Scroll untuk baca artikel
BeritaPolitik

Belajar Politik Supaya Tidak Diatur Sembarangan

67
×

Belajar Politik Supaya Tidak Diatur Sembarangan

Share this article

Penulis; acank| Editor; asyary

ppmindonesia.com.Jakarta – Di negeri ini, banyak orang masih melihat politik sebagai sesuatu yang kotor, penuh tipu daya, dan hanya urusan segelintir orang di parlemen atau istana. Tidak sedikit yang dengan ringan berkata: “Saya tidak suka politik” atau “Itu bukan urusan saya.”

Padahal, tanpa kita sadari, hampir semua aspek hidup kita diatur oleh keputusan politik: harga beras, kualitas pendidikan, layanan kesehatan, bahkan udara yang kita hirup. Diam dan tidak peduli hanya akan membuat kita jadi penonton di panggung yang seharusnya kita mainkan bersama.

Sejak dulu para pemikir telah mengingatkan tentang pentingnya keterlibatan warga dalam politik. Plato berkata:

 “The price good men pay for indifference to public affairs is to be ruled by evil men.”

Harga yang harus dibayar oleh orang baik yang bersikap masa bodoh terhadap urusan publik adalah diperintah oleh orang-orang jahat.

Ini juga menjadi pelajaran penting yang jarang kita dengar di sekolah: bahwa politik bukan hanya ilmu tentang kampanye, pidato, atau perebutan kursi kekuasaan. Politik adalah cara kita memahami relasi antara rakyat dan pemerintah, antara hak dan kewajiban, antara keadilan dan kepentingan.

Belajar politik bukan berarti kita semua harus jadi politisi. Belajar politik berarti memahami bagaimana cara menyampaikan aspirasi, bagaimana memilih pemimpin dengan cerdas, bagaimana mengawasi pemerintah supaya tidak semena-mena, dan bagaimana memperjuangkan keadilan ketika kebijakan tidak berpihak kepada rakyat.

Lord Acton, sejarawan Inggris, pernah memperingatkan:

“Power tends to corrupt, and absolute power corrupts absolutely.”

Kekuasaan yang tidak diawasi cenderung menyimpang. Itulah sebabnya kita, sebagai warga negara, perlu melek politik. Karena kalau kita tidak tahu bagaimana kekuasaan bekerja, kita hanya akan jadi objek yang diatur sembarangan.

Di era sekarang, tantangan itu bahkan lebih kompleks. Teknologi membuat politik lebih dekat, tetapi juga lebih berbahaya. Data pribadi kita bisa dipakai untuk mempengaruhi keputusan kita. Opini publik bisa direkayasa dengan buzzer dan hoaks. Tanpa pemahaman politik yang memadai, kita mudah dimanipulasi.

Presiden AS Abraham Lincoln pernah menyatakan:

 “The ballot is stronger than the bullet.”

“Surat suara lebih kuat dari peluru.”

Suara kita lebih kuat daripada peluru. Sayangnya, banyak yang tidak menyadari kekuatan itu, lalu memilih tidak menggunakan haknya, atau asal-asalan memilih.

Belajar politik juga bukan hanya tentang pemilu. Ini tentang bagaimana kita berperan dalam kehidupan sehari-hari: berani menyampaikan kritik yang konstruktif, ikut dalam diskusi publik, mengajukan petisi, menjadi relawan, atau sekadar memberi contoh kecil tentang keadilan di lingkungan sekitar.

Apakah semua itu mudah? Tentu saja tidak. Tetapi seperti yang dikatakan John F. Kennedy:

“Let us not seek the Republican answer or the Democratic answer, but the right answer… Let us accept our own responsibility for the future.”

“Janganlah kita mencari jawaban dari Partai Republik atau Demokrat, melainkan jawaban yang benar… Marilah kita menerima tanggung jawab kita sendiri untuk masa depan.”

Masa depan tidak hanya bergantung pada siapa yang duduk di kursi pemerintahan, tetapi juga pada siapa yang memilih untuk peduli dan belajar.

Kalau kita tidak mengerti bagaimana politik bekerja, kita hanya akan jadi korban keputusan yang kita sendiri tidak pahami. Belajar politik adalah cara kita menjaga diri dari diatur sembarangan, memastikan hak-hak kita dihormati, dan menuntut kewajiban pemerintah untuk bekerja demi kepentingan rakyat.

Jadi, berhentilah merasa politik itu jauh, atau terlalu kotor untuk disentuh. Justru dengan memahami politik, kita punya bekal untuk mengawasi kekuasaan, memperjuangkan keadilan, dan memastikan masa depan kita tidak ditentukan oleh orang yang salah.

Belajar politik bukan soal jadi politisi, tapi supaya kita tidak diatur sembarangan.(acank)

Example 120x600