Scroll untuk baca artikel
BeritaNasional

Dari Sejarah ke Aksi: Perjalanan PPM NTB dalam Membangun Masyarakat Sejahtera

126
×

Dari Sejarah ke Aksi: Perjalanan PPM NTB dalam Membangun Masyarakat Sejahtera

Share this article
Lalu Ghafar Ismail penasehat PPM NTB membuka kegiatan Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat (ppm.doc) dalam sambutan

ppmindonesia.com. Mataram,  – Pusat Peranserta Masyarakat  (PPM) NTB telah menorehkan sejarah panjang dalam upaya membangun masyarakat sejahtera di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Berawal dari pendirian Yayasan Selapang Institut di Jawa Timur pada tahun 1986, PPM NTB kembali ke tanah kelahirannya pada tahun 2001 dengan membawa visi mulia: mewujudkan “Qoriyah Thoyyibah” atau desa yang baik dan sejahtera.

Perjalanan PPM NTB tidaklah mudah. Berbagai tantangan dihadapi, mulai dari kurangnya kemandirian masyarakat hingga masuknya pengaruh asing yang mengancam kearifan lokal. Namun, dengan semangat pantang menyerah dan komitmen tinggi, PPM NTB terus bergerak maju, mengimplementasikan model pengembangan masyarakat berbasis komunitas (LSF).

Sejarah Panjang, Aksi Nyata

Penasihat PPM NTB, dalam sebuah kesempatan, mengulas sejarah panjang organisasi ini. Dari masa lalu, PPM NTB belajar bahwa pemberdayaan masyarakat harus dilakukan secara berkelanjutan dan mendalam. Kegagalan program jagung teras iring, misalnya, menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam setiap program pembangunan.

Kisah sukses masyarakat Sembalun dalam memperjuangkan hak atas tanah adat seluas 500 hektar menjadi bukti nyata keberhasilan PPM NTB dalam menggerakkan aksi nyata. Melalui pendampingan dan pengorganisasian, masyarakat Sembalun berhasil merebut kembali hak mereka dan kini tengah bersiap mengelola tanah tersebut secara mandiri.

Kader Pemberdayaan, Ujung Tombak Perubahan

PPM NTB menyadari bahwa kader pemberdayaan masyarakat adalah ujung tombak perubahan. Melalui pelatihan dan pendampingan, PPM NTB melahirkan kader-kader tangguh yang siap menggerakkan komunitas mereka. Elfin, misalnya, berhasil mengkoordinasi petani di Gili dan mengorganisir nelayan di Lombok Timur. Isnadi fokus pada pemberdayaan UMKM, sementara Suryadi berjuang untuk hak-hak buruh migran.

Model Pelatihan Terstruktur

PPM NTB memiliki model pelatihan pemberdayaan masyarakat yang terstruktur, terdiri dari pelatihan teori, implementasi di komunitas, dan monitoring evaluasi berkala. Model ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap kader memiliki pengetahuan, keterampilan, dan komitmen yang dibutuhkan untuk membawa perubahan positif di komunitas mereka.

Menuju Masyarakat Mandiri

Dengan berlandaskan nilai-nilai Al-Qur’an dan kearifan lokal, PPM NTB terus berupaya membangun masyarakat NTB yang mandiri, sejahtera, dan berdaulat. Perjalanan panjang dari sejarah ke aksi ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berjuang demi kemajuan bangsa.(acank)

Example 120x600