Scroll untuk baca artikel
ArtikelBerita

PPM: Gerakan Pemberdayaan Masyarakat dengan Tuhan Sebagai Pusat Perjuangan

207
×

PPM: Gerakan Pemberdayaan Masyarakat dengan Tuhan Sebagai Pusat Perjuangan

Share this article

ppmindonesia.com.JakartaPusat Peranserta Masyarakat (PPM) bukan sekadar organisasi pemberdayaan sosial, tetapi sebuah gerakan ideologis yang menempatkan Tuhan sebagai pusat perjuangan. PPM meyakini bahwa pemberdayaan masyarakat tidak hanya berbicara tentang aspek sosial dan ekonomi, tetapi juga harus berakar pada nilai-nilai spiritual yang kuat.

Dalam setiap langkah perjuangannya, PPM mengusung prinsip “Tancapkan Wajah Tuhan dalam Setiap Perjuangan”, sebuah filosofi yang menegaskan bahwa segala usaha untuk membangun masyarakat harus berorientasi pada nilai-nilai ilahiah.

Fondasi Ideologis PPM: Tauhid sebagai Landasan Perjuangan

PPM berangkat dari konsep Tauhid, yang meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya sumber nilai, keadilan, dan kekuatan dalam kehidupan masyarakat. Keyakinan ini didasarkan pada firman Allah dalam QS. Al-An’am (6:162-163):

“Katakanlah, ‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku, dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri.’”

Dalam konteks pemberdayaan masyarakat, tauhid bukan hanya konsep teologis, tetapi juga menjadi pijakan dalam membangun sistem sosial dan ekonomi yang berkeadilan. PPM menolak konsep pembangunan yang hanya berorientasi pada materialisme dan eksploitasi, karena hal tersebut bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang menekankan keseimbangan antara dunia dan akhirat.

Qaryah Thayyibah: Membangun Masyarakat Berbasis Tauhid

Sebagai implementasi dari nilai tauhid, PPM mengembangkan konsep Qaryah Thayyibah (Perkampungan yang Baik), yang didasarkan pada QS. Saba’ (34:15):

“Sungguh, bagi kaum Saba’ ada tanda (kebesaran Tuhan) di tempat tinggal mereka, yaitu dua kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (Kepada mereka dikatakan), ‘Makanlah rezeki (yang diberikan) Tuhanmu dan bersyukurlah kepada-Nya. (Negerimu adalah) negeri yang baik (Qaryah Thayyibah) dan Tuhan yang Maha Pengampun.’”

Dari konsep ini, PPM merumuskan metodologi pemberdayaan masyarakat berbasis keseimbangan antara tiga aspek utama, yaitu:

  1. Nilai (N) – Ketaatan kepada Tuhan sebagai fondasi moral dan spiritual.
  2. Sosial (S) – Masyarakat yang harmonis dan saling mendukung.
  3. Ekonomi (E) – Sistem ekonomi berbasis keadilan dan kemandirian.

Segitiga Qaryah Thayyibah (QT = N + S + E) ini menjadi kerangka metodologi PPM dalam membangun masyarakat yang tidak hanya sejahtera secara ekonomi, tetapi juga memiliki landasan spiritual dan sosial yang kokoh.

Strategi PPM dalam Pemberdayaan Masyarakat

Untuk menerapkan konsep Qaryah Thayyibah, PPM menjalankan berbagai program pemberdayaan yang meliputi pendidikan, advokasi, dan penguatan ekonomi berbasis komunitas.

1,Pendidikan Ideologi dan Spiritualitas

PPM percaya bahwa perubahan masyarakat harus dimulai dari perubahan pola pikir dan kesadaran spiritual.

Oleh karena itu, setiap kader PPM dibekali dengan pemahaman mendalam tentang tauhid, akhlak, dan etika sosial, agar mereka mampu menjadi pemimpin dan agen perubahan di komunitasnya.Program ini mencakup:

  • Pelatihan kepemimpinan berbasis nilai Islam.
  • Kajian tafsir sosial untuk memahami relevansi Al-Qur’an dalam kehidupan masyarakat.
  • Pendampingan spiritual bagi komunitas dalam menghadapi tantangan sosial dan ekonomi.

2.Pemberdayaan Sosial dan Advokasi

PPM juga terlibat dalam berbagai gerakan sosial dan advokasi yang bertujuan untuk melindungi hak-hak masyarakat dan mendorong keadilan sosial. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain:

  • Advokasi hak tanah ulayat bagi masyarakat adat.
  • Penguatan jaringan komunitas petani dan nelayan.
  • Pemberdayaan pemuda dalam gerakan sosial berbasis Islam.

PPM berkeyakinan bahwa masyarakat yang kuat adalah masyarakat yang sadar akan hak dan kewajibannya, serta memiliki rasa solidaritas yang tinggi untuk memperjuangkan keadilan.

3.Pembangunan Ekonomi Mandiri

Selain aspek spiritual dan sosial, PPM juga menekankan pentingnya kemandirian ekonomi sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat.

Dalam hal ini, PPM mengembangkan model ekonomi berbasis komunitas, yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap sistem ekonomi yang eksploitatif. Program yang dijalankan meliputi:

  • Pengelolaan pertanian berbasis agroekologi.
  • Pengembangan koperasi dan usaha mikro berbasis syariah.
  • Pelatihan keterampilan untuk meningkatkan daya saing ekonomi masyarakat.

Konsep ekonomi yang diterapkan PPM bukan hanya soal keuntungan finansial, tetapi juga bagaimana ekonomi dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan spiritual.

Simbol dan Filosofi Perjuangan PPM

1.Lambang PPM: Refleksi Ketauhidan dan Kesetimbangan

Lambang PPM yang memuat simbol Allah mengandung makna filosofis yang mendalam.

Tata letak dan bentuknya yang simetris menggambarkan keseimbangan antara spiritualitas, sosial, dan ekonomi, yang menjadi dasar dalam setiap perjuangan PPM.

Simbol ini juga menjadi pengingat bagi setiap kader PPM bahwa perjuangan mereka bukan semata-mata untuk kepentingan duniawi, tetapi untuk mendapatkan ridha Allah.

2.Mars PPM: “Tancapkan Wajah Tuhan dalam Setiap Perjuangan”

Mars PPM bukan sekadar nyanyian, tetapi sebuah deklarasi ideologis yang menegaskan bahwa segala gerakan pemberdayaan masyarakat harus selalu mengacu pada nilai-nilai tauhid.

Makna dari kalimat “Tancapkan Wajah Tuhan dalam Setiap Perjuangan” adalah bahwa Tuhan harus menjadi pusat dari setiap langkah dan keputusan yang diambil dalam membangun masyarakat.

Mars ini mengingatkan bahwa perjuangan yang dilakukan tanpa orientasi kepada Tuhan akan kehilangan ruh dan makna sejatinya.

PPM adalah Gerakan Pemberdayaan

PPM adalah gerakan pemberdayaan masyarakat yang menempatkan Tuhan sebagai pusat perjuangan. Dengan fondasi ideologis berbasis tauhid, PPM menjalankan misi pemberdayaan sosial dan ekonomi yang tetap berlandaskan pada nilai-nilai Islam.

Melalui konsep Qaryah Thayyibah (QT = N + S + E), PPM berupaya membangun masyarakat yang harmonis, berdaya, dan mandiri, dengan menjaga keseimbangan antara spiritualitas, sosial, dan ekonomi.

Dalam setiap program dan kegiatannya, PPM selalu berpegang pada prinsip bahwa perjuangan sejati bukan hanya tentang membangun kesejahteraan dunia, tetapi juga memastikan bahwa setiap langkah yang diambil tetap dalam ridha Allah.

Dengan lambang dan mars yang kuat secara simbolik, PPM terus berjuang untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik, adil, dan sejahtera, dengan Tuhan sebagai pusat dari segala perjuangan. (acank)

Example 120x600