Scroll untuk baca artikel
BeritaHikmah

Maka Tegakkanlah Sebagaimana Engkau Diperintah

373
×

Maka Tegakkanlah Sebagaimana Engkau Diperintah

Share this article
Maka Tegakkanlah Sebagaimana Engkau Diperintah Q.S 11:112 (ppm doc)

ppmindonesia.com, Jakarta- Al Qur’an 11:112 memuat perintah yang lugas dan tegas: Fastaqim Kama Umirta “Maka tegakkanlah (kebenaran) sebagaimana engkau diperintahkan.” Perintah ini mengisyaratkan agar setiap orang yang beriman konsisten mengikuti apa yang telah Allah tetapkan, tanpa melampaui atau menyimpang dari apa yang diperintahkan-Nya.

Makna Kama Umirta (Sebagaimana Diperintah)

Frasa “kama umirta” menekankan bahwa segala tindakan harus berada dalam kerangka perintah Allah, tanpa penambahan atau pengurangan. Misalnya, dalam Qur’an 7:3, Allah berfirman:
“Ikutilah apa yang diturunkan dari Tuhanmu dan jangan ikuti selainnya.”
Ini mengajarkan prinsip ketaatan yang jelas dan terukur—bahwa seorang mukmin tidak boleh mengikuti selain dari wahyu yang telah Allah turunkan.

Perintah untuk Mengucapkan Perkataan Sesuai Wahyu

Salah satu bentuk ketaatan yang dituntut adalah menyampaikan perkataan sebagaimana diperintahkan oleh Allah dalam Al-Qur’an. Tidak kurang dari 330 kali Allah memerintahkan: “Qul” (katakanlah), di antaranya:

  1. Qul Huwallahu Ahad“Katakanlah: Allah itu Esa.” (Q.S. Al-Ikhlas: 1)
  2. Qul maa kuntu bid’an minar rusul“Katakanlah: Aku bukanlah rasul yang mengada-ada.” (Q.S. Al-Ahqaf: 9)

Berpegang pada perintah seperti ini sangat penting, karena seorang mukmin wajib mengetahui apa saja yang Allah perintahkan untuk dikatakan. Tanpa memahami perintah tersebut, seseorang tidak dapat menyampaikannya dengan benar.

Keterkaitan dengan Ketaatan dalam Tindakan

Selain perintah untuk berkata, Allah juga memerintahkan berbagai tindakan yang harus dijalankan sesuai syariat-Nya. Misalnya, Qur’an 98:5 menyatakan:
“Dan mereka tidak diperintahkan kecuali untuk menyembah Allah dengan ikhlas dan mengkhususkan agama hanya bagi-Nya.”
Beberapa ayat lain yang menekankan pentingnya mengikuti perintah dengan sepenuh hati mencakup:

  • Qur’an 6:14“Aku diperintah agar menjadi orang pertama yang berserah diri.”
  • Qur’an 27:91“Aku hanya diperintah untuk menyembah Tuhan negeri ini.”
  • Qur’an 42:15“Aku diperintah untuk berlaku adil di antara kamu.”

Tegas dalam Ketaatan: “Fasda’ Bima Tu’mar”

Dalam Qur’an 15:94, Allah berfirman:
“Tegakkanlah dengan jelas apa yang diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.”
Ayat ini mengisyaratkan bahwa seorang mukmin harus berani bersikap tegas dan tidak ragu dalam menjalankan kebenaran, meskipun menghadapi penentangan. Kelemahan dalam menegakkan perintah Allah berpotensi mendatangkan kehinaan dan fitnah bagi umat.

Bahkan, ada ancaman keras dalam Qur’an 5:54 bagi umat yang tidak berani bertindak tegas:
“Allah akan menggantikan kalian dengan kaum yang tidak takut pada celaan orang yang mencela.”
Ayat ini memperingatkan bahwa jika umat Islam tidak teguh dan konsisten dalam ketaatan, Allah akan mengganti mereka dengan kaum yang lebih kuat dan berani menegakkan perintah-Nya tanpa gentar terhadap celaan manusia.

Perintah dalam Qur’an 11:112“Tegakkanlah (kebenaran) sebagaimana engkau diperintah”—menuntut konsistensi dan komitmen total dalam mengikuti wahyu Allah. Tindakan dan ucapan seorang mukmin harus sepenuhnya selaras dengan perintah Allah, tanpa melampaui batas atau menyimpang dari ketetapan-Nya.

Selain itu, mukmin sejati tidak boleh ragu atau takut menghadapi penentangan dalam menegakkan kebenaran. Perintah seperti “Fasda’ bima tu’mar” dan peringatan dalam Qur’an 5:54 mengajarkan bahwa keberanian dalam ketaatan adalah syarat penting untuk menjaga kejayaan umat. Pada akhirnya, manusia diciptakan untuk beribadah dengan tulus kepada Allah, dan tugas mereka adalah mengikuti perintah-Nya dengan penuh ketegasan dan tanpa pamrih.(husni fahro)

 

Example 120x600