Scroll untuk baca artikel
BeritaHikmah

Kesadaran terhadap Keagungan Allah: Arahan dari Al-Qur’an

314
×

Kesadaran terhadap Keagungan Allah: Arahan dari Al-Qur’an

Share this article

ppmindonesia.com. Jakarta-Mengagungkan Allah (takbir) merupakan pengakuan atas keagungan dan kebesaran-Nya yang meliputi segala sesuatu. Namun, apakah cukup hanya dengan mengucapkan “Allahu Akbar” semata? Al-Qur’an memberikan petunjuk yang jelas bahwa keagungan Allah harus disadari dan dipahami atas dasar apa yang Allah tunjukkan kepada kita melalui ayat-ayat-Nya, baik ayat qauliyah (wahyu) maupun ayat kauniyah (alam semesta).

Petunjuk Al-Qur’an Tentang Takbir

Dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah (2:185), Allah menyampaikan bahwa:
“Hendaklah kamu mengagungkan Allah atas apa yang Dia tunjukkan kepadamu, dan agar kamu bersyukur.”
Ayat ini mengajarkan bahwa mengagungkan Allah harus didasarkan pada petunjuk yang Allah tunjukkan, yaitu melalui wahyu dan ciptaan-Nya.

Hal ini sejalan dengan perintah dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra (17:111):
“Dan agungkanlah Allah dengan keagungan-Nya.”
Perintah ini menegaskan bahwa takbir bukan sekadar ungkapan lisan, tetapi harus diiringi dengan pemahaman mendalam tentang keagungan Allah sebagaimana yang ditunjukkan dalam wahyu-Nya. Beberapa ayat berikut mengilustrasikan keagungan Allah:

  1. Al-Qur’an Surat Al-An’am (6:103):
    “Dia (Allah) tidak dapat dicapai oleh pandangan, tetapi Dia dapat melihat segala sesuatu.”
    Ayat ini menunjukkan bahwa keagungan Allah melampaui keterbatasan manusia.
  2. Al-Qur’an Surat Luqman (31:28):
    “Tidaklah penciptaan dan kebangkitanmu melainkan seperti (menciptakan) satu jiwa saja.”
    Ayat ini menggambarkan betapa mudahnya bagi Allah untuk mencipta dan membangkitkan makhluk-Nya.
  3. Al-Qur’an Surat Luqman (31:11):
    “Inilah ciptaan Allah, maka perlihatkanlah apa yang telah diciptakan oleh selain-Nya.”
    Ayat ini menantang manusia untuk menyadari keagungan Allah melalui ciptaan-Nya yang tiada banding.
  4. Al-Qur’an Surat Al-Baqarah (2:29):
    “Dia-lah yang menciptakan untukmu segala apa yang ada di bumi.”
    Segala sesuatu di bumi adalah bukti keagungan Allah.
  5. Al-Qur’an Surat Al-Qashash (28:71-72):
    “Katakanlah, bagaimana jika Allah menjadikan malam abadi hingga hari kiamat, siapakah selain Allah yang dapat mendatangkan siang untukmu?”
    Ayat ini mengajarkan tentang ketergantungan seluruh makhluk kepada Allah.

Takbir Sebagai Pengakuan dan Kesadaran

Takbir yang benar bukan hanya teriakan “Allahu Akbar” semata, melainkan harus disertai dengan penghayatan mendalam atas keagungan Allah sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat-ayat tersebut. Hal ini mencerminkan penolakan terhadap segala sesuatu selain Allah sebagai Tuhan yang berhak disembah dan dimuliakan. Takbir sejati adalah kesadaran total bahwa Allah-lah satu-satunya Zat Yang Maha Agung.

Menjaga Aqidah dari Pemahaman yang Keliru

Sayangnya, kadang keagungan Allah direndahkan oleh pemahaman yang tidak tepat, seperti anggapan bahwa Allah bergantung pada sebab dalam menurunkan wahyu. Pernyataan semacam ini bertentangan dengan ayat Al-Qur’an yang menegaskan bahwa Allah fa’alu lima yurid (berbuat sesuai kehendak-Nya) sebagaimana dalam Al-Qur’an Surat Hud (11:107) dan Al-Buruj (85:16). Allah menentukan segala sesuatu secara mutlak tanpa ketergantungan pada sebab, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-Qashash (28:68):
“Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilih (apa yang Dia kehendaki); tidak ada pilihan bagi mereka.”

Oleh karena itu, memahami bahwa Allah tidak bergantung pada apa pun dalam segala hal adalah bagian dari menjaga aqidah yang benar. Keagungan Allah harus dimaknai dengan menempatkan segala sesuatu sesuai kadar dan kehendak-Nya (qadarullahi haqqa qadrihi). (husni fahro)

Example 120x600