Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaKhazanah

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah: Penjelajah Pemikiran Islam yang Berpengaruh

12
×

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah: Penjelajah Pemikiran Islam yang Berpengaruh

Share this article
lustrasi Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah (Foto: Getty Images/iStockphoto/Mahfud2015
Example 468x60

Jakarta – Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah adalah seorang ulama besar dari era keemasan Islam, menonjol sebagai salah satu intelektual terkemuka dalam sejarah pemikiran Islam. Dikenal dengan keuletannya dalam mengeksplorasi berbagai cabang ilmu agama, ia menelusuri jalan spiritualitas dan kebijaksanaan dengan penuh kecerdasan.
Kehidupan Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah tidak hanya tercermin dalam karya-karya tulisnya, tetapi juga dalam perjalanan spiritualnya yang menginspirasi banyak orang. Dalam pengembaraan intelektualnya, ia menyoroti pentingnya menyelami makna sejati dari ajaran Islam, bukan sekadar mengamalkannya secara fisik.

Karya-karyanya yang sangat berpengaruh telah membekas dalam sejarah pemikiran Islam, memberikan landasan kuat bagi generasi-generasi berikutnya untuk memahami agama dan kebijaksanaan.

Example 300x600

Biografi Singkat Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah
Dikutip dari penelitian berjudul Konsep Tombo Ati Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah Sebagai Bentuk Psikoterapi Islam Dalam Menumbuhkan Kesehatan Mental oleh Imroah Fisulusi, nama lengkap Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah adalah Muhammad bin Abu Bakr bin Sa’ad bin Hariz Az-Zari’i Ad-Dimasqi. Beliau lahir di Damaskus pada 691 H/1292 M dan meninggal pada tahun 751 H/ 1350 M.

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah adalah tipikal orang yang hatinya bersih, lapang dada, serta menyayangi orang miskin dan orang-orang baik. Dia tidak pernah iri hati kepada orang lain serta tidak pernah mencaci maki orang lain ataupun menyakiti makhluk ciptaan Allah SWT.

Sejak kecil, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah sangat gemar menuntut ilmu. Setelah ia berhasil dalam pendidikan dasar, ia meneruskan pelajaran serta berguru kepada beberapa ulama terkemuka di daerahnya.

Dalam perjalanannya di dunia pendidikan, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah memperoleh ilmu dari banyak ulama untuk memperdalam berbagai aspek keislaman. Di antara sekian banyak gurunya itu, yang
paling berpengaruh ialah Syekh al-Islam Ibn Taimiyah.

Adapun sang guru, Ibnu Taimiyah, mempunyai tulisan-tulisan yang umumnya termasuk kritik terhadap berbagai paham serta tradisi yang berkembang ketika itu yang menurut pendapatnya menyimpang dari ajaran islam.

Secara umum, dalam tulisan-tulisannya, ia menentang pendapat ulama tentang persoalan-persoalan kalam serta tasawuf. Sementara Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengikuti metode sang guru tersebut, sama-sama menentang serta memerangi orang-orang yang menyimpang dari agama.

Kedalaman Ilmu dan Kebaikan Akhlak
Kembali mengutip penelitian oleh Imroah Fisulusi, Ibnu Qayyim al-Jauziyyah mempunyai akhlak yang mulia, mempunyai perangai lembut dalam pergaulan, mempunyai semangat tinggi, wawasan luas, termasuk orang besar dalam sisi karakteristik, kebaikan, keilmuan, keutamaan, tahajud serta ibadah.

Beliau juga mempunyai tekad yang luar biasa dalam mengkaji serta menelaah sejak masih muda belia, ia memulai perjalanan ilmiahnya pada usia tujuh tahun. Allah SWT memberi karunia serta bakat yang ditopang dengan daya akal luas, pikiran cemerlang, daya hafal mengagumkan, serta energi yang luar biasa.

Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika beliau aktif berpartisipasi dalam berbagai majelis ilmiah para gurunya dengan semangat yang tinggi, jiwa yang energik untuk memuaskan rasa haus akan ilmu dan memenuhi obsesinya terhadap pengetahuan.

Ibnu Qayyim al-Jauziyyah memiliki penguasaan yang luas dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, termasuk ilmu ushul fiqih dan fiqih yang beliau pelajari dari syaikh Shafiyuddin al-Hindi, syaikh Ibnu Taimiyah, serta syaikh Ismail ibn Muhammad al-Harrani.

Ibnu al-Qayyim al-Jauziyyah memanfaatkan seluruh waktunya untuk menuntut ilmu serta memperdalam pokok-pokok ajaran Islam. Seluruh hidupnya dihabiskan untuk memerangi
masalah syubhat yang berkembang di sekitar Islam.

Memegang teguh akidah para ulama salaf. Ia sangat gigih memerangi taklid buta serta menyerukan kebebasan berpikir, namun tetap berpegang teguh pada pokok-pokok ajaran Islam serta akidah para ulama-ulama salaf.

Karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah
Dikutip dari penelitian berjudul Analisis Konsep Pendidikan Islam Anak Usia Dini dalam Buku Islami Parenting Karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, berikut ini adalah beberapa karya yang dihasilkan oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah:

  1. Ijtima’ul Juyush al-Islamiyyah ‘ala Ghazwil Mu’aththilah wal
    Jahmiyyah.
  2. Ahkam Ahlid Dzimmah.
  3. I’lamul Muwaqqi’in ‘an Rabbil ‘Alamin.
  4. Ighatsatul Lahfan in Masha-idisy Syaithan.
  5. Bada’-I’ul Fawa-id.
  6. Tuhfa Al-Maudud bi Ahkam Al-Maulud.
  7. Tahdzib Mukhtashar Sunan Abi Dawud.
  8. Al-Jaawabul Kafi, yang dikenal denan ad-Da’ wad Dawa’.
  9. Jala-ul Afham fish Shalati was Salam ‘ala Muhammad SAW Khairil Anam.
  10. Hadil Arwah ila Biladil Afrah.
  11. Hukmu Tarikish Shalah.
  12. Ar-Risalatut Tabukiyyah.
  13. Raudhatul Muhibbin wa Nuzhatul Musytaqin.
  14. Ar-Ruh.
  15. Zadul Ma’ad fi Hadyi Khairil ‘Ibad.
  16. Syifa-ul Alil fi Masa-ilil Qadha’ wal Qadar wal Hikmah wat Ta’lil.
  17. Ash-Shawa’iqul Mursalab ‘alal Jahmiyyah wal Mu’aththilah.
  18. Thariqul Hijratain wa Babus Sa’adatain.
  19. At-Thuruqul Hukmiyyh fis Siyasatisy Syar’iyyah.
  20. ‘Iddatush Shabirin wa Dzkhiratusy Syakiriin.
  21. Al-furusiyyah.
  22. Bada-i ul-fawa-id.
  23. Al-Kafiyatusy Syafiyah fil Intishar lil Firqatin Najiyah.
  24. Al-Kalam ‘ala Mas-alatis Sima’.
  25. Madarijus Salikin baina Manazil Iyyaka Na’budu w Iyyakaa Nasta’in.
  26. Miftah Daris Sa’adah wa Mansyur Wilayati Ahlil ‘Ilmi wal Iradah.
  27. Al-Manarul Munif fish Shahib wad Dha’if.
  28. Hidayatul Hiyara fi Ajwibatil Yahudi wan Nashara.
  29. Al-Wabilus Shayyib fil Kalimit Thayyib.
Example 300250
Example 120x600