Scroll untuk baca artikel
BeritaNasional

PM NTB Bersinergi dengan MBG: Dari Program Pemerintah ke Pemberdayaan Ekonomi Warga

84
×

PM NTB Bersinergi dengan MBG: Dari Program Pemerintah ke Pemberdayaan Ekonomi Warga

Share this article

Penulis: emha | Editor: asyary

Kolaborasi PPM, Kopermas dan Pesanteran (doc.kopermas)

 

ppmindonesia.com.Lombok Timur,— Pusat Peranserta Masyarakat (PPM)  NTB menjalin sinergi baru dengan pengelola program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Desa Toya, Kecamatan Aikmel.

Kerja sama ini tidak hanya diarahkan untuk mendukung pelaksanaan program prioritas pemerintah Prabowo–Gibran, tetapi juga membuka jalan bagi pemberdayaan ekonomi warga berbasis pesantren dan koperasi.

Ketua Kopermas Sejahtera  NTB, Lalu Khalid Tarmizi, mengatakan pihaknya sejak awal melihat potensi besar MBG sebagai pintu masuk pemberdayaan masyarakat.

“Kami datang mengetuk pintu pemilik MBG, membawa semangat untuk membantu program pemerintah sekaligus membuka peluang usaha bagi warga. Pasokan sayur mayur dan sembako menjadi langkah awal,” ujarnya, Kamis (13/11/2025).

Dari Pasokan Sayuran ke Investasi Peternakan Ayam

Dalam pertemuan dengan pengelola MBG, PPM NTB mendapat tawaran kerja sama pengelolaan lahan 8 hektare untuk peternakan ayam. Peternakan ini nantinya diproyeksikan menjadi pemasok utama kebutuhan 10 dapur MBG yang dikelola yayasan pesantren tersebut.

Meski begitu, Khalid mengungkapkan bahwa fasilitas yang ada memerlukan perbaikan besar. “Kandang ayam yang tersedia sudah rusak, karena lama tidak dikelola. Untuk memulai usaha, kita harus membangun kandang baru. Ini peluang, tetapi juga membutuhkan investasi,” tuturnya.

Ia berharap seluruh jaringan PPM—baik di NTB maupun nasional—memberikan dukungan agar program ini dapat segera berjalan. “Jika sinergi ini berhasil, bisa menjadi tonggak kebangkitan PPM NTB,” ujarnya.

Pesantren dan Integrated Farming

Pemilik MBG diketahui juga menjalankan sebuah pondok pesantren dengan aktivitas pendidikan dan sosial. Hal ini disebut menjadi modal penting dalam pengembangan integrated farming atau pertanian terpadu.

Ketua Institut Pengembangan Masyarakat (IPAMA), Guntoro Soewarno, dinilai berperan strategis untuk menyusun konsep pemanfaatan limbah MBG dan limbah ternak ayam. Limbah tersebut dapat diolah menjadi kompos, pakan, atau energi alternatif dalam sistem pertanian terpadu.

“Pesantren punya struktur kelembagaan yang kuat. Bila dikombinasikan dengan sistem pertanian terpadu, manfaatnya bisa sangat luas, bukan hanya untuk operasional pesantren tetapi juga masyarakat sekitar,” ujar Guntoro dalam keterangannya.

PPM Nasional Siap Fasilitasi Permodalan

Dukungan juga datang dari Sekretaris Jenderal PPM Nasional, Anwar Hariyono, yang menilai model kolaborasi MBG–PPM sebagai bentuk kontribusi nyata gerakan pemberdayaan masyarakat. Ia menegaskan PPM Nasional siap membantu menyiapkan perangkat kelembagaan dan pendanaan.

“Kami berharap IPAMA segera menyusun proposal proyek peternakan ayam. PPM Nasional akan mencarikan sumber-sumber permodalan yang paling memungkinkan. Ini adalah model yang tidak hanya mendukung program pemerintah, tetapi juga memberi nilai tambah bagi warga,” ujarnya.

Harapan Baru untuk Ekonomi Warga Desa Toya

Presidium PPM NTB, Burhan Said, menyampaikan apresiasi kepada jajaran Kopermas yang berhasil membuka pintu kerja sama tersebut. Menurutnya, langkah ini dapat menjadi model pemberdayaan baru yang berangkat dari desa, pesantren, dan koperasi.

“Selamat untuk teman-teman yang sudah berjuang. Jika dijalankan dengan manajemen yang baik, inisiatif ini bisa membawa manfaat langsung untuk warga, khususnya petani dan pelaku usaha lokal,” kata Burhan.

Dengan terjalinnya sinergi antara PPM NTB, MBG, pesantren, dan PPM Nasional, program pemerintah tidak hanya berhenti sebagai kebijakan, tetapi berubah menjadi gerakan pemberdayaan ekonomi yang menyejahterakan masyarakat.

 

Example 120x600