Scroll untuk baca artikel
BeritaHikmah

Menetapkan Tujuan dan Merencanakan Kehidupan: Meneladani Sunnatullah dalam Mengatur Alam Semesta

215
×

Menetapkan Tujuan dan Merencanakan Kehidupan: Meneladani Sunnatullah dalam Mengatur Alam Semesta

Share this article

Penulis : emha| Editor : arsyary

ppmindonesia.com.Jakarta – Setiap manusia dianugerahi akal dan hati nurani untuk menjalani kehidupan dengan arah dan tujuan. Tanpa tujuan, hidup menjadi seperti kapal yang berlayar tanpa kompas—terombang-ambing dalam lautan tanpa arah yang jelas. Maka penting bagi setiap insan untuk memiliki tujuan hidup yang jelas, agar tahu ke mana langkah harus diayunkan dan bagaimana upaya harus diarahkan.

Allah SWT telah memberi teladan kepada kita bahwa penciptaan langit dan bumi pun tidak dilakukan dengan sia-sia, melainkan dengan tujuan yang benar dan hikmah yang dalam. Allah berfirman:

وَخَلَقَ اللّٰهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِالْحَقِّ وَلِتُجْزٰى كُلُّ نَفْسٍ ۢ بِمَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ ۝٢٢

“Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar, dan supaya tiap-tiap diri diberi balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan…”
[QS Al-Jaatsiyah (45): 22]

Jika Allah saja bertujuan dalam menciptakan semesta, maka tentu kita sebagai makhluk-Nya harus lebih dahulu menetapkan tujuan hidup yang bermakna, baik sebagai individu, anggota keluarga, masyarakat, maupun sebagai hamba Allah.

Pentingnya Perencanaan dalam Hidup

Setelah tujuan ditetapkan, langkah berikutnya adalah membuat perencanaan (planning). Tanpa perencanaan yang matang, tujuan yang besar akan menjadi angan-angan belaka. Allah sendiri menegaskan bahwa Dia pun membuat rencana-rencana terbaik:

وَّاَكِيْدُ كَيْدًاۖ ۝١٦

“Dan Aku pun membuat rencana dengan sebenar-benarnya.” [QS Ath-Thaariq (86): 16]

Maka sudah sepatutnya kita meneladani Allah dalam hal ini: merancang hidup secara cerdas, strategis, dan realistis, sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing. Misalnya, jika seseorang memiliki tujuan untuk sukses dalam studi, maka ia harus menyusun jadwal belajar, memilih bahan bacaan, dan menyiapkan alat tulis dengan baik.

Persiapan: Kunci Keberhasilan Pelaksanaan Rencana

Rencana yang baik tidak akan berarti tanpa persiapan yang matang. Persiapan adalah bentuk keseriusan dalam meraih tujuan. Bila seseorang ingin lulus ujian, maka ia perlu menyiapkan waktu, tenaga, dan perlengkapan untuk belajar secara optimal. Allah mengingatkan agar kita tidak hidup asal-asalan, melainkan mempersiapkan diri untuk hari esok:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ ۝١٨

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok…”
[QS Al-Hasyr (59): 18]

Kegagalan sering kali bukan karena Allah tidak menolong, tetapi karena manusia sendiri tidak optimal dalam melaksanakan rencananya. Sebagaimana Allah tegaskan:

وَمَآ اَصَابَكُمْ مِّنْ مُّصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ اَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍۗ ۝٣٠

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri dan (Allah) memaafkan banyak (kesalahanmu).”  [QS Asy-Syuura (42): 30]

Mengatur dan Menata Langkah-Langkah Kehidupan

Langkah berikutnya adalah mengatur (organizing) semua rencana. Segala sesuatu yang tidak diatur akan membawa kekacauan. Alam semesta pun tunduk pada tatanan yang sangat sistematis. Allah yang menciptakan langit dan bumi juga mengatur seluruh urusan dengan sempurna:

اِنَّ رَبَّكُمُ اللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِ يُدَبِّرُ الْاَمْرَۗ…. ۝٣

“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy untuk mengatur segala urusan…..”
[QS Yunus (10): 3]

Begitupun dalam hidup, rencana-rencana harus ditata: mana yang harus didahulukan, siapa yang bertanggung jawab, dan bagaimana pelaksanaannya dilakukan dengan tertib.

Menjalankan (Actuating) dan Mengupayakan dengan Optimal

Setelah segala sesuatunya diatur, maka rencana harus dijalankan (actuated). Tanpa aksi nyata, semua rencana hanya akan menjadi teori. Dalam pelaksanaannya, kita diperintahkan untuk bekerja dengan sungguh-sungguh dan optimal, sesuai dengan kemampuan kita:

وَقُلِ اعْمَلُوْا فَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُوْلُهٗ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ….۝١٠٥

“Katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu…” [QSAt-Taubah (9): 105]

وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَࣖ ۝٦٩

“Dan orang-orang yang berjihad (bersungguh-sungguh) untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat kebaikan.( ”QS. Al-‘Ankabut (29): 69

Ayat ini memberikan harapan besar bahwa siapa pun yang bersungguh-sungguh mencari kebenaran dan kebaikan karena Allah, akan diberi petunjuk. Ini juga menunjukkan bahwa hidayah bukan hanya soal nasib, tapi hasil dari perjuangan dan ketulusan.

Ayat ini sangat relevan bagi siapa pun yang sedang mencari arah hidup, menghadapi ujian, atau berusaha memperbaiki diri—karena Allah menjanjikan bimbingan bagi mereka yang berjuang.

فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْۙ ۝٧

“Maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain.”  [QS Al-Insyirah (94): 7]

Evaluasi dan Pengawasan: Menghisab Diri Sebelum Dihisab

Setelah rencana dijalankan, pekerjaan harus diawasi dan dievaluasi. Apakah sudah sesuai dengan rencana? Apakah mendekati tujuan atau justru menyimpang? Evaluasi ini penting untuk memperbaiki langkah ke depan. Allah sendiri menegaskan bahwa setiap amal akan dihisab (diperhitungkan) oleh-Nya:

ثُمَّ اِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْࣖ ۝٢٦

“Kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka.”
[QS Al-Ghaasyiyah (88): 26]

Karenanya, kita pun harus menghisab diri kita sendiri, melakukan muhasabah setiap hari. Ini adalah bentuk tanggung jawab pribadi atas apa yang telah dilakukan dalam mencapai tujuan hidup kita.

Tujuan hidup, perencanaan yang matang, persiapan yang menyeluruh, pengaturan yang sistematis, pelaksanaan yang optimal, dan evaluasi yang jujur adalah langkah-langkah penting dalam menjalani kehidupan yang terarah dan bermakna. Semua itu bukan hanya prinsip manajemen modern, tetapi nilai-nilai Qur’ani yang telah diajarkan oleh Allah kepada umat manusia.

Dengan meneladani sifat-sifat Allah dalam mencipta, merancang, mengatur, dan menghitung, kita akan menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab, produktif, dan bijak dalam menjalani hidup ini. Semoga Allah memberikan taufik dan hidayah-Nya agar kita mampu mencapai tujuan hidup dengan keberkahan dan ridha-Nya. Wallahu a‘lam bish-shawab.(emha)

Example 120x600