Scroll untuk baca artikel
BeritaHikmah

Ketika Teknologi dan Kemanusiaan Bertemu: Bill Gates dan Kolaborasi Global untuk Indonesia

180
×

Ketika Teknologi dan Kemanusiaan Bertemu: Bill Gates dan Kolaborasi Global untuk Indonesia

Share this article

Penulis; emha | Editor: asyary

foto (http://brooksysociety.com)

ppmindonesia.com. Jakarta – Dalam era global yang kerap dibayangi oleh ketimpangan, krisis iklim, dan tantangan kesehatan, sosok Bill Gates tampil sebagai representasi unik dari pertemuan dua kutub penting peradaban modern: teknologi dan kemanusiaan.

Pendiri Microsoft sekaligus tokoh filantropi dunia ini kembali menegaskan komitmennya kepada Indonesia melalui kunjungan resmi ke Istana Merdeka pada 7 Mei 2025, bertemu langsung dengan Presiden Prabowo Subianto.

Kunjungan ini tidak hanya simbolik. Gates, melalui Bill & Melinda Gates Foundation, telah mencatat kontribusi nyata di Indonesia dengan total donasi lebih dari USD 159 juta sejak tahun 2009.

Dana tersebut difokuskan pada sektor-sektor strategis seperti kesehatan, teknologi, pertanian, dan pembangunan lintas sektor, menegaskan bahwa kemajuan bangsa membutuhkan kolaborasi lintas bidang dan lintas batas negara.

Investasi untuk Manusia, Bukan Sekadar Angka

Dalam dialog dengan Presiden Prabowo, Gates kembali menekankan pentingnya membangun masa depan melalui pendidikan dan kesehatan. “Menurut saya, ada dua hal yang membantu masa depan negara Anda: pendidikan dan kesehatan. Dan keduanya harus berjalan beriringan,” ujar Gates, dikutip dari Antara.

Dari total hibah USD 159 juta, sebanyak USD 119 juta dialokasikan untuk sektor kesehatan. Salah satu fokus utamanya adalah pengembangan vaksin tuberkulosis (TBC) yang saat ini tengah diuji coba di dua lokasi di Indonesia, menjadikan negara ini sebagai bagian penting dari inisiatif global bersama India dan Afrika.

TBC masih menjadi penyebab utama kematian di negara-negara berkembang, dan Indonesia menjadi medan penting dalam upaya menemukan solusi permanen.

Tak hanya itu, Gates juga menyampaikan dukungan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah Indonesia sebagai upaya penanggulangan stunting dan peningkatan kualitas gizi generasi muda. Teknologi, data, dan intervensi berbasis bukti menjadi kunci pendekatan yayasan Gates dalam mendorong efektivitas program sosial seperti ini.

Teknologi Sebagai Katalis Keadilan Sosial

Bill Gates bukan hanya dikenal karena kekayaan atau kejeniusannya dalam dunia digital. Ia adalah salah satu tokoh yang paling vokal dalam mengadvokasi penggunaan teknologi untuk keadilan sosial.

Gates Foundation telah menginvestasikan dana di bidang teknologi dan digitalisasi sistem layanan publik, termasuk inklusivitas keuangan dan pembangunan infrastruktur digital di berbagai negara berkembang.

Di Indonesia, komitmen ini juga diterjemahkan dalam bentuk kolaborasi dengan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, yang kini tengah membentuk Danantara Trust Fund. Dana awal sebesar USD 100 juta disiapkan untuk mendukung program sosial di bidang pendidikan, sanitasi, dan peningkatan taraf hidup masyarakat.

Dana tersebut ditargetkan tumbuh hingga mencapai USD 1 miliar dalam 5–6 tahun mendatang, membuka ruang bagi kolaborasi filantropi-investasi berskala global.

Warisan Nilai dan Masa Depan Kolaboratif

Di balik semua angka dan strategi, tersimpan filosofi hidup Gates yang patut dicatat: bahwa kekayaan adalah alat untuk menciptakan kemajuan bersama, bukan untuk diwariskan secara mutlak. Gates telah menyatakan akan mendonasikan 99% kekayaannya, meninggalkan kurang dari 1% untuk ketiga anaknya.

Ia percaya bahwa kesuksesan sejati harus dibangun melalui kerja keras dan kesempatan, bukan privilese.

Nilai inilah yang kini ia coba tanamkan juga dalam setiap kerja sama internasional, termasuk di Indonesia. Gates hadir bukan sebagai investor bisnis, melainkan sebagai mitra pembangunan—yang menjadikan teknologi sebagai jembatan dan kemanusiaan sebagai tujuan.

Penutup

Kehadiran Bill Gates di Indonesia tahun ini bukan sekadar kunjungan seorang tokoh ternama. Ini adalah momentum penting dalam membangun model kolaborasi baru antara sektor publik, filantropi, dan teknologi. Sebuah pendekatan yang tidak lagi melihat kemajuan sebagai milik negara-negara maju semata, tapi sebagai hasil kerja sama global yang adil dan berkelanjutan.

Ketika teknologi dan kemanusiaan bertemu, lahirlah harapan baru. Dan Indonesia, dengan segala potensinya, kini menjadi bagian dari cerita besar itu.(emha)

Example 120x600