Scroll untuk baca artikel
BeritaHikmah

Wa Zakkirhum Bi Ayyamillah – Peringatkan Mereka dengan Hari-hari Allah

362
×

Wa Zakkirhum Bi Ayyamillah – Peringatkan Mereka dengan Hari-hari Allah

Share this article
Peringatkan Mereka dengan Hari-hari Allah ppm.doc)

ppmindonesia.com, Jakarta-Istilah al-yaum (hari) dalam Al-Qur’an muncul dengan beragam makna dan konteks, termasuk dalam bentuk “Ayyamillah” (Hari-hari Allah) seperti yang disebutkan dalam QS 14:5. Allah memerintahkan manusia untuk menegakkan dan mengingatkan tentang Ayyamillah. Namun, agar perintah ini dapat dipahami dan dilaksanakan dengan baik, penting untuk mendalami makna dan cakupan Ayyamillah yang tersebar di berbagai ayat Al-Qur’an.

Melalui penelusuran ayat-ayat terkait, dapat dilihat bahwa Ayyamillah merujuk kepada berbagai peristiwa penting yang akan atau pernah terjadi, yang menggambarkan kekuasaan dan keputusan Allah dalam kehidupan manusia. Berikut ini adalah beberapa contoh hari-hari besar tersebut:

Contoh-contoh Ayyamillah dalam Al-Qur’an

1.Yaumut Taghabun (Hari Saling Merugi)
QS 64:9 menggambarkan hari ketika seluruh manusia dikumpulkan, dan pada hari itu akan ada penyesalan besar bagi orang-orang yang telah menyia-nyiakan kehidupan mereka. Hari ini menegaskan bahwa setiap manusia akan diperhitungkan amal perbuatannya, dan penyesalan tidak lagi bermanfaat.

2.Hari Ketika Harta dan Anak Tidak Berguna
Dalam QS 82:19, disebutkan hari ketika segala sesuatu, termasuk harta dan anak-anak, tidak akan lagi bermanfaat bagi manusia. Pada hari itu, segala urusan berada dalam kekuasaan Allah semata.

3.Hari Ketika Iman Tidak Lagi Diterima
QS 32:29 menegaskan bahwa pada hari tertentu, iman orang-orang kafir tidak lagi diterima, dan mereka tidak diberi kesempatan untuk membela diri. Ini menjadi peringatan bagi manusia untuk tidak menunda-nunda tobat dan harus segera mempersiapkan diri dalam kehidupan ini.

4.Hari Manusia Lari dari Orang Terdekatnya
QS 80:33–37 menggambarkan hari ketika manusia lari dan menjauhi saudara, sahabat, bahkan anak-anak mereka sendiri. Pada hari itu, setiap orang akan sibuk memikirkan nasib dan amalnya sendiri, tanpa memperhatikan orang lain.

5.Hari Ketika Hubungan Keluarga Tidak Berlaku
QS 31:33 bersama dengan QS 2:48 dan 2:123 menyebutkan hari ketika yang dilahirkan tidak dapat membantu orang yang melahirkannya, dan demikian pula sebaliknya. Hubungan duniawi tidak lagi relevan dalam perhitungan akhirat.

6.Hari Pembuktian dan Persaksian
QS 3:25 menyebutkan adanya hari persaksian, di mana seluruh perbuatan manusia akan dibuktikan dan dipertanggungjawabkan sebagai dasar pemberian ganjaran atau hukuman.

7.Hari-hari Akhir Lainnya dalam Al-Qur’an:

    • Yaumul Qiyamah – Hari Kebangkitan.
    • Yauma Azifatil Azifah – Hari yang semakin dekat.
    • Yaumul Fasl – Hari Pemisahan (QS 44:40-41), di mana setiap manusia dipisahkan berdasarkan amalnya.
    • Yauma La Raiba Fihi – Hari yang tidak diragukan lagi.
    • Yaumul Akhirah – Hari Akhir.
    • Yaumud Dien – Hari Pembalasan.

Makna Ayyamillah sebagai Pengingat Kehidupan

Ayyamillah dalam berbagai bentuk dan konteksnya berfungsi sebagai peringatan penting bagi manusia. Hari-hari besar ini mengajarkan bahwa setiap perbuatan manusia akan dipertanggungjawabkan pada waktunya. Setiap individu harus senantiasa waspada dalam bertindak, sebab semua amal perbuatan akan diperhitungkan sebagai dasar penentuan ganjaran atau hukuman.

Hari-hari Allah tidak hanya menekankan aspek akhirat tetapi juga mencakup peristiwa penting di dunia yang menggambarkan kekuasaan Allah dalam menentukan takdir dan keputusan. Oleh karena itu, peringatan tentang Ayyamillah mengingatkan manusia agar hidup selaras dengan petunjuk Allah dan tidak menunda amal kebaikan.

Kesimpulan

Perintah “Wa zakkirhum bi Ayyamillah” bukan hanya sekadar ajakan verbal untuk mengingat hari-hari besar tersebut, tetapi juga sebuah panggilan untuk mempersiapkan diri secara nyata. Dengan memahami dan mengingat Ayyamillah, manusia diharapkan selalu waspada, menjalani hidup dengan penuh kesadaran, dan mempersiapkan diri untuk menghadapi hari-hari di mana segala sesuatu akan diperhitungkan di hadapan Allah.

Peringatan ini juga bertujuan agar umat manusia tidak terbuai dengan kehidupan dunia dan menyadari bahwa segala sesuatu akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Dengan begitu, mereka akan senantiasa berupaya menjalankan amal kebaikan dan menghindari kemaksiatan, menyadari bahwa setiap hari dalam kehidupan membawa mereka semakin dekat kepada Ayyamillah.(husni fahro)

 

Example 120x600