Scroll untuk baca artikel
BeritaNasional

PPM 40 Tahun: Merajut Kebangkitan Melalui Pendidikan, Ekonomi, dan Peran Strategis dalam Pemerintahan

232
×

PPM 40 Tahun: Merajut Kebangkitan Melalui Pendidikan, Ekonomi, dan Peran Strategis dalam Pemerintahan

Share this article
MiLAD PPM 40 Pondok Pesantren At Taufik Bekasi (ppm.doc)

ppmindonesia.com.BekasiPusat Peranserta Masyarakat (PPM) merayakan 40 tahun pengabdiannya dengan menggelar acara refleksi dan perumusan langkah strategis di Pesantren At-Taufik, Bekasi.

Mengusung tema “Merajut Kebangkitan Melalui Pendidikan, Ekonomi, dan Peran Strategis dalam Pemerintahan”, acara ini menjadi momentum penting bagi PPM untuk menegaskan komitmennya dalam membangun masyarakat yang berdaya dan mandiri.

Refleksi Perjalanan: 40 Tahun Membangun Kesadaran dan Menebar Manfaat

Perjalanan PPM selama empat dekade terakhir merupakan bukti nyata ketangguhan sebuah organisasi yang lahir dari semangat perjuangan. Sejak didirikan pada 1980-an, PPM telah memainkan peran penting dalam mendorong pemberdayaan masyarakat, membangun kesadaran sosial, serta memperkuat peran umat dalam pembangunan bangsa.

Milad ke-40 PPM ini menjadi ajang refleksi bagi seluruh anggota dan pengurus. Berbagai tantangan dan dinamika perubahan zaman telah dihadapi, namun PPM tetap konsisten dalam menjalankan misinya untuk memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat.

Pendidikan: Fondasi Utama Generasi Berdaya

Pendidikan menjadi salah satu pilar utama dalam kebangkitan PPM. Dalam sesi “Kebangkitan Pendidikan”, Elam Taufiq, perwakilan Pesantren At-Taufik, menyoroti pentingnya pendidikan berbasis karakter dan kemandirian ekonomi.

Ia mengenang sosok Alm. Ustadz Zaini, pendiri pesantren yang juga dekat dengan PPM, sebagai tokoh yang memiliki dedikasi tinggi dalam membangun pendidikan yang mengedepankan nilai perjuangan dan pengabdian.

Elam menekankan bahwa pesantren tidak hanya menjadi tempat untuk menimba ilmu agama, tetapi juga pusat pembentukan karakter dan kemandirian umat. Berbagai program yang mengintegrasikan pendidikan agama, kewirausahaan, dan penguatan nilai-nilai sosial menjadi bukti nyata komitmen pesantren dalam mencetak generasi yang berdaya.

Ke depan, PPM diharapkan dapat terus mendorong model pendidikan berbasis pesantren yang lebih inovatif dan adaptif, terutama dalam menghadapi era digital dan perubahan sosial yang semakin kompleks.

Ekonomi: Koperasi dan UMKM sebagai Tulang Punggung Kesejahteraan

Sektor ekonomi menjadi pilar penting dalam kebangkitan PPM. Dalam sesi “Peran PPM dalam Ekonomi”, Usup Supriatana, aktivis PPM dari Karawang sekaligus Ketua Koperasi Mina Agar Makmur, menyoroti pentingnya koperasi dan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi rakyat.

Ia menegaskan bahwa pemerintah saat ini memberikan banyak peluang bagi koperasi dan usaha kecil untuk berkembang. Namun, tantangannya terletak pada manajemen dan profesionalisme pengelolaan.

Menurutnya, agar koperasi mampu bersaing, diperlukan profesionalisme dalam pengelolaan organisasi dan keuangan, transparansi dan akuntabilitas untuk membangun kepercayaan anggota, serta inovasi dan diversifikasi usaha agar tetap relevan dengan perkembangan zaman.

Usup juga mengangkat potensi besar budi daya rumput laut, yang dalam beberapa tahun ke depan diprediksi akan menjadi komoditas strategis dunia. Ia mengajak kader PPM di berbagai daerah untuk mengembangkan sektor ini sebagai bagian dari gerakan ekonomi berbasis komunitas.

Lebih dari itu, ia mengajak seluruh kader PPM untuk menjadikan koperasi sebagai alat perjuangan ekonomi, bukan sekadar entitas bisnis biasa.

Peran Strategis dalam Pemerintahan: Antara Kemitraan dan Independensi

Seiring dengan pergantian pemerintahan, PPM menghadapi tantangan besar dalam menentukan sikap dan posisinya terhadap kebijakan pemerintah. Dalam sesi “Peran Ormas dalam Pemerintahan Prabowo-Gibran”, Husni Nasution memberikan analisis tentang strategi terbaik yang dapat diambil oleh PPM.

Menurutnya, ada tiga pendekatan yang bisa diterapkan oleh PPM dalam menghadapi pemerintahan baru:

  1. Sebagai oposisi, dengan berperan sebagai pengkritik dan pengawas kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat.
  2. Sebagai mitra pemerintah yang konstruktif, tetap kritis tetapi juga aktif dalam berbagai program pembangunan.
  3. Sebagai bagian dari sistem, dengan berperan dalam formulasi kebijakan untuk memastikan keberpihakan pada kepentingan masyarakat.

Diskusi ini semakin menarik ketika Ustadz Faisal dari Jombang menegaskan bahwa PPM harus tetap independen dan berani menjadi pengawal kebijakan publik, tanpa harus terjebak dalam kepentingan politik praktis.

Sementara itu, sebagian peserta diskusi lainnya berpendapat bahwa PPM dapat menjadi mitra pemerintah sepanjang kebijakannya berpihak pada rakyat. Namun, jika terjadi ketidakadilan, maka PPM harus berani menyampaikan kritik dan memberikan solusi konstruktif.

Revitalisasi Kaderisasi: Membangun Regenerasi yang Kuat

Keberlanjutan organisasi sangat bergantung pada proses kaderisasi yang efektif dan relevan dengan zaman. Dalam sesi “Kebangkitan Bidang Perkaderan”, Parito, senior PPM, menyoroti tantangan regenerasi kader di era modern.

Ia menggarisbawahi bahwa model kaderisasi di era 1980-an yang berbasis gotong royong dan militansi tinggi mungkin sudah tidak sepenuhnya relevan dengan generasi saat ini. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan baru, seperti:

✔ Pemanfaatan teknologi digital untuk kaderisasi online
✔ Pelatihan berbasis aksi nyata, seperti wirausaha sosial dan pemberdayaan komunitas
✔ Kemitraan dengan berbagai pihak untuk memperkuat kapasitas kader

Parito juga mengusulkan agar PPM melakukan inventarisasi terhadap aset intelektual dan karya cipta para aktivis, sehingga dapat dikapitalisasi menjadi sumber daya organisasi yang lebih kuat.

Menatap Masa Depan: Rekomendasi dan Arah Kebijakan PPM

Sebagai organisasi yang telah berkiprah selama 40 tahun, PPM kini menghadapi tantangan baru dalam menjaga eksistensinya. Sekretaris Jenderal PPM Nasional, Anwar Haryono, menegaskan bahwa PPM bukan organisasi yang mencari proyek, tetapi wadah bagi ide-ide besar yang membawa manfaat bagi umat.Ia mengajak seluruh kader untuk:

✔ Terlibat aktif dalam program pemberdayaan yang dirancang oleh PPM
✔ Membangun jejaring dengan berbagai stakeholder tanpa kehilangan independensi
✔ Memperkuat kelembagaan organisasi agar lebih adaptif terhadap perubahan zaman

Sementara itu, Presidium PPM, Nurhasan Ashari, menegaskan bahwa presidium siap memberikan dukungan penuh bagi program-program strategis yang sejalan dengan visi PPM.

PPM Siap Bangkit dan Berkontribusi Lebih Besar

Perjalanan 40 tahun PPM bukan hanya tentang sejarah, tetapi juga tentang masa depan yang harus diperjuangkan. Dengan pendidikan sebagai fondasi, ekonomi sebagai instrumen kemandirian, dan kaderisasi sebagai kunci keberlanjutan, PPM siap menapaki babak baru dengan semangat kebangkitan yang lebih besar.

Sebagai organisasi yang lahir dari semangat perjuangan, PPM akan terus merajut kebangkitan, menebar manfaat, dan menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya untuk membangun masyarakat yang lebih adil, mandiri, dan sejahtera. (asyary)

Example 120x600