Scroll untuk baca artikel
BeritaHikmah

Pentingnya Memberi Peringatan dengan Al-Qur’an

392
×

Pentingnya Memberi Peringatan dengan Al-Qur’an

Share this article
Al Quran Surat Qaf : 50:45) "Berilah peringatan dengan Al-Qur'an kepada orang yang takut akan janji-Ku (wa'id)

Surah Qaf 50:45, yang berbunyi:“Berilah peringatan dengan Al-Qur’an kepada orang yang takut akan janji-Ku (wa’id).”

ppmindonesia.com, Jakarta-Perintah untuk memberi peringatan ini juga terdapat dalam Surah Al-Ghashiyah 88:21, yang menekankan bahwa tugas pemberi peringatan (muzakkir) adalah menyampaikan peringatan tanpa paksaan. Ayat tersebut menyatakan:

“Engkau bukanlah orang yang dapat memaksa (lasta ‘alaihim bi mushaithir) kecuali terhadap orang yang berpaling dan yang kafir.”

Etika dan Metodologi Memberi Peringatan

Al-Qur’an memberikan pedoman yang jelas mengenai bagaimana seorang muzakkir seharusnya bersikap. Dalam Surah Ali ‘Imran 3:159, Allah mengingatkan bahwa peringatan harus disampaikan dengan kelembutan, sebagai bentuk Rahmat dari Allah. Dikatakan:

“Karena rahmat dari Allah-lah engkau bisa bertindak lemah lembut kepada mereka.”

Selain kelembutan, peringatan harus disampaikan dengan kebijaksanaan dan bimbingan yang baik. Hal ini ditegaskan dalam Surah An-Nahl 16:125:

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik (mau’izhotil hasanah).”

Mengapa Harus Menggunakan Al-Qur’an dalam Memberi Peringatan?

Surah Qaf 50:45 menegaskan bahwa alat yang digunakan untuk memberi peringatan adalah Al-Qur’an. Pemilihan alat yang tepat sangat menentukan hasil yang akan diperoleh. Sebagai analogi, membelah bumi dengan pisau dapur adalah tindakan yang tidak efektif karena alat yang digunakan tidak sesuai dengan tujuannya.

Demikian pula, memberi peringatan harus dilakukan dengan Al-Qur’an, karena Al-Qur’an memiliki jaminan rahmat bagi mereka yang mendengarkannya dengan seksama. Tidak ada kitab lain yang memberikan jaminan semacam itu, sehingga Al-Qur’an menjadi alat terbaik untuk memberi peringatan.

Penggunaan Al-Qur’an dalam peringatan juga membantu memperluas jaringan masyarakat yang memahami ajaran Al-Qur’an. Semakin sering Al-Qur’an dibacakan, masyarakat akan semakin akrab dengan pesan-pesan Qur’ani dan lebih terbuka terhadap ajaran yang terkandung di dalamnya.

Al-Qur’an sebagai Persaksian Terbesar

Dalam Surah Al-An’am 6:19, disebutkan bahwa memberi peringatan dengan Al-Qur’an adalah persaksian terbesar (akbaru syahadah). Ini dapat dibuktikan dengan beberapa dalil lain, seperti dalam Surah Yusuf 12:53, yang menyatakan bahwa setiap jiwa memiliki kecenderungan untuk berbuat jahat, kecuali jiwa yang dirahmati Allah.

Surah Al-A’raf 7:204 menegaskan bahwa orang yang mendengarkan Al-Qur’an dengan seksama akan mendapatkan rahmat Allah, yang artinya potensi kecenderungan jahat mereka dapat hilang. Ketika semakin banyak orang yang mendapat rahmat Allah, kejahatan akan berkurang, dan rasa aman dalam masyarakat akan meningkat.

Orang yang hilang kecenderungan jahatnya digambarkan dalam Surah Al-Hujurat 49:7 sebagai orang yang merasa keimanan indah di mata hatinya, serta membenci segala bentuk kekafiran dan kemaksiatan. Mereka adalah orang-orang yang menolak berbuat jahat.

Dampak Sosial dari Pembumian Al-Qur’an

Menghilangkan kecenderungan jahat dalam diri manusia membawa dampak besar pada kehidupan sosial. Bayangkan besarnya biaya yang dihabiskan manusia untuk memastikan keamanan dan mengatasi rasa takut akan kejahatan. Kehadiran pasukan keamanan, pengadaan tenaga keamanan, serta sistem perlindungan adalah contoh dari kebutuhan yang muncul akibat kecenderungan jahat dalam jiwa manusia.

Namun, jika Al-Qur’an dibumikan dalam kehidupan manusia secara luas, maka jumlah orang yang mendapat rahmat Allah akan bertambah. Semakin banyak orang yang menolak untuk berbuat jahat, semakin kecil ancaman kejahatan, dan rasa aman akan tumbuh dengan sendirinya. Pengorbanan hidup manusia terkait keamanan dapat berkurang signifikan, dan segala bentuk kegelisahan dapat teratasi dengan meningkatnya penghayatan terhadap Al-Qur’an.

Kesimpulan: Mengapa Memberi Peringatan dengan Al-Qur’an adalah Persaksian Terbesar

Memberi peringatan dengan Al-Qur’an adalah persaksian terbesar karena Al-Qur’an memiliki kekuatan untuk mengubah perilaku manusia. Semakin banyak manusia yang memahami dan menghayati Al-Qur’an, semakin aman dunia ini dari ancaman kejahatan. Rahmat Allah yang turun kepada orang-orang yang mendengar Al-Qur’an dengan seksama adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang damai dan bebas dari kekhawatiran.

Sebagai penutup, Al-Qur’an menyebutkan dalam 13 ayat bahwa orang yang memperoleh rasa aman dan bebas dari kekhawatiran adalah mereka yang menerima rahmat Allah. Kehidupan yang bebas dari rasa takut dan khawatir adalah salah satu kenikmatan terbesar yang dapat dirasakan manusia, dan jalan untuk mencapainya adalah melalui pembumian Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.(husni fahro)

Example 120x600