Oleh; Lalu Agus Sarjana; Aktifis dan Tokoh Pusat Peranserta Masyarakat (PPM) Nusa Tenggara Barat.
ppmindonesia,com, Mataram– Pelatihan selama tiga hari yang kita adakan bertujuan untuk memahami peta besar (big map) persoalan hidup kita sebagai abdi Allah atau mutawakkilun—hamba yang bertawakal sepenuhnya kepada-Nya. Pelatihan ini kemudian ditutup dengan workshop berbentuk kelompok kerja, di mana dari 24 peserta yang hadir, terbentuk tiga kelompok kerja yang siap merancang langkah nyata ke depan.
Meskipun terlihat sederhana, setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan rencana kerja tiga bulan ke depan dalam sesi kelas selama 15 menit. Namun, yang lebih penting dari sekadar presentasi adalah bahwa dokumen kerja ini menjadi entry point—titik awal bagi masing-masing kelompok untuk menghasilkan model atau blueprint yang dapat diduplikasi dalam skala yang lebih luas nantinya.
Pelatihan PPM NTB tidak hanya berhenti di dalam kelas selama tiga hari, tetapi berlanjut ke implementasi langsung di lapangan selama tiga bulan. Tidak ada diskusi yang sia-sia dalam proses ini, karena setiap gagasan yang muncul harus diwujudkan dalam Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang aplikatif dan berdampak nyata.
Dari 3 Hari ke 3 Bulan, Menuju Keberlanjutan 1 Tahun
Inilah esensi dari diklat atau pelatihan—daya ungkit keahlian dan keterampilan dalam waktu singkat. Setelah model program yang dirancang oleh setiap kelompok terbentuk dan diuji di lapangan, tahap berikutnya adalah pengembangan lebih lanjut dalam skala yang lebih besar selama 9 bulan ke depan (3 x 3 bulan).
Pada tahap ini, pelatihan akan berkembang menjadi:
✅ Organisasi yang lebih sistematis
✅ Manajemen usaha yang lebih rapi dan canggih
✅ Pemanfaatan teknologi dan digitalisasi
✅ Pengawasan yang lebih ketat dan efektif
✅ Dampak yang lebih luas dan bermanfaat bagi banyak orang
Keberhasilan dalam 1 tahun pertama bukanlah akhir, melainkan tahap awal dari program jangka menengah yang dapat berlanjut hingga 3 atau 5 tahun ke depan.
Demikian, Sahabat Kader PPM NTB yang dirahmati Allah, semoga perjuangan ini menjadi langkah nyata menuju kemaslahatan bersama. Tetaplah menancapkan wajah Tuhan dalam setiap perjuangan, karena hanya dengan niat yang lurus dan usaha yang sungguh-sungguh, keberkahan akan mengiringi langkah kita.
Salam Perjuangan! (lalu agus sarjana)
