ppmindonesia.com-Serdang, Malaysia – Sebanyak 100 pengusaha dan usahawan agro (agropreneur) dari berbagai negara di Asia Tenggara, termasuk Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Singapura, berkumpul dalam Workshop Bina-Rangkaian Komuniti AgroMadani Nusantara yang berlangsung di MAHA 2024. Acara ini diselenggarakan oleh Majlis Muafakat Komuniti AgroMadani Malaysia (KAMi) bekerja sama dengan Pusat Peranserta Masyarakat (PPM) Indonesia, bertempat di Dewan Makora, Komplek Latihan Mardi, Ibu Pejabat Serdang, Selangor, Malaysia.
Workshop ini bertujuan untuk memperkuat jaringan dan kolaborasi antara komunitas agro-bisnis di kawasan Rumpun Melayu, serta menjajaki peluang kerja sama lintas negara dalam bidang agrofood dan pemasaran produk agro. Dengan tema utama “Memperkuat Komunitas Agro-Bisnis Nusantara di Asia Tenggara,” acara ini diharapkan dapat mendorong peningkatan produktivitas dan daya saing produk pertanian di pasar global.
Ketua Sekretariat Program, Zulkafi Daud, bersama dengan DR Abdul Malik, Peneliti Utama Pertanian, secara resmi membuka workshop tersebut. Dalam sambutannya, Zulkafi menekankan pentingnya kolaborasi lintas negara untuk memajukan sektor agro-bisnis di Rumpun Melayu.
“Kolaborasi lintas negara sangat penting untuk memastikan sektor agro-bisnis di kawasan Rumpun Melayu terus maju dan bersaing di pasar internasional. Dengan bersatu, kita bisa berbagi pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya untuk meningkatkan produktivitas serta daya saing produk pertanian kita,” ujar Zulkafi.
Fokus pada Produksi dan Pemasaran AgroFood
Workshop ini mengangkat dua isu utama: kerja sama dalam bidang produksi agrofood dan pemasaran produk agro pangan. Para peserta membahas berbagai peluang kerja sama dalam meningkatkan produksi pangan, termasuk pengembangan varietas unggul, penerapan teknologi pertanian modern, serta peningkatan kualitas pascapanen. Mereka juga berdiskusi mengenai strategi pemasaran yang efektif untuk produk agro pangan, dengan fokus pada pengembangan merek bersama, penetrasi pasar ekspor, dan pemanfaatan platform digital.
“Kami berharap melalui workshop ini, para peserta dapat menjalin kemitraan yang saling menguntungkan dan bersama-sama memajukan sektor agro-bisnis di kawasan kita,” ungkap DR Abdul Malik. Ia menambahkan bahwa acara ini menjadi langkah awal yang penting dalam membangun jaringan komunitas agro-bisnis yang lebih kuat di Nusantara.
Selain itu, acara ini juga memberikan ruang bagi para agropreneur untuk bertukar pengalaman dan berbagi inovasi, baik dari sisi teknologi maupun strategi bisnis, guna meningkatkan kualitas dan nilai tambah produk pertanian mereka.
Langkah Awal yang Menjanjikan
Acara ini mendapat sambutan positif dari para peserta, yang melihat workshop ini sebagai peluang untuk memperluas jaringan bisnis dan meningkatkan daya saing produk pertanian di kawasan Asia Tenggara.
“Acara ini merupakan langkah awal yang baik untuk membangun jaringan komunitas agro-bisnis yang lebih kuat di kawasan Nusantara,” ujar DR Abdul Malik dalam pidatonya.
MAHA 2024, yang menjadi latar penyelenggaraan workshop ini, juga dikenal sebagai ajang terbesar bagi para pelaku usaha dan inovator di sektor pertanian untuk menunjukkan kemajuan dan inovasi mereka. Workshop ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi jangka panjang antara berbagai komunitas agro di Asia Tenggara, khususnya di kalangan negara-negara Rumpun Melayu.
Dengan semakin eratnya kerja sama lintas negara, para pengusaha dan pelaku bisnis agro di kawasan ini diharapkan dapat saling mendukung dalam mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam mengembangkan sektor pertanian yang berkelanjutan dan kompetitif di pasar global.(ppm)