Scroll untuk baca artikel
BeritaHikmah

QS Yusuf 12:53, Pesan tentang Pengendalian Diri yang Relevan untuk Bangsa

118
×

QS Yusuf 12:53, Pesan tentang Pengendalian Diri yang Relevan untuk Bangsa

Share this article

Penulis: syahida | Editor; asyary

ppmindonesia.com. Jakarta — Dalam kajian Qur’an bil Qur’an yang digelar daring, Husni Nasution menekankan pentingnya pengendalian diri sebagai fondasi membangun bangsa yang bermartabat. Ia merujuk pada QS Yusuf [12]:53 yang menyinggung kecenderungan nafsu manusia untuk mendorong kepada kejahatan.

Ayat tersebut berbunyi:

 وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي ۚ إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌۢ بِالسُّوٓءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّىٓ ۚ إِنَّ رَبِّى غَفُورٌ رَّحِيمٌ

“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Menurut Husni, ayat ini relevan dengan kondisi bangsa Indonesia yang masih berkutat dengan masalah korupsi, penyalahgunaan wewenang, dan lemahnya moral pejabat publik.

“Banyak kebijakan yang diambil bukan karena akal sehat atau kepentingan rakyat, melainkan karena dorongan nafsu pribadi. Itulah mengapa kita melihat korupsi tidak pernah surut meski anggaran negara triliunan,” ujarnya, Sabtu (7/9/2025).

Krisis Moral

Husni menilai bangsa ini sedang menghadapi krisis moral serius. Regulasi dan sistem hukum yang ada belum mampu mengendalikan perilaku koruptif karena akar masalah terletak pada diri manusia.

“Kalau tidak ada pengendalian diri, undang-undang seketat apa pun akan dicari celahnya. Rahmat Allah hadir dalam bentuk kesadaran spiritual yang membimbing manusia agar nafsu jahat tidak berkuasa,” katanya.

Relevansi untuk Kepemimpinan

Kajian ini menyoroti pentingnya membangun kepemimpinan yang berlandaskan kesucian hati.Husni menekankan bahwa pemimpin harus menjadi teladan dalam menahan diri dari sikap serakah dan rakus.

“Bangsa akan rusak bila pemimpinnya gagal mengendalikan diri. Sebaliknya, bangsa akan bermartabat bila para pemimpinnya mampu mendahulukan kepentingan rakyat daripada kepentingan pribadi,” ujarnya.

Pendidikan Spiritual

Selain menyoroti elite, Husni juga menekankan perlunya pendidikan spiritual bagi generasi muda. Menurutnya, sekolah dan keluarga perlu memperkuat pendidikan moral berbasis Qur’an agar anak bangsa tumbuh dengan jiwa yang bersih dan kokoh menghadapi godaan.

“Negara ini butuh orang pintar, tapi lebih dari itu butuh orang yang berjiwa kuat. Itulah makna pengendalian diri dalam QS Yusuf 12:53 yang sangat relevan untuk kondisi bangsa hari ini,” kata Husni menutup kajiannya.(syahida)

*Husni Nasution, seorang pemikir kebangsaan dan pengkaji Al-Qur’an asal Bogor. Alumni IAIN Sumatera Utara ini dikenal dengan gagasannya tentang Nasionalisme Religius dan kepeduliannya pada isu-isu solidaritas sosial.”

 

Example 120x600