Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Profil Pelaku UMKM

Cerita Sukses Serka Hidayat, Budi Daya Daun Talas Beneng untuk Pengganti Tembakau, Modal Kecil Untung Besar

18
×

Cerita Sukses Serka Hidayat, Budi Daya Daun Talas Beneng untuk Pengganti Tembakau, Modal Kecil Untung Besar

Share this article
Serka Hidayat membudidayakan daun talas beneng di pekarangan rumahnya di Desa Panembangan, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.(HANDOUT)
Example 468x60

BANYUMAS, KOMPAS.com – Di tengah kesibukannya, seorang babinsa, Serka Hidayat membudidayakan talas beneng.

Mulanya, Hidayat mencoba menanam talas beneng di pekarangan rumahnya di Desa Panembangan, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, seluas 1.000 meter persegi. Kini, Hidayat juga bekerja sama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) wilayah Brebes untuk membudidayakan talas beneng di lahan seluas 4.000 meter persegi.

Example 300x600

Menurut Hidayat, daun talas beneng ini sekarang banyak diburu untuk diolah menjadi produk alternatif pengganti tembakau.

Hidayat menceritakan, mulai membubidayakan talas beneng pada saat awal pandemi Covid-19. Kebetulan, ia punya kenalan asal Pemalang yang berbisnis daun talas beneng.

“Saya punya teman sebagai sub pemasaran (daun talas beneng), ayo coba, kebetulan ada lahan kosong di dekar rumah,” tutur anggota Koramil Cilongok, Kodim 0701/Banyumas ini saat ditemui, Senin (10/7/2023).

Hidayat mengaku, saat itu sempat ragu. Pasalnya, selama ini daun talas hanya digunakan untuk pakan ikan gurami yang banyak dibudiyakan warga setempat.

“Apa iya daun talas bisa buat pengganti tembakau. Orang sini biasa buat pakan gurami kok buat ngerokok,” ujar Hidayat. Meski dipenuhi keraguan, Hidayat memutuskan untuk membeli benih talas beneng sebanyak 1.000 batang dengan harga Rp 1.000 per batang.

“Harga benihnya Rp 1.000 per batang. Tanaman ini tidak butuh benih banyak sebenarnya kalau sudah punya, tinggal dikembangkan,” kata Hidayat.

Empat bulan kemudian Hidayat panen perdana. Hasilnya pun cukup memuaskan, hingga memutuskan untuk lebih serius membudidayakan daun talas beneng.

“Waktu itu panen pertama dapat 3,7 kuintal, harga jualnya Rp 2.000 per kilogram, kondisi basah,” ucap Hidayat.

Saat ini untuk sekali panen, Hidayat dapat memperoleh hingga Rp 5 juta.

“Setelah dikurangi biaya operasional dan lain-lain ya hampir Rp 5 juta. Panen sebulan sekali, sebenarnya kalu dipaksakan bisa panen dua minggu sekali, tapi tidak bagus buat tanamannya,” kata
Hidayat. Hidayat mengatakan, modal yang dikeluarkan untuk budi daya ini relatif kecil. “Kalau orang-orang prinsipnya modal kecil untung besar. Kalau saya tanpa modal untung besar,” kelakar Hidayat.

Serka Hidayat membudidayakan daun talas beneng di pekarangan rumahnya di Desa Panembangan, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.(HANDOUT)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Sukses Serka Hidayat, Budi Daya Daun Talas Beneng untuk Pengganti Tembakau, Modal Kecil Untung Besar",
Example 300250
Example 120x600