Scroll untuk baca artikel
BeritaHikmah

Faradha  ‘alaikal Quran – Yang Memfardhukan Qur’an Padamu

381
×

Faradha  ‘alaikal Quran – Yang Memfardhukan Qur’an Padamu

Share this article
Al-Qur'an sebagai Fardhu dari Allah Q.S Al-Qashash 28:85 (ppm doc)

ppmindonesia.com, Jakarta- Allah telah menetapkan Al-Qur’an sebagai fardhu atau kewajiban bagi manusia, sebagaimana dijelaskan dalam QS Al-Qashash 28:85: “Allah yang telah memfardhukan Al-Qur’an ini padamu, sungguh akan mengembalikan engkau ke tempat kembali yang sesungguhnya.” Pernyataan ini menegaskan bahwa Al-Qur’an memiliki status yang sama dengan shodaqah, yaitu sama-sama merupakan kewajiban (faridhatan minallah).

Pentingnya Al-Qur’an dan Shodaqah

Persamaan antara Al-Qur’an dan shodaqah tidak hanya pada statusnya sebagai fardhu, tetapi juga pada kenyataannya dalam kehidupan sehari-hari, di mana keduanya sering kali kurang diperhatikan oleh umat. Banyak orang yang sekadar tahu membaca Al-Qur’an, tetapi sangat sedikit yang mampu menelaah isinya dengan mendalam dan logis. Bahkan, dalam QS Muhammad 47:25, Al-Qur’an bertanya, “Apakah mereka tidak memikirkan Al-Qur’an, atau apakah hati mereka telah terkunci?” Ini menunjukkan bahwa Allah menginginkan manusia untuk merenungkan Al-Qur’an dengan serius.

Al-Qur’an sebagai Jalan Kembali kepada Allah

Al-Qur’an berfungsi sebagai panduan bagi manusia untuk kembali kepada Allah, sebagaimana ditegaskan dalam QS Al-Qashash 28:85. Tujuan akhir manusia adalah kembali kepada Allah, seperti yang dijelaskan dalam beberapa ayat Al-Qur’an lainnya, termasuk QS Al-Baqarah 2:156 dan QS Al-Anbiya 21:93. Dengan demikian, Al-Qur’an difardhukan agar manusia memiliki jalan yang lurus dan jelas untuk kembali kepada Sang Pencipta.

Allah juga menegaskan dalam QS Al-An’am 6:153 bahwa Al-Qur’an adalah jalan-Nya yang lurus (shirath mustaqim), dan Dia memerintahkan manusia untuk mengikuti jalan tersebut. Allah melarang manusia mengikuti jalan lain yang dapat memecah belah mereka dari jalan Allah. Pesan ini adalah wasiat dari Allah agar manusia menjadi orang-orang yang bertaqwa.

Kewajiban Berpegang Teguh pada Al-Qur’an

Dalam QS Az-Zukhruf 43:43, Allah memerintahkan agar manusia berpegang teguh pada wahyu-Nya, karena dengan demikian, mereka berada di atas shirathal mustaqim. Jika Al-Qur’an difardhukan, maka seluruh perintah yang ada di dalamnya juga ikut menjadi kewajiban. Salah satu perintah penting adalah QS Qaf 50:45 yang berbunyi, “Berilah peringatan dengan Al-Qur’an.” Ini berarti, umat Islam diwajibkan untuk menyampaikan peringatan kepada sesama manusia dengan menggunakan Al-Qur’an sebagai pedoman.

Namun, jika kewajiban ini tidak dilaksanakan sesuai dengan perintah Allah, kita perlu merenungkan apakah kita telah melanggar perintah-Nya. Allah tidak hanya memberikan perintah, tetapi juga menentukan alat yang harus digunakan untuk melaksanakannya, yaitu Al-Qur’an. Oleh karena itu, jika seseorang tidak menggunakan Al-Qur’an sebagaimana mestinya dalam melaksanakan perintah Allah, hasil yang dicapai tentu akan berbeda.

Al-Qur’an sebagai Pedoman Membangun Peradaban

Semua perintah dalam Al-Qur’an, jika dipahami dengan telaah yang logis, memberikan gambaran tentang bagaimana idealnya peradaban umat manusia. Al-Qur’an menjadi misi risalah kerasulan semua nabi, yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan bertaqwa. Oleh karena itulah, Allah menetapkan Al-Qur’an sebagai fardhu bagi manusia.

Dalam kesimpulan, Al-Qur’an bukan sekadar kitab suci yang harus dibaca, tetapi merupakan panduan hidup yang difardhukan oleh Allah untuk menjadi pedoman utama bagi manusia. Dengan memegang teguh Al-Qur’an dan menjalankan perintahnya, kita akan berada di jalan yang lurus dan dapat kembali kepada Allah dengan baik.(husni fahro)

Example 120x600