ppmindonesia.com. Jakarta, – Pusat Peranserta Masyarakat (PPM) Nasional menilai penunjukan Ferry Juliantono sebagai Menteri Koperasi pada 8 September 2025 merupakan keputusan yang tepat. Latar belakang panjang Ferry dalam dunia aktivisme, organisasi sosial, serta pengalamannya di pemerintahan dianggap sejalan dengan visi penguatan koperasi sebagai sokoguru perekonomian nasional.
Lahir di Jakarta pada 27 Juli 1967, Ferry bukanlah nama baru di dunia gerakan rakyat. Ia dikenal sejak 2008, ketika ditahan sebagai tahanan politik karena memimpin aksi menolak kenaikan harga BBM. Sejak itu, Ferry konsisten tampil sebagai figur yang vokal membela kepentingan masyarakat kecil.
Selain kiprah politik, Ferry juga aktif dalam organisasi besar. Ia menjabat Sekretaris Jenderal Syarikat Islam periode 2021–2026, Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran (IKA Unpad) periode 2024–2028, serta terlibat di Dewan Tani Indonesia, Inkoptan, dan Dekopin. Keterlibatan tersebut memperlihatkan konsistensinya dalam isu pertanian dan ekonomi kerakyatan.
Di kalangan PPM, Ferry memiliki jejak historis. Pada akhir 1990-an, ia ikut membangun Partai Daulat Rakyat (PDR) bersama almarhum Adi Sasono, tokoh koperasi yang juga salah satu pendiri PPM. Saat itu, Ferry menjabat Ketua Pemuda PDR, sementara Anwar Hariyono—kini Sekretaris Jenderal PPM Nasional—memimpin Departemen Hubungan Antar Lembaga.
“Ferry adalah kader yang dibentuk dalam kultur gerakan ekonomi kerakyatan sejak bersama Mas Adi Sasono. Maka tidak salah bila kini ia dipercaya memimpin Kementerian Koperasi,” ujar Anwar Hariyono dalam wawancara dengan ppmindonesia, Selasa (9/9/2025).
Presidium PPM Nasional, Pupun Purwana, menyebut penunjukan Ferry sudah lama diprediksi. “Saat menjadi Wakil Menteri Koperasi, kami melihat itu hanya tahapan antara sebelum ia benar-benar dipercaya menempati kursi menteri,” katanya.
PPM menaruh harapan besar agar Ferry membawa koperasi memasuki babak baru: lebih modern, berdaya saing, namun tetap berakar pada semangat demokrasi ekonomi. “Kami percaya koperasi dapat kembali menjadi sokoguru perekonomian nasional. Dengan jejaring sosial politik dan pengalaman panjang Ferry, peluang ke arah itu sangat besar,” lanjut Anwar.
Dengan dukungan penuh dari jejaring aktivis dan organisasi masyarakat, PPM Nasional menyatakan siap bersinergi mendukung program-program Kementerian Koperasi. Harapannya, ke depan koperasi tak lagi terjebak dalam retorika, melainkan tumbuh sebagai pilar nyata bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.(emha)
 













 
									

 












