Kerja Sama Akademik Institut Teknology Yogyakarta (ITY dan Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM) : Letter off Intent (LoI) Diteken, 23 September 2024 Fokus pada Riset Pengemasan Pangan dan Polikultur di Asia Tenggara.
ppmindonesia.com, Yogyakarta, – Institut Teknologi Yogyakarta (ITY) secara resmi menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM) dalam sebuah langkah strategis untuk memperkuat kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Penandatanganan LoI ini dilaksanakan di Yogyakarta dan menjadi tonggak penting dalam mempererat hubungan akademis antar kedua institusi, serta hubungan budaya antar rumpun Melayu di Asia Tenggara.
Dalam kerja sama ini, Toni Isbandi, yang menjabat sebagai Presidium Pusat Peranserta Masyarakat (PPM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sekaligus pengajar di ITY, mengajukan beberapa proyek penelitian yang relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat di kedua negara. Salah satu penelitian utama yang diusulkan adalah mengenai inovasi dalam pengemasan produk pangan, khususnya ubi Cilembu dan Santan, serta pengembangan sistem polikultur rumput laut dan bandeng di Malaysia.
Menurut Toni, fokus penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk pangan lokal melalui teknologi pengemasan yang lebih baik dan ramah lingkungan. “Pengemasan yang efektif tidak hanya memperpanjang umur simpan produk, tetapi juga dapat memberikan nilai tambah pada komoditas lokal seperti ubi Cilembu dan santan, yang memiliki potensi besar di pasar internasional,” ujar Toni dalam keterangan persnya.
Selain itu, proyek polikultur yang diusulkan juga mencakup pengembangan budidaya rumput laut dan ikan bandeng di wilayah pesisir Malaysia. Polikultur ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui produksi yang lebih berkelanjutan dan efisien.
Dari LoI ke MoU: Langkah Selanjutnya dalam Kerja Sama Strategis
Penandatanganan LoI ini merupakan langkah awal menuju Memorandum of Understanding (MoU) yang akan merinci lebih lanjut kolaborasi antara ITY dan UTeM. Kerja sama ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang kuat dalam bidang pendidikan, riset, serta pemberdayaan masyarakat, khususnya di sektor teknologi pangan dan kelautan.
“Kami melihat adanya potensi besar untuk saling berbagi pengetahuan dan teknologi dalam bidang ini, yang tidak hanya bermanfaat bagi kedua universitas, tetapi juga bagi masyarakat luas di kawasan Asia Tenggara,” ujar salah satu perwakilan dari UTeM.
Kolaborasi ini juga merupakan bagian dari upaya lebih luas untuk memperkuat hubungan rumpun Melayu di Asia Tenggara, dengan fokus pada inovasi teknologi yang dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan ekonomi dan sosial di kedua negara.
Membangun Hubungan yang Lebih Kuat di Kawasan
Langkah ini dianggap strategis mengingat peran penting pendidikan dan riset dalam memperkuat ikatan sosial dan ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Melalui LoI ini, ITY dan UTeM berharap dapat menjadi pelopor dalam mengembangkan riset yang bermanfaat tidak hanya untuk kalangan akademik, tetapi juga untuk masyarakat umum.
Dengan penandatanganan MoU yang direncanakan dalam waktu dekat, kedua universitas akan semakin mempererat kerja sama dalam berbagai bidang, termasuk pertukaran mahasiswa, dosen, serta kolaborasi penelitian lanjutan yang berfokus pada isu-isu penting di kawasan seperti teknologi pangan, lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat.
Kerja sama ini menjadi bukti nyata dari komitmen kedua universitas dalam berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di Asia Tenggara, khususnya di rumpun Melayu, yang kaya akan potensi dan budaya lokal.(ppm)