Scroll untuk baca artikel
BeritaSosial Budaya

Menatah Jiwa, Merayakan Kata: Pagelaran Karya Piwulang Sastra Memukau Yogyakarta

261
×

Menatah Jiwa, Merayakan Kata: Pagelaran Karya Piwulang Sastra Memukau Yogyakarta

Share this article

ppmindonesia.com, Yogyakarta – Malam Senin yang penuh ekspresi seni telah menghiasi Gedung Militaire Societet Taman Budaya Yogyakarta (TBY) dengan ajang Pagelaran Karya Piwulang Sastra Menatah. Acara ini, yang berlangsung mulai pukul 19.00 WIB hingga selesai, merupakan puncak dari serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan selama tiga bulan terakhir.

Acara ini diawali dengan peluncuran buku “Menata,” yang merupakan hasil karya peserta Piwulang Sastra Menatah. Buku ini merupakan buah dari proses panjang pelatihan dan pembelajaran yang telah mereka lalui. Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan “Langgam Puisi bagi Negeri,” di mana para peserta berbagi puisi-puisi yang menginspirasi dan menghibur.

Tidak kalah menarik, “Pemutaran Puisinema” memaparkan karya-karya sastra dalam bentuk visual yang memukau. Para penonton dapat menyaksikan bagaimana puisi dan cerita hidup di layar lebar, diiringi oleh ilustrasi musik yang dinamis dari Mas Heri Macan, Mas Darz, dan Mbak Rita.

Setting artistik “WAYANG MILEHNIUM WAE” karya Ki Mujar Sangkerta menambahkan sentuhan tradisional yang kaya dengan nilai-nilai budaya Jawa. Karya ini menggabungkan estetika wayang dengan tema-tema modern, menciptakan pengalaman yang unik dan memukau.

Fotografi dokumentasi arsif oleh Mbak Angela Stefanie dan Ki Mujar Sangkerta memastikan bahwa momen-momen penting dari acara ini akan tercatat dan dikenang.

Piwulang Sastra Menatah, yang digelar oleh Rumah Sastra Evi Idawati dan Sekolah Puisi Yogyakarta, telah berlangsung selama 10 kali pertemuan sejak Minggu 14 Juli 2024 di Pendapa Padepokan Piwulang Sastra dan Seni Sedayu, Dusun Jambon Argosari Sedayu Bantul Yogyakarta.

Kegiatan ini telah menghadirkan berbagai pembicara ternama seperti Evi Idawati, Latief Noor Rochmans, Nano Asmorodono, Nur Iswantara, Heri Macan, Prof Dr Yudi Aryani, Abidah Al Khaleqie, dan Fairuzul Mumtaz, serta Hasta Indriyana.

Koordinator Piwulang Sastra Menatah, Maharani Jade Khan, menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengalaman yang berharga bagi peserta agar mencapai sumber daya manusia yang unggul di bidang sastra. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun persahabatan dan karakter yang toleran dalam keberagaman dan perbedaan.

“Peserta juga diharapkan dapat menemukan cara berjalan dan membentuk karakter dirinya melalui sastra Indonesia,” papar Jade.

Program Piwulang Sastra Menatah terdiri dari tiga rangkaian utama: pelatihan kepenulisan, pembukuan karya, dan pementasan karya sastra. Narasumber yang diundang adalah praktisi dan ahli di bidangnya, yang berkontribusi untuk proses pembelajaran dan kreativitas peserta.

Menurut pimpinan produksi, Evi Idawati, tema “Menatah” dipilih karena memiliki persamaan makna dengan memahat, membentuk, memberi, melatih, menatih, atau menghias. Event ini terselenggara berkat dukungan dan bantuan pemerintah melalui program penguatan komunitas sastra tahun anggaran 2024 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra.

“Selama proses pembelajaran mereka diajarkan langsung bagaimana menciptakan karya, mengemas dan menjadikannya sebagai sebuah produk yang tidak hanya berhenti pada satu titik, juga mampu mengembangkan kreativitas dengan berani membuka diri dan mengkolabirasi banyak bidang di luar sastra dan seni itu sendiri,” ujar pendiri Rumah Sastra Evi Idawati.

Dengan demikian, Pagelaran Karya Piwulang Sastra Menatah telah berhasil menampilkan karya-karya klasik maupun kontemporer dalam bentuk buku, pertunjukan, dan sinema sastra, serta berkontribusi pada pengembangan sastra Indonesia yang dinamis dan kreatif.(mhasan)

Referensi:

  1. https://www.beritajogja.com/pendidikan/185116984/ini-piwulang-sastra-menatah-pagelaran-langgam-puisi-bagi-negeri
  2. https://www.vartadiy.com/v-story/44013590426/pagelaran-karya-piwulang-sastra-menatah-di-taman-budaya-yogyakarta
Example 120x600