sangat memperihatinkan. Meski ada segelintir orang -tentu bisa dihitung dengan jari- yang bisa sukses dengan menjadi petani.

Itulah kenapa profesi petani tidak diminati oleh anak-anak muda. Karena mereka beranggapan bahwa meletakkan masa depan kepada dunia pertanian adalah madesu (masa depan suram). Petani di mana-mana adalah mereka yang sudah tua renta. Dalam rentang 10 tahun ke depan akan ada krisis petani.

Akan ada situasi di mana akan semakin banyak lahan tidur karena kelangkaan tenaga kerja bidang pertanian. Sementara pelan tapi pasti, petani yang jiwanya ada di pertanian satu-satu dimakan usia. Tenaga semakin renta atau karena meninggal dunia.

Ada beberapa penyebab kenapa petani itu identik dengan kemiskinan;

Pertama, rata-rata nasional luasan lahan garap petani per kepala rumah tangga (KK) tidak lebih dari 30%. Artinya lahan garap sempit. Efek dari perubahan peruntukan lahan yang terjadi secara masif dan di mana-mana. Lahan pertanian berubah fungsi menjadi perumahan atau industri.

“Hanya dengan Integrated Farming berbasis organik, petani bisa kembali menjadi kaya raya.”

Bertani di lahan sempit menyebabkan nilai keekonomian hasil panennya rendah. Tidak cukup untuk membiayai hidupnya. Akhirnya petani jatuh ke kubangan kemiskinan. Turun temurun. Mereka mengalami keadaan yang namanya kemiskinan permanen. Dari buyut, kakek, bapak, anak dan cucu miskin semua dan terus menerus. Image yang muncul kemudian, menjadi petani itu identik dengan kemiskinan.

Kedua, menyerahkan leher petani ke pasar bebas.

Profesi bertani saat ini juga tidak fair ketika mereka yang bertani secara ala kadarnya diserahkan hasil panennya ke pasar bebas. Petani yang susah payah membiayai dirinya sendiri, setelah panen, harga ditentukan oleh tengkulak. Tidak ada perlindungan harga dari pemerintah. Agar hasil panen bisa untung secara bisnis.

Petani di desa-desa setiap hari lehernya diserahkan ke tengkulak. Agen kapitalis yang bergentayangan di seda-desa. Siap melalap habis nasib petani.

Ketiga, produktivitas hasil pertanian yang rendah

Sejak orde baru menjalankan intensifikasi pertanian dengan pupuk kimia sejak 1984, atas nama swa sembada beras, sejatinya sejak itu sedang terjadi penghancuran kualitas lahan pertanian secara membabi buta. Efeknya sekarang baru terasa. Produktivitas lahan pertanian sangat rendah.

Ini terjadi karena kualitas tanah hancur, tanah menjadi kering dan keras, serta kandungan nutrisi tanahnya habis. Inilah yang menyebabkan produktivitas pertanian rendah.

Lalu Bagaimana bisa Sukses menjadi Petani

Maka dari itu, apakah bisa di era milenial ini sukses menjadi petani? Bisakah petani menjadi kaya raya disituasi yang sudah sangat rusak?

Jawabannya tentu bisa. Tapi dengan catatan, mesti mengembangkan pertanian organik. Tanpa pertanian organik, nasib petani akan terus babak belur.

Pertanian organik tidak hanya bisa sukses meningkatkan produktivitas berlipat-lipat. Tapi dengan pertanian organik, luasan lahan sempit bisa mendatangkan keuntungan berkali lipat. Hanya dengan menanam kangkung di lahan 300 m2, petani dengan sistem organik bisa mendapatkan omzet penjualan Rp 5 juta per bulan.

Tentu dengan beberapa catatan; (1) Kuasai Ilmunya. (2) Ikuti tahapannya. (3) Kembangkan sistem pertanian terpadu atau Integrated Farming dan (4) lakukan dengan tekun dan sabar. (bersambung)

*) Guntoro Soewarno, Petani Organik di Semarang, juga Peneliti di Institut Pengembangan Masyarakat (Ipama), satu perusahaan Konsultan Pemberdayaan Masyarakat di bawah PT Aurora Alpha Centauri. Ipama mengembangkan pola kemitraan untuk mengembangkan Integrated Farming berbasis Organik kepada banyak komunitas petani, warga dan pesantren. Kontak wa : 0817422383

Example 300250
Example 120x600