Scroll untuk baca artikel
BeritaNasional

Bukan Monarki: Bill Gates, Warisan Nilai, dan Investasi untuk Indonesia

49
×

Bukan Monarki: Bill Gates, Warisan Nilai, dan Investasi untuk Indonesia

Share this article

Penulis ; acank | Editor ; asyary |

Foto: Presiden Prabowo Subianto dan Bill Gates di Istana Merdeka (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden) Baca artikel detiknews, "Prabowo: Bill Gates Mungkin Lebih Pancasila daripada Kita" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-7903711/prabowo-bill-gates-mungkin-lebih-pancasila-daripada-kita. Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

ppmindonesia.com. Jakarta – Dalam kunjungan bersejarah ke Istana Merdeka pada 7 Mei 2025, Bill Gates, pendiri Microsoft dan tokoh filantropi dunia, menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung pembangunan sosial di Indonesia.

Kunjungan ini bukan hanya tentang angka dan investasi, tetapi juga tentang nilai dan filosofi hidup yang telah membentuk perjalanan Gates sebagai seorang dermawan global.

Satu hal yang mencolok dari sosok Gates adalah prinsip hidupnya yang tidak biasa bagi seorang miliarder: Ia memilih untuk tidak mewariskan kekayaannya secara penuh kepada anak-anaknya.

Hanya kurang dari 1% dari kekayaan bersihnya—yang diperkirakan mencapai USD 101 miliar—akan diwariskan kepada ketiga anaknya: Jennifer, Rory, dan Phoebe Gates. “Ini bukan monarki. Saya tidak meminta mereka menjalankan Microsoft. Saya ingin mereka memiliki kesempatan untuk meraih kesuksesan mereka sendiri,” ujar Gates dalam berbagai kesempatan.

Baginya, kekayaan adalah alat untuk menciptakan perubahan, bukan warisan untuk membentuk dinasti. Keyakinan ini ia wujudkan melalui Bill & Melinda Gates Foundation, yayasan yang telah menjadi salah satu kekuatan utama dalam penanggulangan penyakit, peningkatan akses pendidikan, dan pengurangan kemiskinan di berbagai belahan dunia.

Komitmen Nyata untuk Indonesia

Di Indonesia, dukungan Gates bukanlah hal baru. Sejak 2009, Gates Foundation telah menggelontorkan lebih dari USD 159 juta atau sekitar Rp 2,63 triliun, mayoritas untuk sektor kesehatan. Dalam pertemuan bersama Presiden Prabowo Subianto, Gates memaparkan bahwa dana tersebut dialokasikan untuk:

  • USD 119 juta untuk sektor kesehatan (termasuk vaksin polio dan program stunting),
  • USD 5 juta untuk pengembangan teknologi,
  • USD 5 juta untuk pertanian berkelanjutan,
  • dan lebih dari USD 28 juta untuk program lintas sektor.

Salah satu bentuk nyata kontribusinya adalah dukungan terhadap uji coba vaksin tuberkulosis (TBC) di Indonesia, yang dilakukan di dua lokasi berbeda. Indonesia menjadi salah satu dari tiga negara uji bersama India dan negara-negara Afrika. Langkah ini sangat penting, mengingat TBC masih menjadi pembunuh diam-diam di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia.

Investasi Nilai dan Kolaborasi Masa Depan

Kunjungan Gates juga membuka peluang kerja sama jangka panjang dengan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, yang tengah membentuk Danantara Trust Fund untuk mendukung program-program sosial dalam bidang pendidikan, sanitasi, dan peningkatan taraf hidup.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menyampaikan bahwa dana awal sebesar USD 100 juta telah dialokasikan, dengan target mencapai USD 1 miliar dalam lima hingga enam tahun mendatang.

Gates pun menyatakan dukungannya terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu program prioritas pemerintah Indonesia dalam menanggulangi stunting dan meningkatkan kualitas gizi anak-anak.

“Menurut saya, ada dua hal yang membantu masa depan negara Anda: pendidikan dan kesehatan, dan keduanya harus berjalan beriringan,” kata Gates, menegaskan bahwa bantuan bukan hanya soal uang, melainkan tentang arah dan prioritas pembangunan.

Mewariskan Nilai, Bukan Kekayaan

Apa yang dilakukan Bill Gates di Indonesia mencerminkan filosofi hidup yang jarang dimiliki oleh orang-orang terkaya dunia. Ia tidak sedang membangun pengaruh, apalagi kekuasaan.

Ia sedang mewariskan nilai: bahwa kekayaan sejati terletak pada kemampuan untuk memberi manfaat, bukan sekadar diwariskan secara turun-temurun.

Dengan pendekatan seperti itu, kehadiran Gates di Indonesia bukan hanya membawa dana dan dukungan teknis, tapi juga inspirasi tentang bagaimana seorang tokoh dunia bisa merangkul bangsa lain dalam semangat kolaborasi dan kemanusiaan.(acank)

Example 120x600