ppmindonesia.com. Jakarta, — Pemerintah meluncurkan “Paket Stimulus Ekonomi 8+4+5” dengan total nilai Rp16,23 triliun. Program ini menyasar beragam kelompok, mulai dari pengemudi ojek daring (ojol), pekerja sektor pariwisata, hingga pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Target akhirnya adalah mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,2 persen pada akhir 2025.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan stimulus ini diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat sekaligus memperluas lapangan kerja. “Dengan adanya paket stimulus ini, belanja pemerintah bisa kita kawal terus. Target 5,2 persen di akhir tahun kita harapkan tercapai,” kata Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (15/9).
Delapan Inisiatif Utama
Salah satu inisiatif utama yang banyak disorot adalah diskon 50 persen iuran BPJS Ketenagakerjaan bagi 731.361 pekerja transportasi daring, ojek pangkalan, sopir, kurir, dan tenaga logistik. Insentif ini berlaku enam bulan dengan anggaran Rp36 miliar.
Selain itu, pemerintah memberikan pembebasan pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 untuk 552.000 pekerja hotel, restoran, dan kafe dengan gaji di bawah Rp10 juta per bulan. Stimulus tersebut akan berlaku hingga akhir tahun dengan nilai Rp120 miliar.
Untuk mendorong penyerapan tenaga kerja muda, pemerintah juga menyiapkan program magang bagi 20.000 lulusan perguruan tinggi dengan uang saku setara upah minimum provinsi selama enam bulan.
Program bantuan pangan berupa 10 kilogram beras untuk 18,3 juta keluarga penerima manfaat pada Oktober–November menjadi pos anggaran terbesar, yakni Rp7 triliun.
Empat Program Lanjutan
Pemerintah juga memastikan empat program diperpanjang hingga 2026. Di antaranya, insentif pajak final 0,5 persen untuk UMKM hingga 2029, pembebasan PPh 21 bagi pekerja sektor pariwisata dan industri padat karya, serta diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) untuk pekerja bukan penerima upah.
Lima Program Unggulan
Sejalan dengan agenda Presiden Prabowo Subianto, terdapat lima program unggulan yang ditargetkan mampu menyerap jutaan tenaga kerja. Program itu antara lain pembentukan 80.000 koperasi desa Merah Putih, pengembangan Kampung Nelayan Merah Putih, revitalisasi tambak di Pantura, modernisasi 1.000 kapal nelayan, serta program perkebunan rakyat di lahan seluas 870.000 hektar.
Airlangga menyebut program perkebunan rakyat diperkirakan mampu membuka lebih dari 1,6 juta lapangan kerja dalam dua tahun ke depan.
Defisit APBN Tetap Terkendali
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memastikan alokasi anggaran stimulus tidak akan memperlebar defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. “Ini optimalisasi penyerapan anggaran supaya berdampak pada perekonomian tanpa merubah defisit secara signifikan. Kalau PDB tumbuh lebih cepat, penerimaan pajak juga akan meningkat,” ujar Purbaya.
Pondasi Pertumbuhan
Pemerintah menegaskan stimulus ini bukan hanya untuk menjawab kebutuhan jangka pendek, tetapi juga memperkuat fondasi pertumbuhan jangka panjang. Dengan kombinasi 8 inisiatif utama, 4 program lanjutan, dan 5 program unggulan, pemerintah berharap ekonomi tetap tumbuh di tengah ketidakpastian global, sekaligus membuka peluang kerja yang lebih luas bagi masyarakat.(emha)
 













 
									

 












