Scroll untuk baca artikel
BeritaPertanian

Teknik Menanam Kelor yang Tepat untuk Sukses Budidaya

320
×

Teknik Menanam Kelor yang Tepat untuk Sukses Budidaya

Share this article
Ilustrasi penbibitan tanaman kelor (odesa.id)
Example 468x60

ppmindonesia.com, Jakarta-Memulai proses penanaman kelor (Moringa oleifera Lam)  dengan teknik stek bisa memudahkan Anda meningkatkan keberhasilan budidaya. Namun, pohon kelor bisa saja mati karena kesalahan teknik menanam, kurang air, terlalu banyak air, dan faktor lainnya.

Oleh karena itu, penting untuk memahami cara budidaya kelor secara tepat termasuk proses perawatannya dan pemilihan bibit berkualitas agar nantinya dapat menghasilkan tanaman kelor dengan kualitas terbaik.

Tips Budidaya Kelor:

1.Pemilihan Bibit:

Pilih bibit pohon yang sudah layak ditanam. Jika bibit berasal dari stek, usahakan yang sudah berusia lebih dari 1,5 tahun. Jika bibit berasal dari benih yang ditanam di polybag, minimal usianya 3 bulan.

2.Pengelolaan Air:

Hindari genangan air di sekitar tanaman. Genangan air yang terlalu lama akan menyebabkan akar membusuk dan mati. Siram tanaman saat tanah mulai kering dan hindari penyiraman saat musim hujan.

3.Pencahayaan:

Pastikan lokasi tanaman mendapatkan sinar matahari secara optimal. Kebutuhan cahaya matahari antara 3-4 jam cukup untuk fotosintesis yang baik.

4.Pemberian Pupuk:

Gunakan pupuk dari kandang seperti domba, ayam, atau sapi. Anda juga bisa memanfaatkan limbah makanan dari rumah. Hindari pupuk kimia karena bisa membuat pohon kelor mati. Penggunaan kompos daun sangat dianjurkan di masa pertumbuhan awal, dan pemberian pupuk bisa diulang setiap 2-3 bulan.

5.Perlindungan Tanaman:

Pastikan lokasi tanaman aman dari goyangan yang bisa merusak akar. Masa 6 bulan pertama pertumbuhan pohon sangat krusial dan kesalahan sedikit saja bisa menyebabkan tanaman mati.

Menanam Kelor di Tanah Sulit:

1.Persiapan Bibit:

Persiapkan bibit kelor dari biji yang ditanam di polybag sekitar 5-6 bulan sebelum waktu tanam terbaik. Pembibitan awal bisa dilakukan dalam polybag berukuran diameter 20 cm.

2.Pengolahan Tanah Liat:

Untuk tanah yang masih liat, cangkul terlebih dahulu dan buat lubang agak lebar untuk menambahkan media tanam khusus seperti tanah sekitar pohon bambu dan gilingan sabut kelapa, ditambah pupuk kandang.

3.Pemilihan Bibit yang Tepat:

Gunakan bibit kelor yang sudah mencapai minimal 75 cm. Dengan usia dan ukuran pohon yang cukup, bibit diharapkan bisa tumbuh optimal.

Teknik Budidaya Kelor di Musim Hujan:

Waktu terbaik untuk menanam kelor adalah bulan Oktober hingga November, memanfaatkan awal musim hujan agar tanaman mendapatkan siraman air hujan selama 6 bulan pertumbuhan.

Keunggulan Kelor dan Kandungan Flavonoid:

Kelor dikenal dengan banyak manfaatnya sehingga dijuluki “The Miracle Tree” oleh WHO. Senyawa flavonoid dalam kelor memiliki fungsi potensial sebagai antivirus, anti-diabetes, anti-kanker, anti-inflamasi, dan antioksidan. Kandungan flavonoid ini sangat bergantung pada kondisi lingkungan, seperti suhu, intensitas cahaya, dan ketersediaan air.

Dengan memahami dan menerapkan teknik budidaya kelor yang tepat, Anda bisa berhasil membudidayakan pohon kelor hingga tumbuh besar dan menghasilkan tanaman berkualitas tinggi.(ppm)

Referensi:

https://technologyindonesia.id/pertanian-dan-pangan/

https://odesa.id/cara-budidaya/

https://trubus.id/budidaya-kelor-organik-/

 

 

 

 

 

Example 120x600