ppmindonesia.com.Kota Bekasi – Sebuah langkah strategis untuk membangun kemandirian ekonomi berbasis komunitas tengah dirintis di Kota Bekasi. Pusat Peranserta Masyarakat (PPM) Kota Bekasi berkolaborasi dengan Yayasan Badan Wakaf Ummatan Washatan PPM (badan otonom) untuk meluncurkan gerakan pemberdayaan umat yang memadukan penguatan spiritual dengan keterampilan wirausaha.
Inisiatif ini diwujudkan melalui pembentukan resmi Lembaga Strategis Fungsional (LSF) Aliansi Wirausaha Umat. Lembaga ini dirancang untuk menjadi motor penggerak pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), program ketahanan pangan, serta penguatan ekonomi komunitas secara menyeluruh.
Dalam rapat koordinasi yang digelar baru-baru ini, ditetapkan bahwa Yayasan Badan Wakaf PPM akan mendampingi aliansi tersebut secara teknis. Pendampingan ini bertujuan untuk memastikan setiap program yang dijalankan berkelanjutan dan menjawab kebutuhan riil masyarakat.
“Kolaborasi ini adalah jawaban atas kebutuhan untuk tidak lagi membatasi dakwah pada pembinaan moral semata, tetapi juga menyentuh aksi nyata pemberdayaan ekonomi,” ungkap depri cane nasution salah satu inisiator program (20/7/2025).
Untuk merumuskan konsep dan strategi implementasi aliansi, telah ditunjuk tim perumus yang terdiri dari Imam, Agus, dan Tri Warti.
Keseriusan gerakan ini ditegaskan dengan kehadiran sejumlah tokoh kunci dalam pertemuan tersebut. Di antaranya adalah Ketua Harian Badan Wakaf Ummatan Wasathan, Parito; Sekretaris Badan Wakaf, Yaminudin; serta tokoh senior PPM, Depre Cane Nasution, yang dikenal luas atas kompetensinya dalam pemberdayaan masyarakat.
Kehadiran para tokoh ini dinilai memberikan bobot dan arah strategis, sekaligus memperkuat sinergi antara para pemangku kepentingan di tingkat lokal dan nasional.
Pendidikan Kader dan Lokakarya Terpadu
Sebagai tindak lanjut, PPM Kota Bekasi juga menyiapkan program “Pendidikan Kader Dakwah Bil Hal” tingkat kota yang akan menyasar hingga tingkat kecamatan, kelurahan, dan komunitas.
Program pendidikan ini akan diintegrasikan dengan “Lokakarya UMKM” yang diselenggarakan oleh Aliansi Wirausaha Umat. Perpaduan ini diharapkan dapat mencetak kader-kader yang tidak hanya memiliki pemahaman spiritual yang kuat, tetapi juga dibekali keterampilan praktis di bidang ekonomi dan kewirausahaan.
“Dakwah yang mengabaikan pemberdayaan ekonomi umat hanya akan melahirkan jamaah yang lemah dan bergantung,” demikian pandangan ekonom Muslim terkemuka, Muhammad Syafii Antonio. Semangat inilah yang coba dijawab oleh PPM Kota Bekasi melalui kerja nyata dan inovatif.
Dalam kesempatan yang sama, terjadi pula peralihan kepemimpinan di lingkungan sekretariat PPM Kota Bekasi. Tri Warti menyerahkan tugasnya sebagai Pelaksana Tugas Sekretaris kepada Twoolive, yang selanjutnya akan mengemban amanah administratif organisasi.
Ke depan, PPM juga berencana menggelar program berskala nasional, yaitu Training of Trainers (TOT) Participatory Academy, untuk mencetak fasilitator andal yang mampu menggerakkan partisipasi masyarakat secara efektif di berbagai daerah. Langkah ini menjadikan Bekasi sebagai inkubator model pemberdayaan yang berpotensi direplikasi secara lebih luas.(depri cane nasution)
Defri Cane Nasution adalah tokoh sentral pemberdayaan UMKM Kota Bekasi dan tokoh senior Pusat Peranserta Masyarakat Nasional, aktif menggerakkan program UMKM di tingkat lokal dan nasional.