Scroll untuk baca artikel
BeritaHikmah

Membaca Kehidupan sebagai Bukti Kemudahan dari Allah

128
×

Membaca Kehidupan sebagai Bukti Kemudahan dari Allah

Share this article

Penulis: syahida| Editor: asyary|

ppmindonesia.com. Bogor— Kajian Qur’an bil Qur’an di kanal Syahida yang menghadirkan narasumber Husni Nasution kembali menegaskan pesan penting Al-Qur’an tentang kemudahan. Menurut Husni, agama Islam tidak dimaksudkan untuk memberatkan manusia, melainkan sebaliknya, memberi jalan lapang agar mereka bisa menjalani hidup dengan syukur dan kesungguhan.

“Allah sudah menegaskan bahwa Dia tidak membebani hamba-Nya di luar batas kemampuan. Jadi, agama tidak pernah menjadi beban,” ujar Husni, merujuk pada firman Allah dalam surah Al-Baqarah (2:286)

 لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا..۝٢٨٦

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”

Agama yang Dimudahkan

Husni menekankan, prinsip kemudahan itu berlaku tidak hanya pada ibadah, melainkan juga pada pemahaman terhadap Al-Qur’an. Dalam surah Al-Qamar ayat 17, Allah berfirman:

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا ٱلْقُرْءَانَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ.. ۝١٧

“Dan sungguh, Kami telah memudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran. Maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?”

“Kalau Allah sudah menyatakan memudahkan, logisnya Al-Qur’an tidak mungkin sulit. Yang sulit justru kejujuran manusia untuk benar-benar mau mengambil pelajaran,” tegas Husni.

Kemudahan dalam Kehidupan

Lebih jauh, Husni menjelaskan bahwa Al-Qur’an menampilkan bukti kemudahan Allah bukan hanya dalam agama, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Dalam surah Al-Jatsiyah (45:12–13), Allah menegaskan:

وَسَخَّرَ لَكُم مَّا فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلۡأَرۡضِ جَمِيعًۭا مِّنۡهُ ۚ…۝١٣

“Dan Dia menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untukmu semuanya sebagai rahmat dari-Nya.”

.“Laut, langit, bumi, hujan, semua ditundukkan untuk manusia. Ini tanda bahwa Allah memberi kemudahan agar manusia bisa hidup layak dan bersyukur,” ujar Husni.

Hal serupa ditegaskan pula dalam surah Luqman (31:20):

أَلَمۡ تَرَوۡا أَنَّ ٱللَّهَ سَخَّرَ لَكُم مَّا فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلۡأَرۡضِ وَأَسۡبَغَ عَلَيۡكُمۡ نِعَمَهُۥ ظَـٰهِرَةًۭ وَبَاطِنَةًۭ… ۝٢٠

“Tidakkah kamu perhatikan, sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk kepentinganmu apa yang di langit dan apa yang di bumi, dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin.”

Amanat Syukur

Husni menyimpulkan, semua ayat tersebut mengingatkan manusia bahwa kesulitan bukanlah inti agama. “Justru Allah memberi tanda-tanda kemudahan dalam ciptaan-Nya. Tugas kita adalah membaca kehidupan itu sebagai ayat-ayat Allah, lalu mensyukurinya dengan penghambaan yang tulus,” pungkasnya.(syahida)

*Husni Nasution, alumnus IAIN Sumatera Utara dari Bogor, dikenal sebagai pemikir kebangsaan dan pengkaji Al-Qur’an. Ia dikenal dengan konsep ‘Nasionalisme Religius’ yang mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan, serta perhatian besar terhadap solidaritas sosial
Example 120x600