ppmindonesai.com, Jakarta– Pusat Peranserta Masyarakat (PPM) lahir sebagai organisasi yang tidak sekadar menjadi wadah amal usaha komunitas, tetapi juga memiliki landasan spiritual yang kuat.
PPM secara eksplisit menjadikan QS. Al-A‘rāf ayat 96 sebagai prinsip dasar yang tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Hal ini menunjukkan bahwa PPM tidak hanya bergerak dalam aspek sosial dan ekonomi, tetapi juga menegaskan identitasnya sebagai organisasi yang berorientasi pada nilai-nilai Islam.
Lambang PPM yang mencantumkan lafaz الله serta lirik mars yang mengandung seruan “tancapkan wajah Tuhan dalam perjuangan” semakin menguatkan komitmennya sebagai organisasi yang menempatkan tauhid sebagai landasan utama dalam perjuangannya.
Sebagai organisasi pengembangan masyarakat, PPM hadir untuk membangkitkan serta menguatkan partisipasi dan swadaya masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dan kepentingannya secara berkelanjutan.
PPM sebagai Ummatan Washatan
PPM meneguhkan diri sebagai ummatan washatan, yaitu umat yang berada di tengah-tengah, adil, dan seimbang dalam segala aspek kehidupan.
Konsep ini tidak hanya tercermin dalam amal usaha PPM tetapi juga dalam pola pembinaan kader-kadernya yang mengedepankan keseimbangan antara dunia dan akhirat, ilmu dan amal, serta spiritualitas dan sosialitas.
Berbeda dengan organisasi besar seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama yang memiliki landasan ideologis masing-masing, PPM secara eksplisit meneguhkan QS. Al-A‘rāf ayat 96 sebagai sumber inspirasinya.
Ayat ini menekankan bahwa keimanan dan ketakwaan menjadi kunci utama bagi suatu masyarakat untuk mendapatkan keberkahan dari langit dan bumi. Oleh karena itu, PPM memandang bahwa pengembangan masyarakat harus didasarkan pada prinsip iman dan takwa agar menghasilkan kesejahteraan yang hakiki.
Dalam konteks gerakan sosial, PPM tidak hanya berfungsi sebagai penggerak perubahan, tetapi juga sebagai learning society—sebuah wadah pembelajaran bersama bagi para anggotanya untuk mencapai tingkat insan kamil, manusia paripurna yang seimbang dalam berbagai aspek kehidupan.
Implementasi QS. Al-A‘rāf Ayat 96 dalam Pengembangan Masyarakat
1.Al-A‘rāf ayat 96 berbunyi:
وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
“Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, niscaya Kami akan membukakan untuk mereka berbagai keberkahan dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (para rasul dan ayat-ayat Kami). Maka, Kami menyiksa mereka disebabkan oleh apa yang selalu mereka kerjakan.”
Dari ayat ini, ada beberapa prinsip utama yang diimplementasikan PPM dalam pengembangan masyarakat:
2. Keimanan sebagai Fondasi Pembangunan
PPM meyakini bahwa pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan sejati harus bertumpu pada keimanan. Keimanan yang kuat akan melahirkan ketakwaan, yang pada akhirnya akan membuka pintu keberkahan dari Allah, baik dalam bentuk kesejahteraan ekonomi, ketentraman sosial, maupun keberlanjutan lingkungan.
3.Ketakwaan sebagai Pilar Kemajuan
Ketakwaan bukan hanya konsep spiritual, tetapi juga prinsip dalam membangun masyarakat yang jujur, adil, dan bertanggung jawab. PPM menanamkan nilai-nilai ketakwaan dalam setiap programnya, termasuk dalam pengembangan ekonomi berbasis komunitas, pendidikan, dan kepedulian sosial.
4.Berkah dari Langit dan Bumi sebagai Hasil dari Iman dan Takwa
Dalam tafsir tahlili, disebutkan bahwa berkah dari langit meliputi hujan yang menyuburkan tanah dan memungkinkan kehidupan berkembang. Sementara itu, berkah dari bumi mencakup hasil panen yang melimpah, sumber daya alam yang cukup, dan stabilitas ekonomi yang memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
PPM menerapkan konsep ini dengan mengembangkan berbagai program yang berbasis keberlanjutan, seperti:
- Pemberdayaan ekonomi berbasis syariah, yang memastikan adanya keberkahan dalam transaksi dan usaha masyarakat.
- Pendidikan dan pelatihan keterampilan, untuk menciptakan masyarakat yang produktif dan inovatif.
- Gerakan sosial dan kemanusiaan, sebagai wujud nyata dari nilai-nilai keimanan dan ketakwaan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai organisasi yang meneguhkan prinsip ummatan washatan, PPM berkomitmen untuk menerapkan nilai-nilai QS. Al-A‘rāf ayat 96 dalam setiap aspek pengembangannya.
Keimanan dan ketakwaan menjadi pilar utama yang mengarahkan gerakan PPM agar mampu membawa keberkahan bagi masyarakat yang dilayaninya.
Dengan mengedepankan keseimbangan antara dunia dan akhirat, antara teori dan praktik, serta antara spiritualitas dan pembangunan sosial,
PPM terus bergerak sebagai pelopor pengembangan masyarakat yang berorientasi pada keberkahan dan kesejahteraan hakiki. Inilah bentuk nyata dari perjuangan PPM dalam menancapkan wajah Tuhan dalam setiap langkahnya. (acank)