Scroll untuk baca artikel
ArtikelBerita

Masyarakat Madani: Definisi, Ciri-Ciri dan Tujuan

249
×

Masyarakat Madani: Definisi, Ciri-Ciri dan Tujuan

Share this article
Mahasiswa yang tergabung dalam BEM Seluruh Indonesia (SI) melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2020). Mereka menolak pengesahan omnibus law Undang-undang Cipta Kerja yang bertepatan dengan satu tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Example 468x60

KOMPAS.com – Secara istilah, madani berasal dari bahasa Arab, yaitu madaniy yang berarti beradab, orang kota, orang sipil, dan yang bersifat sipil. Secara umum, masyarakat madani bermakna masyarakat yang beradab. Istilah ini diperkenalkan di Indonesia oleh Anwar Ibrahim dalam forum ilmiah pada Festival Istiqlal tahun 1995.

Definisi masyarakat madani dan tujuannya

Anwar Ibrahim menyebut masyarakat madani sebagai terjemahan dari civil society. Menurut Anwar Ibrahim, masyarakat madani adalah sistem sosial yang subur dan diasaskan pada prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dan kestabilan masyarakat.

Sementara itu, definisi masyarakat madani menurut Nurcholis Madjid merujuk pada masyarakat Islam yang pernah dibangun Nabi Muhammad SAW di Madinah.

Menurutnya, masyarakat madani adalah masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, serta maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Adapun pengertian masyarakat madani menurut Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) adalah masyarakat yang demokratis dan menghargai hak-hak tanggung jawab manusia.

Salah satu tujuan dari masyarakat madani adalah menciptakan masyarakat yang tidak berdasarkan pada interaksi yang bersifat kelas atau menghilangkan diskriminasi dalam kehidupan sosial. Selain itu, tujuan masyarakat madani, yakni menjadi kekuatan penyeimbang bagi kecenderungan dominasi negara. Dengan begitu, tata pemerintahan yang baik, bersih dan bertanggung jawab dapat terwujud.

Ciri-ciri dari masyarakat madani

Terdapat sejumlah ciri-ciri masyarakat madani, yakni:

  • Adanya ruang publik yang bebas. Ruang publik selalu tersedia sebagai sarana dalam mengemukakan pendapat;
  • Demokratis. Masyarakat dapat saling berinteraksi dengan tidak memperhatikan suku, ras dan agama; Toleran. Sikap yang dikembangkan dalam masyarakat menunjukkan sikap saling menghargai dan menghormati;
  • Pluralisme. Keberagaman masyarakat yang tetap terjaga dalam ikatan pertalian;
  • Keadilan sosial. Hak dan kewajiban setiap individu seimbang dan terbagi secara proporsional dalam semua aspek kehidupan.

Sementara itu, ciri-ciri masyarakat madani menurut Nurcholis Madjid, yakni:

  • Menjunjung tinggi nilai sosial. Masyarakat madani hidup dengan menjunjung tinggi nilai, norma dan hukum yang ditopang dengan iman, ilmu dan teknologi;
  • Memiliki peradaban yang tinggi. Masyarakat madani merupakan manusia yang memiliki peradaban karena beradab dan bertata krama. Tak hanya kepada sesama manusia, tapi juga pada Tuhan Yang Maha Esa; Mengedepankan kesederajatan dan transparansi.
  • Masyarakat madani menganggap bahwa mereka sederajat, tanpa memandang status sosial, jenis kelamin dan lain-lain. Masyarakat madani juga hidup dengan sikap jujur dan terbuka;
  • Tersedianya ruang publik yang bebas. Di dalam masyarakat madani, ruang publik tersedia sehingga memungkinkan masyarakat memiliki akses penuh terhadap kegiatan politik, menyampaikan pendapat, berkumpul, berserikat, dan mempublikasikan informasi kepada masyarakat luas;
  • Menjunjung supremasi hukum. Dalam masyarakat madani, keberadaan hukum sangat diakui dan ditempatkan pada posisi tertinggi. Berbagai masalah diselesaikan sesuai dengan hukum yang berlaku. Setiap individu pun diperlkukan sama di hadapan hukum dan wajib mematuhi hukum;
  • Menekankan keadilan sosial. Keadilan sosial tercipta dengan baik di dalam lingkungan masyarakat madani. Setiap individu memiliki hak dan kewajiban yang sama;
  • Tingginya partisipasi publik. Partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan menjadi ciri masyarakat madani. Semua individu berpartisipasi dengan kemampuan dan keterampilan masing-masing.

Referensi: Herdiawanto, Heri, Fokky Fuad Wasitaatmadja, dan Jumanta Hamdayama. 2019. Kewarganegaraan dan Masyarakat Madani: Edisi Pertama. Jakarta: Kencana. Pratiwi, Emy Yunita Rahma. 2021. Kewarganegaraan. Solok: Insan Cendekia Mandiri.

Example 120x600