Scroll untuk baca artikel
BeritaPolitik

Pengamat Sebut Ada Dua Konsekuensi jika Anies dan PDI-P Kerja Sama di Pilkada Jakarta

272
×

Pengamat Sebut Ada Dua Konsekuensi jika Anies dan PDI-P Kerja Sama di Pilkada Jakarta

Share this article
Anies Baswedan memberi sambutan dalam acara halal bihalal JRMK, Jakarta Utara (Jakut), Minggu (19/5/2024). (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA)
Example 468x60

JAKARTA, KOMPAS.com– Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, ada dua konsekuensi yang bakal terjadi apabila PDI Perjuangan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.

Umam menyebutkan, konsekuensi pertama, kedua belah pihak akan mendapatkan keuntungan. PDI-P, kata Umam, perlu menggaet Anies untuk memperkuat kembali posisi politiknya di Jakarta.
“PDI-P kehilangan golden ticket dan dominasinya di politik lokal Jakarta, sehingga butuh kekuatan tambahan untuk berhadap-hadapan dengan pemenang Pemilu 2024,” kata Umam dalam keterangannya, Minggu (9/6/2024).

Pasalnya, hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 menunjukkan, PDI-P menempati urutan kedua perolehan suara di DPRD DKI Jakarta dengan 850.174 suara.

Suara terbanyak diraih oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang memperoleh 1.012.028 suara. Sementara itu, Anies dianggap membutuhkan PDI-P untuk menjaga peluangnya kembali maju di pemilihan presiden (pilpres) selanjutnya.

“Anies juga sangat berkepentingan menjaga kartu politiknya agar tetap hidup dan relevan hingga Pilpres 2029,” ujar Umam.

Namun, kerja sama antara Anies dan PDI-P juga menimbulkan konsekuensi lain yakni kedua belah pihak, yakni kehilangan sejumlah konstituennya.

Sebab, Anies dan PDI-P punya basis konstituen yang berbeda. Anies merepresentasikan basis pemilih Islam dan PDI-P punya basis nasionalis.

“Peleburan itu juga berpeluang pada melemahnya basis pemilih loyal masing-masing,” kata Umam.

“Baik di DKI Jakarta maupun di jaringan relawan nasional yang selama ini terkonsilidasi oleh sentimen ideologis yang kuat,” imbuh dia.

Umam pun berpandangan, kerja sama politik antara Anies dan PDI-P tak akan terjadi dalam waktu dini.

Sebab, selain berisiko kehilangan basis pemilih, kedua pihak juga harus mempertimbangkan konstelasi partai politik lain dalam dinamika menjelang PIlkada Jakarta.

Menurut dia, dinamika politik itu bakal memiliki dampak untuk mengatur siapa figur yang bakal didorong untuk mengikuti Pilkada Jakarta.

Apalagi, PDI-P butuh tambahan kursi DPRD DKI Jakarta dari parpol lain untuk bisa mengusung Anies.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengamat Sebut Ada Dua Konsekuensi jika Anies dan PDI-P Kerja Sama di Pilkada Jakarta", 
Example 120x600