Scroll untuk baca artikel
BeritaHikmah

Ketabahan dan Sabar dalam Al-Qur’an: Kunci Mendapatkan Ridha Allah

480
×

Ketabahan dan Sabar dalam Al-Qur’an: Kunci Mendapatkan Ridha Allah

Share this article
ilustrai Sabar dan ketabahan (ppm.doc)

ppmindonesia.com, JakartaAl-Qur’an memberikan banyak pesan tentang pentingnya ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi berbagai ujian hidup. Salah satunya adalah perintah dalam Q.S. Luqman 31:17, yang menyuruh kita tetap tabah (washbir ‘alaa ma ashaabak) atas segala sesuatu yang menimpa. Namun, ketabahan ini tidak bisa dicapai sendirian, karena dalam Q.S. An-Nahl 16:127, Allah menegaskan bahwa ketabahan seseorang hanya bisa tercapai dengan pertolongan-Nya.

Selain itu, dalam Q.S. Ghafir 40:55 dan 40:77, Allah mengingatkan kita untuk bersabar, karena janji Allah pasti benar dan pasti terlaksana. Bahkan, di Q.S. Al-Ahqaf 46:35, Allah mengajarkan agar kita bersabar dengan kesabaran seperti para rasul Ulul ‘Azmi (para rasul yang unggul dalam ketabahan dan kebijaksanaan).

Sabar Menghadapi Tantangan Orang yang Menolak Kebenaran

Ketabahan sangat dibutuhkan ketika menghadapi tantangan, terutama dari orang-orang yang menolak taat kepada aturan Allah (Dinillah). Tantangan tersebut bisa berupa cemoohan atau bahkan penolakan terhadap hukum Al-Qur’an sebagai pedoman kehidupan. Dalam situasi seperti ini, Allah memerintahkan kita untuk tetap sabar hingga keputusan-Nya datang. Ini mengajarkan bahwa ketabahan kita tidak boleh goyah, apapun kondisinya, sampai Allah menentukan hukum-Nya.

Seringkali, perintah untuk bersabar dalam Al-Qur’an berkaitan erat dengan perkataan atau sikap orang-orang yang tidak mau diatur oleh syariat Allah. Dalam Q.S. Thaha 20:130, Allah tidak hanya menyuruh untuk bersabar, tetapi juga menjelaskan bahwa jalan menuju ridha-Nya adalah dengan terus berjuang, tanpa mundur, dan tetap berpihak kepada-Nya dalam setiap waktu.

Contoh Ketabahan dari Generasi Terdahulu

Al-Qur’an juga memberi contoh orang-orang yang berjuang bersama nabi-nabi mereka. Dalam Q.S. An-Nisa’ 4:145-148, disebutkan bahwa mereka tidak merasa lemah dan tidak mundur menghadapi beban perjuangan. Mereka tidak mengeluh, tetapi selalu berdoa:

“Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami, kesalahan kami yang melampaui batas, teguhkan pendirian kami, dan tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir.”

Mereka inilah orang-orang yang berhasil mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat, sebagaimana disebutkan dalam Q.S. An-Nisa’ 4:148:

“Maka Allah memberikan kepada mereka kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat.”

Kesimpulan

Bersabar dan tabah bukan sekadar menahan diri, tetapi juga terus bergerak, tidak mundur, dan berpihak pada kebenaran sepanjang waktu. Dengan demikian, kita bisa memperoleh ridha Allah dan keberkahan di dunia maupun di akhirat.

Ketabahan sejati bukan hanya sekadar bertahan dalam ujian, tetapi juga menyertakan doa dan permohonan kepada Allah, seperti yang dicontohkan oleh para nabi dan pengikutnya. Janji Allah pasti benar, dan bagi orang-orang yang sabar, kebaikan dunia dan akhirat menanti sebagai balasan dari-Nya.

Dengan demikian, ketabahan adalah kunci penting untuk meraih kesuksesan dalam hidup, baik di dunia maupun di akhirat. Allah telah menjelaskan jalannya, tinggal bagaimana kita menjalankan perintah-Nya dengan istiqamah dan hati yang penuh harap akan ridha-Nya.(husni fahro)

 

Example 120x600