Scroll untuk baca artikel
BeritaInternasional

PPM Indonesia–PPM Madani Malaysia Sepakat Kembangkan AgroTourism Nusantara

149
×

PPM Indonesia–PPM Madani Malaysia Sepakat Kembangkan AgroTourism Nusantara

Share this article

Penulis ; acank | Editor ; asyary |

ppmindonesia.com. Kuala Lumpur, — Pusat Peranserta Masyarakat (PPM) Nasional Indonesia dan PPM Madani Malaysia sepakat memperkuat kerja sama di sektor pertanian melalui pengembangan AgroTourism Nusantara. 

Kesepakatan itu lahir dalam rangkaian pertemuan di Malaysia pada 21–24 Agustus 2025 yang dihadiri langsung Sekretaris Jenderal PPM Nasional Anwar Haryono dan Bendahara PPM Nasional Bambang Sumadji bersama pimpinan PPM Madani Malaysia, Zulkafi Daud.

Lawatan tersebut merupakan tindak lanjut sejumlah pertemuan sejak 2023 dan bagian dari hasil Workshop PPM Madani di Kuala Lumpur, September 2024, yang melibatkan perwakilan dari Brunei, Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Singapura. Forum itu merekomendasikan kerja sama usaha pertanian serumpun sebagai jalan memperkuat hubungan kebudayaan dan ekonomi kawasan.

Dari lele hingga padi

Dalam muzakarah yang berlangsung di Serdang, Kamis (21/8), delegasi kedua negara membahas langkah-langkah pengembangan AgroTourism atau Padi Tourism Nusantara, bisnis kelapa, serta budidaya ikan lele.

Bambang Sumadji, pengusaha budidaya lele asal Kediri, Jawa Timur, yang telah berpengalaman lebih dari dua dekade, menyatakan kesiapannya berbagi pengetahuan dengan mitra Malaysia. 

Usaha yang kini diteruskan putranya, Yudha, mampu menghasilkan sekitar satu juta ekor lele setiap bulan dari 1.500 tangki pemeliharaan. “Insya Allah akan ada kerja sama pengembangan serta perkongsian kejayaan ke Malaysia,” ujarnya.

Selain itu, rencana penangkaran ikan lele dan nila di kawasan Malaysian Agricultural Research and Development Institute (MARDI) Kuala Lumpur juga mulai dijajaki, termasuk pemasaran ke Selangor dan Kuala Lumpur.

Pilot project di Malaysia dan Indonesia

Kerja sama juga mencakup pengembangan konsep eco tourism berbasis padi. MARDI Corp, lembaga riset dan pengembangan milik Kementerian Pertanian Malaysia, tengah menyiapkan kawasan padi eco tourism di lahan seluas 150 hektar.

PPM Madani Malaysia telah memperoleh konsesi dua hektar di dalam kawasan ini untuk membangun wahana edukasi dan wisata pertanian bagi pelajar sekolah dasar hingga menengah bersama keluarga mereka.

“Konsep ini tidak hanya memperkenalkan budaya bertani padi, tetapi juga menjadi sarana pendidikan interaktif bagi anak-anak,” ujar Anwar Haryono.

PPM Indonesia juga mengusulkan pilot project serupa di Tanah Air, khususnya di Ciawi dan Sumedang, Jawa Barat. Pertemuan lanjutan dengan Institut Peranserta Masyarakat  (IPAMA) dijadwalkan pada September mendatang untuk membahas teknis kerja sama.

Membuka jalur ekspor

Selain ekowisata, peluang perdagangan pertanian juga menjadi agenda. Anwar menyebut, kebutuhan jagung di Thailand sangat besar, baik untuk konsumsi domestik maupun ekspor ke China. “Selama ini, dari Pontianak sudah ada ekspor kelapa ke Thailand. Kami ingin memperkuat jalur distribusi, termasuk pengiriman jagung dari Jawa Timur ke Pelabuhan Klang, Kuala Lumpur,” katanya.

Diskusi akan berlanjut pada Jumat (23/8) dengan fokus pembahasan industri kelapa. Kolaborasi ini diharapkan memperluas peluang usaha, membuka akses pasar regional, sekaligus mempererat hubungan masyarakat serumpun di Asia Tenggara.(acank)

Example 120x600