ppmindonesia.com.Bekasi,- Upaya penguatan peran masyarakat dalam dakwah sosial dan pemberdayaan ekonomi kembali mendapat ruang di Kota Bekasi. Pada Ahad, 3 Agustus 2025, sejumlah tokoh dan pegiat komunitas berkumpul di Kedai Inspirasi, menandai pembentukan struktur kepengurusan Pusat Peran Serta Masyarakat (PPM) dan Aliansi Wirausaha Ummatan Wasathan (AWU) tingkat Kota Bekasi.
PPM Kota Bekasi, yang telah merampungkan pembentukan struktur pada Juli lalu, akan berfungsi sebagai fasilitator utama dalam gerakan dakwah bil hal, yakni dakwah melalui aksi konkret, khususnya dalam sektor wirausaha umat dan pendampingan kelompok disabilitas. Tiga tokoh perempuan ditunjuk sebagai presidium: Ibu Paini, Ibu Royani, dan Ibu Twolive. Posisi Sekretaris Executive diamanahkan kepada Ibu Triwarti, sementara Ibu Fatwa mengisi posisi bendahara.
“PPM hadir untuk mewadahi partisipasi masyarakat yang ingin berdakwah melalui pemberdayaan. Ini bukan hanya soal spiritual, tapi juga sosial dan ekonomi,” ujar Ibu Paini dalam sesi perkenalan.
Sebagai langkah legal, PPM Kota Bekasi akan segera mengurus pengesahan ke PPM Pusat serta mendaftarkan keberadaannya ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bekasi. Harapannya, PPM dapat segera menjalin komunikasi resmi dengan pemerintah kota, termasuk membuka ruang audiensi dengan Wali Kota Bekasi.
Sejalan dengan PPM, pembentukan struktur Aliansi Wirausaha Ummatan Wasathan (AWU) juga telah rampung. Imam Su’udi ditetapkan sebagai Ketua, didampingi Agus Rokhaedi sebagai Wakil Ketua, Linov sebagai Sekretaris, dan Ibu Happy sebagai Bendahara.
AWU menyasar penguatan ekonomi berbasis komunitas melalui sejumlah program wirausaha yang telah digagas, di antaranya:
- Produksi tusuk sate oleh Agus Rokhaedi
- Kedai Inspirasi sebagai ruang pemberdayaan disabilitas oleh Paini
- Produksi frozen food bermitra dengan Adib Logistik dan Ibu Happy
- Usaha kuliner mikro oleh Ibu Tri
- Jasa rias pengantin oleh Ibu Fatwa
- Distribusi consumer goods seperti beras dan minyak goreng
Semua bidang usaha ini akan dimasukkan dalam basis data keanggotaan AWU yang tengah dikembangkan untuk keperluan koordinasi dan pengembangan jejaring usaha.
Dalam forum yang berlangsung akrab tersebut, para peserta juga menyampaikan hasil audiensi dengan Sekretaris Jenderal Islamic Center Bekasi, Amin Idris, yang membuka peluang pemanfaatan kantor atau sekretariat bersama bagi PPM dan AWU. Hal ini dinilai strategis sebagai titik temu aktivitas dan koordinasi lintas program komunitas.
Sebagai bagian dari agenda awal, PPM dan AWU dijadwalkan ikut serta dalam peringatan Hari Ulang Tahun Islamic Center Bekasi pada 15 Agustus 2025. Format keikutsertaan masih dibahas dengan pihak Islamic Center.
Sementara untuk agenda lanjutan, PPM dan AWU akan menyelenggarakan pelatihan membuat roti kopi dan workshop produksi tusuk sate pada bulan Oktober mendatang. Kegiatan ini juga akan dirangkaikan dengan penyelenggaraan bazar UMKM anggota AWU.
Pertemuan ini turut dihadiri sejumlah tokoh nasional dan lokal yang selama ini aktif dalam gerakan sosial-keumatan. Hadir di antaranya Ketua Harian Badan Wakaf Ummatan Wasathan, Parito, dan Depri Cane Nasution, tokoh senior PPM yang dikenal fokus pada pemberdayaan UMKM. Para aktivis dan pengurus seperti Ibu Happy, Agus Rokhaedi, Linov, Hendra, dan Tri juga hadir untuk menyusun langkah taktis ke depan.
Dengan terbentuknya PPM dan AWU Kota Bekasi, diharapkan lahir kolaborasi yang produktif antara masyarakat sipil, komunitas ekonomi, dan lembaga dakwah. Dakwah tidak lagi sebatas ceramah, tetapi juga aksi nyata yang memberdayakan dan menghadirkan manfaat langsung bagi umat.(acank)