Scroll untuk baca artikel
BeritaNasional

Selamat Jalan Mas Hadimulyo: Sosok Sederhana, Politikus Santun, dan Mentor Pemberdayaan Masyarakat

249
×

Selamat Jalan Mas Hadimulyo: Sosok Sederhana, Politikus Santun, dan Mentor Pemberdayaan Masyarakat

Share this article
Mas Hadimulyo dalam acara MILAD PPM Ke 30 di Kantor PPM Kalibata Jakarta Selatan (ppm doc)
Example 468x60

ppmindonesia.com, Jakarta – Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Telah berpulang ke rahmatullah Drs. Hadimulyo, M.Sc, seorang senior, guru, mentor, dan sahabat di lingkungan Pusat Peranserta Masyarakat (PPM). Mas Hadimulyo, begitu ia akrab disapa, menghembuskan napas terakhirnya di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Selasa, 17 September 2024, sekitar pukul 10.00 WIB di usia 73 tahun.

Mas Hadimulyo dikenal sebagai figur yang sederhana namun memiliki dedikasi luar biasa dalam dunia sosial, politik, dan pemberdayaan masyarakat. Sejak awal kiprahnya, ia telah menjadi bagian penting dalam berbagai organisasi sosial. Gelar sarjana muda ia raih dari Jurusan Ushuluddin/Theology di IAIN Kudus pada tahun 1976, dan gelar sarjana di bidang Studi Perbandingan Agama dari IAIN Jakarta pada tahun 1979.

Tidak berhenti di situ, Mas Hadimulyo juga melanjutkan pendidikan ke jenjang magister dengan memperoleh gelar M.Sc dalam Studi Pembangunan Sosial dari Ateneo de Manila University, Filipina, pada tahun 1988.

Karir dan Perjuangan di Bidang Pemberdayaan Masyarakat

Mas Hadimulyo terlibat aktif dalam banyak organisasi sosial dan politik yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat. Mas Hadimulyo  sebagai Presidium Nasional Pusat Peranserta Masyarakat tahun periode  (1989 – 1998), dan (199-2004) .

Ia merupakan anggota pendiri Himpunan Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (HP2M), serta salah satu tokoh yang berperan dalam mendirikan ELSAM (Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat). Selain itu, ia juga aktif sebagai anggota di berbagai organisasi tingkat internasional, seperti SEAFDA (Forum Pembangunan Asia Tenggara) dan ASPBAE (Biro Pendidikan Orang Dewasa Asia Pasifik).

Dalam jenjang karirnya, Mas Hadimulyo pernah menjabat sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 1992-1999 dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI) periode 1995-1999. Meskipun memiliki posisi penting di parlemen, ia selalu dikenal sebagai sosok yang sederhana dan jujur.

Mas Hadimulyo kerap mengingatkan rekan-rekannya untuk tidak menggunakan jabatan sebagai sarana memperkaya diri atau menjadi “calo” proyek pemerintah, melainkan sebagai amanah untuk memperjuangkan hak-hak rakyat.

Sikap santun dan integritasnya dalam dunia politik membuatnya dihormati oleh banyak orang. Mas Hadimulyo dijuluki sebagai “Mr. Clean” oleh rekan-rekannya karena selalu menjaga kebersihan moral dan etika selama menjalankan tugas publik. Prinsip hidupnya yang kuat dalam menjaga kesederhanaan dan integritas tetap ia pegang hingga akhir hayatnya.

 

Mas Hadimulyo dalam Tasyakuran MILAD PPM ke 30 di Kantor PPM Kalibata (ppm.doc)

Inspirasi yang Tak Pernah Pudar

Meskipun secara struktural sudah tidak lagi aktif di PPM, Mas Hadimulyo tetap memberikan kontribusi besar kepada organisasi tersebut. Ia selalu hadir memberikan ide, dukungan moral, dan bahkan materiil untuk keberlangsungan program-program pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi PPM.

“Kami sangat kehilangan. Mas Hadimulyo adalah sosok yang inspiratif, mentor yang tidak pernah lelah membimbing kami dalam setiap langkah perjuangan pemberdayaan masyarakat,” ujar salah satu aktifis anggota PPM.

Mas Hadimulyo bukan hanya seorang mentor, tetapi juga sahabat bagi banyak orang di dalam organisasi. Kesederhanaannya menjadi panutan, dan komitmennya terhadap perjuangan masyarakat kecil menjadi inspirasi yang tak akan lekang oleh waktu.

Peninggalan yang Abadi

Sampai hari terakhirnya, Mas Hadimulyo terus memberikan sumbangsih pemikiran dan kontribusi dalam pemberdayaan masyarakat. Beliau meninggalkan jejak yang mendalam bagi organisasi PPM dan masyarakat luas, khususnya dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat kecil melalui pendekatan sosial dan politik yang jujur dan bermartabat.

Mas Hadimulyo, diskusi dan dilalog dengan para aktifis PPM di kediamannya Pancoran Jakarta Selatan (ppm.doc)

Kini, Pusat Peranserta Masyarakat (PPM)  telah kehilangan salah satu putra terbaiknya, seorang tokoh pemberdayaan masyarakat yang telah memberikan pengabdian seumur hidupnya bagi kebaikan banyak orang. Sosok sederhana, politikus santun, dan pejuang pemberdayaan masyarakat ini akan selalu dikenang dengan penuh hormat dan cinta.

Selamat jalan, Mas Hadimulyo. Segala dedikasi dan pengorbanan yang telah engkau berikan akan menjadi inspirasi bagi kami yang akan melanjutkan perjuanganmu. Semoga amal dan baktimu diterima di sisi Allah SWT dan diakhiri dengan husnul khatimah.(mhasan)

Example 120x600