Oleh ; Lalu Agus Sarjana; Aktvis dan Senior Pusat Peranserta Masyarakat (PPM) Nusa Tenggara Barat.
Bismillah
ppmindonesia.com.Jakarta- Dalam berbagai disiplin ilmu, konstanta digunakan sebagai nilai tetap yang memiliki peran fundamental dalam menjelaskan fenomena alam. Misalnya:
- Fisika: Tetapan kecepatan cahaya c = 3 × 10⁸ m/s
- Kimia: Konstanta Avogadro 6 × 10²³
- Biologi & Matematika: Konstanta φ (rasio emas) ≈ 1.6180339887
Menariknya, dalam kajian numerik Al-Qur’an, ditemukan pula konstanta 19 yang berhubungan erat dengan ayat pertama dalam kitab suci ini, yaitu بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ (Bismillahir Rahmanir Rahim).
Konstanta 19 dalam Al-Qur’an
Penomoran ayat-ayat Al-Qur’an yang dibakukan sejak zaman Khawarizmi mengungkap pola matematis yang menakjubkan.
Basmalah sendiri terdiri dari 19 huruf dalam bahasa Arab, dan ini menjadi dasar penelitian lebih lanjut tentang keteraturan angka 19 dalam Al-Qur’an.
Rasulullah ﷺ menegaskan pentingnya Bismillah dalam setiap aktivitas. Sebuah riwayat menyebutkan:
“Setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan Bismillah maka terputus berkahnya.” (HR. Abu Dawud, An-Nasa’i, dan Ahmad)
Bahkan, menurut Ibnu Mas’ud, 19 huruf Basmalah merupakan penjaga dari api neraka, yang sesuai dengan jumlah malaikat penjaga neraka (QS. Al-Muddatstsir: 30).
Korelasi 19 dengan Sains dan Alam Semesta
Jika kita korelasikan dengan ilmu pengetahuan modern, ada hubungan menarik antara angka 19 dengan berbagai konsep ilmiah:
- Penciptaan Alam dalam 6 Masa
Al-Qur’an menyebutkan penciptaan langit dan bumi dalam 6 masa (QS. Al-A’raf: 54).
Jika dikaitkan dengan konstanta 19, maka diperoleh 6 × 19 = 114, yang merupakan jumlah surat dalam Al-Qur’an.
- Kaitan dengan Kimia dan Unsur Alam
Dalam ilmu kimia, jumlah unsur dalam tabel periodik tidak lebih dari 114 unsur, jumlah yang sama dengan surat dalam Al-Qur’an.
Konstanta Avogadro 6 × 10²³ jika dikaitkan dengan konstanta 19, menghasilkan 6 × 19 × 10²³ = 6 × 10²⁴, yang menggambarkan 24 jam dalam satu hari, siklus kehidupan manusia.
- Struktur Surat dalam Al-Qur’an
Al-Fatihah sebagai pembuka, Al-Baqarah – Ar-Rahman menekankan rahmat, sedangkan Al-Waqi’ah – An-Nas menggambarkan akhir perjalanan kehidupan.
Ini semua menunjukkan sistematika Bismillah dalam mencerminkan perjalanan spiritual manusia.
Keajaiban Bismillah dalam Kehidupan
Konstanta 19 dalam Al-Qur’an bukan hanya fenomena numerik, tetapi juga menunjukkan kesempurnaan keteraturan ilahi.
Sebagaimana setiap unsur di alam ini telah ditetapkan dalam hukum-hukum yang pasti, begitu pula dalam kehidupan, segala sesuatu harus diawali dengan Bismillah agar mendapat keberkahan.
Semoga hari ke-19 shaum kita senantiasa diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan menjadikan kita lebih memahami keagungan Al-Qur’an dalam setiap aspek kehidupan. Aamiin. Wallahu a’lam.(lalu agus sarjana)