ppmindonesia.com, Jakarta– Al Quran 82:60 ” maa ghorroka bi robbikal karim”Pertanyaan ini mengajak kita merenung, apa sebenarnya yang membuat manusia lupa kepada Allah? Ada banyak kemungkinan – harta, jabatan, atau bahkan wanita. Namun, jika kita menjawab secara umum, maka jawaban yang paling tepat adalah kehidupan dunia.
Pesona Dunia: Sebab Utama Kelalaian
QS 87:16 menggambarkan bahwa pesona kehidupan dunia lebih mempengaruhi manusia daripada perhatian mereka terhadap akhirat. Begitu kuatnya pesona dunia ini sehingga orang-orang yang sudah terjerat oleh setan enggan untuk kembali kepada Allah, seperti diilustrasikan dalam QS 7:175-176. Bahkan ketika diberikan kesempatan untuk kembali kepada kebenaran, mereka tetap enggan karena cinta dunia telah mengakar dalam diri mereka.
Allah berulang kali memperingatkan manusia agar tidak lalai karena kehidupan dunia. Pesan ini diulang dalam banyak ayat, termasuk QS 31:33 dan QS 35:5. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya dampak kelalaian yang disebabkan oleh pesona dunia.
QS 3:14 menjelaskan bahwa berbagai kenikmatan dunia – seperti wanita, anak-anak, harta, dan kekuasaan – telah dihiasi agar tampak indah dalam pandangan manusia. Namun, Allah menegaskan bahwa di sisi-Nya ada balasan yang jauh lebih baik. QS 28:77 memberikan petunjuk tentang keseimbangan antara kepentingan dunia dan akhirat: kita diminta untuk memanfaatkan dunia dengan benar, tetapi tidak melupakan akhirat sebagai tujuan utama.
Pengaruh Buruk Lingkungan dan Pergaulan
Selain pesona dunia, pergaulan dengan orang-orang yang lalai dari peringatan Allah juga membuat manusia lupa kepada-Nya. QS 53:29-30 mengingatkan agar kita berpaling dari orang-orang yang hanya mengejar kehidupan dunia, karena mereka telah dijadikan setan sebagai teman dekat mereka (QS 43:36). Dalam kondisi ini, manusia bahkan tidak sadar bahwa teman-teman mereka adalah “setan dalam bentuk manusia,” seperti yang disebutkan dalam QS 6:112 dan QS 58:19.
Kadang-kadang, orang-orang terdekat seperti keluarga atau sahabat justru menjadi sumber pengaruh buruk yang menjauhkan kita dari Allah. Mereka terus membujuk agar kita melupakan peringatan Allah dan lebih fokus pada dunia.
Dua Penyebab Utama Kelalaian terhadap Allah
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada dua poros utama yang membuat manusia lalai dari Allah:
- Pesona kehidupan dunia – Harta, kekuasaan, dan kenikmatan dunia telah dihiasi dalam pandangan manusia, sehingga membuat mereka lebih mencintai dunia daripada akhirat.
- Pengaruh buruk dari lingkungan dan teman – Manusia sering kali terjebak dalam pergaulan dengan orang-orang yang telah dijadikan setan sebagai teman dekat, yang terus mendorong mereka menjauh dari Allah.
Untuk menjaga diri dari kelalaian, kita harus waspada terhadap dua hal ini:
- Tidak terpedaya oleh pesona dunia.
- Berhati-hati dalam memilih lingkungan dan teman yang dapat mempengaruhi keimanan kita.
Dengan demikian, pertanyaan dalam QS 82:6 – “Apa yang membuatmu lupa kepada Tuhanmu yang Maha Mulia?” – menuntut kita untuk terus introspeksi. Apakah kita terlalu fokus pada dunia, atau terpengaruh oleh orang-orang di sekitar kita? Hanya dengan kesadaran penuh dan pemahaman agama yang benar, kita bisa terhindar dari kelalaian dan tetap teguh mengingat Allah.(husni fahro)