Scroll untuk baca artikel
BeritaPertanian

Pondok Pesantren Al Furkon Tulis Kudus: Gelar Kemandirian dengan Budidaya Pertanian Terintegrasi Berbasis Organik

290
×

Pondok Pesantren Al Furkon Tulis Kudus: Gelar Kemandirian dengan Budidaya Pertanian Terintegrasi Berbasis Organik

Share this article
Example 468x60

ppmindonesia.com-Kudus – Pondok Pesantren Al Furkon Tulis Kudus menyelenggarakan acara kemandian pesantren dengan tema budidaya pertanian terintegrasi berbasis organik pada 26 Juni 2024. Acara tersebut dihadiri oleh para santri, kelompok tani, dan perwakilan Kahmi Kudus, dengan Guntoro Soewarno, Ketua Bidang Pemberdayaan Ekonomi Umat dan Kerjasama Antar Lembaga MW Kahmi Jateng, bertindak sebagai fasilitator.

Dalam sambutannya, Guntoro Soewarno menekankan pentingnya penerapan pertanian organik sebagai langkah strategis untuk mencapai kemandirian ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.

“Pertanian organik adalah cara efektif untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan mendukung kemandirian ekonomi pesantren,” ujar Guntoro.

Business Session, tema Kemandirian Pesantren dengan Pertanian Terintegrasi Besbasir Organik” oleh Guntoro Soewarno -26/6/2024- (ipama.doc)

Kegiatan ini melibatkan berbagai sesi pelatihan dan praktik langsung, di mana para santri diajarkan teknik-teknik pertanian organik oleh para ahli dan kelompok tani yang telah berpengalaman.

Mereka belajar tentang penggunaan pupuk organik, pengelolaan lahan secara berkelanjutan, serta cara-cara meningkatkan hasil panen tanpa merusak ekosistem.

Para santri terlihat antusias mengikuti kegiatan ini, tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru tetapi juga termotivasi untuk menerapkan ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari-hari di pesantren.

“Ini adalah pengalaman yang sangat berharga. Kami belajar bagaimana bertani secara organik dan melihat langsung manfaatnya bagi lingkungan dan kesehatan,” kata salah satu santri peserta.

Setelah acara, peserta melakukan kunjungan ke lahan pertanian Pesantren Al Furkon Tulis untuk melihat langsung praktik pertanian organik yang diterapkan. Kunjungan ini memberikan kesempatan bagi para peserta untuk melihat hasil nyata dari metode yang telah diajarkan, serta berdiskusi langsung dengan petani dan pengelola lahan.

Peserta Pelatihan melakukan kunjungan ke lahan pertanian Jeruk pesantren (ipama.doc)

Menurut Pengurus Pesantren Al Furkon Tulis lahan pertanian jeruk seluas 2 ha dan rencana akan ditanami sayur – sayuran. . Hasil pertanian jeruk dan sayur – sayuran untuk memenuhi kebutuhan para santri dan selebihnya akan dipasarkan di Kudus dan sekitarnya, ujar salah satu pengurus Pesantren

Kelompok tani yang hadir juga memberikan kontribusi berharga dengan berbagi pengalaman mereka dalam menerapkan pertanian organik.

Mereka berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi pesantren-pesantren lain untuk mengembangkan program serupa yang berorientasi pada kemandirian ekonomi dan pelestarian lingkungan.

Pondok Pesantren Al Furon Tulis Kudus berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program pendidikan yang holistik, yang tidak hanya fokus pada aspek spiritual tetapi juga pada keterampilan praktis yang bermanfaat bagi para santri.

Dengan mengintegrasikan pendidikan agama dan praktik pertanian organik, pesantren ini berharap dapat mencetak generasi yang tidak hanya taat beragama tetapi juga mandiri dan peduli terhadap lingkungan.

Acara ini diharapkan menjadi model bagi pesantren lain di seluruh Indonesia dalam mengembangkan program-program yang menggabungkan nilai-nilai agama dengan keterampilan praktis yang dapat meningkatkan kualitas hidup para santri dan masyarakat sekitar.

Pondok Pesantren Al Furon Tulis Kudus terus berkomitmen untuk menjadi pelopor dalam pendidikan yang berkelanjutan dan berorientasi pada kemandirian ekonomi. (ppm)

4o

Example 120x600