Scroll untuk baca artikel
BeritaHikmah

Di antara Harta dan Iman: Tantangan Menjaga Martabat Keluarga di Era Modern

249
×

Di antara Harta dan Iman: Tantangan Menjaga Martabat Keluarga di Era Modern

Share this article
Ilustrasi uang mampu berubah perilaku manusia (freepik.com)

ppmindonesia.com, Jakarta – Di tengah kemajuan teknologi dan globalisasi yang pesat, keluarga sebagai unit sosial terkecil menghadapi tantangan besar dalam menjaga martabat dan integritasnya. Harta, yang sering kali dianggap sebagai simbol kesuksesan, kini menjadi fokus utama dalam kehidupan sehari-hari.

Banyak individu berlomba-lomba untuk mengumpulkan kekayaan, namun sering kali dengan mengorbankan nilai-nilai moral dan spiritual. Hal ini menimbulkan pertanyaan penting: bagaimana kita dapat menyeimbangkan antara pencarian harta dan pelestarian iman dalam konteks kehidupan modern?

Dalam Surah An-Nisa’ [4]:9, Al-Qur’an mengingatkan umat manusia akan tanggung jawab untuk tidak meninggalkan generasi yang lemah. Pesan ini relevan di era sekarang, di mana perhatian terhadap kekayaan sering menggantikan perhatian kepada nilai-nilai keagamaan dan pendidikan moral.

Banyak orang yang terjebak dalam siklus mengejar kepuasan materi, tanpa menyadari bahwa kekayaan yang melimpah tidak akan membawa kebahagiaan jika tidak diimbangi dengan iman yang kuat.

Kecintaan yang berlebihan terhadap harta dapat menimbulkan konflik dalam keluarga, terutama dalam isu-isu pembagian warisan. Dalam konteks ini, Al-Qur’an memberikan panduan yang jelas tentang tata cara pembagian harta agar tidak menimbulkan perselisihan.

Kewaspadaan terhadap kecenderungan materialis yang dapat memisahkan anggota keluarga menjadi sangat penting. Dalam proses mencari harta, penting bagi setiap individu untuk tidak melupakan tanggung jawab mereka terhadap keluarga, baik dalam hal pendidikan akhlak maupun penyediaan bekal spiritual.

Selain itu, tantangan lain yang dihadapi keluarga modern adalah pengaruh negatif dari lingkungan sekitar. Media sosial dan budaya konsumerisme seringkali memberikan tekanan untuk selalu memiliki lebih, yang pada gilirannya dapat merusak nilai-nilai keimanan yang telah ditanamkan.

Oleh karena itu, penting bagi para orang tua untuk menjadi teladan bagi anak-anak mereka, menunjukkan bahwa keimanan dan kesejahteraan spiritual jauh lebih berharga daripada sekadar akumulasi harta.

Menjaga martabat keluarga di era modern juga berarti mampu menavigasi antara tuntutan duniawi dan kebutuhan spiritual. Dalam menghadapi ujian kehidupan, kesadaran untuk menjadikan iman sebagai landasan dalam setiap tindakan menjadi krusial.

Generasi baru harus diajarkan bahwa investasi terbaik bukan hanya pada harta, tetapi juga pada penanaman nilai-nilai iman yang kuat, agar mereka dapat menghadapi dunia dengan kebijaksanaan dan integritas.

Akhirnya, menjaga keseimbangan antara harta dan iman merupakan perjalanan yang membutuhkan kesungguhan dan komitmen dari setiap anggota keluarga. Dengan mengedepankan keimanan sebagai aspek utama dalam kehidupan, keluarga tidak hanya dapat tetap teguh dalam menghadapi tantangan zaman, tetapi juga dapat memastikan bahwa generasi mendatang akan mewarisi nilai-nilai luhur yang akan memandu mereka dalam menjalani hidup yang bermartabat.

Semoga kita semua diberikan kekuatan dan petunjuk untuk menjaga martabat keluarga di era modern ini.(husni fahro)

 

Example 120x600