ppmindonesia.com. Mataram, NTB – Semangat muda membara di lereng Gunung Rinjani, tepatnya di Desa Sembalun. Robi Sembalun, seorang pemuda lokal, bersama rekan-rekannya, bertekad mengangkat kualitas dan nilai jual kopi Sembalun yang dikenal memiliki cita rasa khas dan kuat.
Awalnya, para petani kopi di Sembalun menjual hasil panen dalam bentuk biji mentah tanpa memperhatikan kualitas.
Kondisi ini memprihatinkan Robi, yang saat itu masih berstatus mahasiswa dan mengikuti pelatihan pemberdayaan masyarakat. Setelah menyelesaikan studi, ia kembali ke kampung halaman dan langsung terjun mendampingi para petani.
“Kami melihat potensi besar kopi Sembalun, namun belum dikelola dengan baik. Oleh karena itu, kami berinisiatif memberikan pendampingan mulai dari cara panen hingga pasca panen,” ujar Robi.
Pendampingan Petani, Kualitas Terjaga
Robi dan timnya memberikan edukasi kepada petani tentang cara memanen kopi yang benar, yaitu dengan memetik biji satu per satu, bukan dengan cara “plurut” atau menyapu seluruh buah dari tangkai.
Mereka juga mengajarkan teknik pengeringan yang tepat, yaitu di bawah sinar matahari dengan alas yang ditinggikan sekitar 1 meter dari tanah.
Setelah panen dan pengeringan, Robi dan timnya melakukan proses roasting (sangrai) dengan cermat. Mereka memisahkan biji kopi yang berwarna hitam dan putih untuk menjaga kualitas rasa. Hasilnya adalah kopi bubuk berkualitas tinggi dengan merek “Situs Coffee,” yang mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah Sembalun.
“Situs Coffee,” Cita Rasa Khas Sembalun
Kopi Sembalun memiliki kualitas unggul karena ditanam di dataran tinggi pegunungan dengan iklim yang sejuk. Kopi robusta Sembalun memiliki rasa yang lebih pekat dan berbeda dari kopi robusta di daerah lain.
“Kami ingin memperkenalkan cita rasa khas kopi Sembalun kepada dunia. Oleh karena itu, kami sangat memperhatikan kualitas dari hulu hingga hilir,” jelas Robi.
Saat ini, “Situs Coffee” masih dalam tahap produksi kopi bubuk dan dijual secara tradisional maupun daring melalui platform seperti Shopee dan Tokopedia. Dalam sehari, mereka mampu menjual sekitar 10 kg kopi bubuk.
Mimpi Kafe “Situs Coffee”
Meskipun belum memiliki kafe sendiri, Robi dan timnya memiliki mimpi untuk membuka tempat nongkrong yang menyajikan “Situs Coffee” langsung dari proses roasting.
Mereka ingin memberikan pengalaman unik bagi para pecinta kopi untuk menikmati kopi segar sambil menyaksikan proses pembuatannya.
“Kami baru memulai perjalanan ini sekitar dua tahun lalu. Kami berharap, ke depannya, kami dapat memiliki kafe sendiri dan menjadi pusat edukasi kopi di Sembalun,” ungkap Robi.
Dengan semangat dan kerja keras, Robi dan anak-anak muda Sembalun lainnya membuktikan bahwa potensi lokal dapat diangkat ke level yang lebih tinggi. “Situs Coffee” menjadi bukti nyata bahwa kopi Sembalun memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar nasional maupun internasional. (acank)
