Scroll untuk baca artikel
BeritaHikmah

Memahami Doa Sapu Jagad: Antara Harapan dan Kesalahpahaman

117
×

Memahami Doa Sapu Jagad: Antara Harapan dan Kesalahpahaman

Share this article
Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzaban naar." QS. Al-Baqarah: 201 (foto freepik.com)

ppmindonesia.com. JakartaDoa adalah salah satu bentuk penghambaan manusia kepada Allah. Dalam Islam, ada satu doa yang sangat populer dan sering dibaca dalam berbagai kesempatan, yaitu:

“Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzaban naar.”
“Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari azab neraka.”
(QS. Al-Baqarah: 201)

Doa ini dikenal sebagai “Doa Sapu Jagad”, karena dianggap mencakup segala kebaikan, baik di dunia maupun di akhirat.

Namun, ada fenomena menarik dalam penggunaannya: doa ini sering kali diulang-ulang dalam berbagai kesempatan, tetapi tanpa pemahaman yang mendalam tentang makna dan konsekuensinya.

Lalu, apakah cukup dengan hanya mengucapkan doa ini, maka kebaikan dunia dan akhirat otomatis akan datang? Bagaimana sebenarnya doa ini harus dipahami dan diamalkan?

Doa Sapu Jagad dalam Al-Qur’an: Petunjuk yang Sudah Ditetapkan

Jika kita telaah lebih dalam, QS. Al-Baqarah: 201-202 memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai doa ini. Dalam ayat tersebut, Allah membedakan dua kelompok manusia dalam berdoa:

  1. Orang yang hanya meminta kebaikan dunia tanpa memikirkan akhirat (mereka hanya mendapatkan bagian dunia dan tidak mendapat apa-apa di akhirat).
  2. Orang yang meminta kebaikan dunia dan akhirat serta perlindungan dari azab neraka (mereka akan mendapatkan balasan dari Allah sesuai dengan amal perbuatan mereka).

Di sinilah letak perbedaan mendasar dalam memahami doa ini:

  • Bagi yang memahami dengan benar, doa ini menjadi pedoman hidup yang mendorong mereka untuk berusaha mencapai kebaikan dunia dan akhirat sesuai dengan tuntunan Allah.
  • Bagi yang hanya mengulanginya sebagai ritual, doa ini bisa berubah menjadi sekadar “mantra” yang diharapkan bisa mendatangkan kebaikan tanpa diiringi usaha dan pemahaman yang benar.

Mengapa Doa Ini Terus Diulang?

Banyak orang terus mengulang doa ini tanpa memahami bagaimana cara meraih apa yang mereka minta. Padahal, Allah telah menjelaskan dalam Al-Qur’an bagaimana cara mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat.

Dalam QS. Al-A’raf: 156-157, Allah menjelaskan bahwa rahmat-Nya diberikan kepada:

  • Orang yang bertakwa dan mengerjakan amal saleh.
  • Orang yang mengikuti petunjuk yang dibawa oleh Rasulullah SAW.
  • Orang yang beriman, menghormati Nabi, menolongnya, dan mengikuti cahaya yang diturunkan bersamanya.

Begitu juga dalam QS. Ali ‘Imran: 145-148, Allah memberikan teladan tentang orang-orang yang memperoleh balasan terbaik di dunia dan akhirat. Mereka adalah:

  • Orang yang sabar dalam menghadapi ujian.
  • Orang yang teguh dalam keimanan dan perjuangan di jalan Allah.
  • Orang yang bertawakal kepada Allah.

Maka, kebaikan dunia dan akhirat tidak diperoleh hanya dengan berdoa, tetapi dengan memenuhi syarat-syarat yang telah Allah tetapkan.

Kesalahan dalam Memahami Doa Sapu Jagad

Ada beberapa kesalahpahaman yang sering terjadi dalam memahami doa ini:

  1. Menganggapnya sebagai doa wajib yang harus selalu diulang
    • Padahal, doa ini adalah permohonan yang harus diiringi dengan usaha dan pemahaman. Mengulanginya tanpa memahami maknanya tidak akan membawa manfaat apa pun.
  2. Menyangka doa ini cukup untuk menjamin kebaikan dunia dan akhirat
    • Kenyataannya, Allah sudah menetapkan amal dan usaha sebagai syarat untuk memperoleh balasan yang baik di dunia dan akhirat.
  3. Memisahkan doa dari usaha nyata
    • Doa ini bukan sekadar harapan, tetapi juga komitmen untuk menjalani hidup sesuai dengan ajaran Islam. Jika seseorang hanya berdoa tanpa berusaha memperbaiki amalnya, maka permohonannya menjadi tidak bermakna.

Bagaimana Seharusnya Doa Sapu Jagad Dipahami?

Agar doa ini benar-benar bermanfaat, kita harus memahami dan mengamalkannya dengan cara yang benar:

  1. Menjadikan doa ini sebagai pengingat untuk selalu menjalankan perintah Allah
    • Jika kita meminta kebaikan dunia, maka kita harus mencari rezeki yang halal, bekerja keras, dan menjaga akhlak.
    • Jika kita meminta kebaikan akhirat, maka kita harus beribadah dengan ikhlas, menjauhi maksiat, dan berusaha menjadi hamba yang taat.
  2. Menyadari bahwa doa ini harus diiringi dengan amal yang sesuai
    • Doa ini bukan sekadar permohonan, tetapi juga pernyataan kesediaan untuk menjalani kehidupan yang sesuai dengan petunjuk Allah.
  3. Tidak hanya berfokus pada dunia, tetapi juga menyiapkan bekal untuk akhirat
    • Jangan sampai kita hanya mengejar kesuksesan dunia tanpa memperhatikan kehidupan akhirat.
  4. Memahami bahwa doa ini sudah dijawab dalam Al-Qur’an
    • Jika kita benar-benar ingin mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat, kita harus membaca dan memahami ayat-ayat yang menjelaskan bagaimana cara mencapainya.

Doa Sapu Jagad adalah doa yang luar biasa, tetapi harus dipahami dengan benar. Allah telah memberikan jawaban atas doa ini dalam Al-Qur’an, dan tugas kita bukan hanya mengulanginya, tetapi juga menjalankan langkah-langkah yang telah ditetapkan untuk mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat.

Jangan sampai doa ini hanya menjadi kata-kata kosong tanpa makna yang nyata dalam kehidupan kita. Sebaliknya, jadikan doa ini sebagai pengingat untuk terus berusaha menjalani hidup sesuai dengan ajaran Islam. (husni fahro)

Example 120x600